Ridwan Kamil: Prabowo Tak Ingin Menyerang dan Melemahkan Lawan dengan Pertanyaan di Debat
Jika ada pertanyaan yang tendensius, pihaknya tetap mendorong agar Prabowo melakukan gestur yang gembira dan menyampaikan subtansi.
Debat ketiga akan mengambil tema tentang pertahanan, keamanan, geopolitik, politik luar negeri, hubungan internasional dan globalisasi.
Ridwan Kamil: Prabowo Tak Ingin Menyerang dan Melemahkan Lawan dengan Pertanyaan di Debat
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil menyebut, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk menghadapi debat ketiga Pilpres hari ini.
Salah satu cara yang dilakukan dengan memoles gestur Capres Prabowo Subianto agar tampil lebih menggembirakan dan tidak tegang saat debat.
"Kami di tim TKN memoles hal-hal kecil ya gestur-gestur harus dibuat segembira mungkin sehingga debat ini jangan terlalu tegang ya, substansinya dapat dan gayanya tuh menjadi sesuatu yang menggembirakan."
Kata Ridwan Kamil di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (7/1).
@merdeka.com
Selain itu, Prabowo tidak akan bersifat menyerang di debat kali ini. Menurutnya, Menteri Pertahanan itu tidak ingin melemahkan capres lain saat debat. Justru, kata dia, Prabowo yang kerap dilemparkan pertanyaan menyerang.
"Enggak begitu lah, bahkan terus terang ada berapa momen pak Prabowo tidak menyampaikan pertanyaan yang sifatnya attack karena beliau dengan jiwa kenegaraan menyatakan tidak perlu lah hal hal begitu," jelasnya.
"Saya meyakini itu dari hati pak Prabowo yang sebenarnya tidak ingin memperlihatkan, ingin melemahkan pihak kompetitor dengan cara cara menanyakan hal-hal yang sifatnya mungkin terlalu gimana ya. Walaupun, beliau mendapat tanda kutip lah ya pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya menyerang."
Kata Ridwan Kamil
@merdeka.com
Jika ada pertanyaan yang tendensius, pihaknya tetap mendorong agar Prabowo melakukan gestur yang gembira dan menyampaikan subtansi.
Sebab, kata Emil, waktu yang diberikan penyelenggara debat hanya terbatas.
"Biasa, kita kan udah berkali-kali, kita hanya memperkuat supaya dari sisi gestur, dari sisi substansi, penyampaian. Kan debat itu dibatasin waktu ya. Kadang-kadang waktu yang membuat situasi bisa terkendali kadang kadang kurang terkendali," pungkasnya.