Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Mau Jaksa Agung Bukan Dari Parpol Jika Jadi Presiden
Merdeka.com - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menginginkan seorang Jaksa Agung yang tidak berasal dari kalangan partai politik jika menang Pilpres 2019. Sebab, kata dia, Jaksa Agung adalah posisi strategis yang harus netral.
"Ya memang dalam banyak pembicaraan bahwa JA (Jaksa Agung) adalah jabatan yang strategis. Karena itu harus diduduki oleh orang yang integritasnya terjaga," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).
Muzani menjelaskan alasan lain mengapa Jaksa Agung harus berasal dari nonpartai politik. Salah satunya adalah penjagaan wibawa penegak hukum.
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
"Yang kedua harus diusahakan orang tersebut tidak memiliki interest terhadap partai politik supaya wibawa hukum itu tertegak dengan baik. Gitu seperti itu. Karena walaupun ini jaksa negara tapi ini harus betul-betul ferm dari kepentingan partai," ungkapnya.
Terkait lima nama yang disebut-sebut menjadi kandidat Jaksa Agung jika Prabowo menjabat sebagai Presiden, Muzani mengaku belum mengetahuinya. Dia juga tidak bisa memastikan kelima nama yang di antaranya Bambang Widjojanto, Novel Baswedan, Todung Mulya Lubis, Chandra M Hamzah dan Busyro Muqoddas. Namun dia menilai lima sosok tersebut pantas jika menjabat sebagai Jaksa Agung.
"Pantas. Memenuhi, menurut saya ada kepantasan untuk menduduki itu," ucapnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial lima tokoh nasional yang disebut menjadi kandidat Jaksa Agung apabila Prabowo-Sandiaga menang Pilpres 2019. Lima tokoh ini memang dikenal sebagai orang-orang yang pakar di bidang hukum dan tak berafiliasi pada partai politik.
Dalam foto tersebut, ada nama penyidik KPK Novel Baswedan, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto serta Busyro Muqoddas. Dua lainnya yakni, ahli hukum Todung Mulya Lubis dan mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia juga menegaskan, bahwa Jokowi tidak pernah mendikte soal sikap tiap partai politik
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, tidak ada masalah jika pasangan tersebut meminta dukungan dari siapa pun, termasuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaCara Prabowo menghadapi serangan tersebut mendatangkan sisi positif.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan PDIP tak menitipkan kadernya di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani meminta agar Hasto membuktikan sosok para ketua umum tersebut
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan kepada pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah. Dukungan Prabowo ini menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaGerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaApabila nantinya Ganjar mengkritisi pemerintah secara perorangan atau pribadi maka kurang kuat.
Baca SelengkapnyaPrabowo dianggap sebagai capres paling merdeka di antara kandidat lain.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain dari Anies, Prabowo berpotensi mendapatkan limpahan dukungan dari pendukung Ganjar.
Baca Selengkapnya