Sekjen PAN sebut citra ketum partai hanya bayangan di Pilgub DKI
Merdeka.com - Tiga sosok petinggi partai yakni Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tidak berpengaruh terhadap pilihan masyarakat terhadap 3 pasangan calon di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Tren tersebut diketahui dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi).
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, faktor yang paling menentukan keterpilihan sebenarnya berasal dari para kandidat gubernur dan wakil gubernur masing-masing. Figur ketum parpol atau kendaraan politik ketiga calon, katanya, hanya bersifat sebagai pendukung saja.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
"Calon itu kan membawa ide branding tersendiri. Dan branding itu lah yang jadi dominan. Partai hanya sekadar mendukung. Apalagi seorang figur ketum partai itu sifatnya hanya mendukung saja. Tetapi bukan menjadi pendorong utama," kata Eddy saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/10).
"Citra ketum parpol hanya bayangan saja bukan kepada wajah identitas kandidat itu sendiri," sambungnya.
Meski begitu, Eddy tidak menampik jika para kandidat adalah refleksi dari parpol dan ketumnya. Akan tetapi, lanjut dia, sosok petinggi parpol pengusung sedikit banyak akan memberikan efek yang besar terhadap keterpilihan jagoannya masing-masing.
"Dan pasti ketumnya punya, itu akan berimbas apakah berimbas yang signifikan atau hanya imbas yang sifatnya sekedar hanya membekas itu tergantung figur yang mengusung. Tapi menurut saya, itu pasti ada, tapi sejauh mana efek signifikan itu ya itu tergantung," pungkas Eddy.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku bingung dengan kader menolak dicalonkan di Pilkada tersebut. Padahal menurut Megawati, hak sebagai warga negara.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan enggan mendukung Anies untuk maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menyampaikan PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto di Parlemen.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung orang non kader berpeluang jadi ketua umum di partainya
Baca SelengkapnyaDia menyebut, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden.
Baca Selengkapnya