Strategi PKB Jaring Koalisi untuk Muluskan Ida Fauziyah maju Pilkada DKI
Di DKI, PKB hanya memiliki 10 kursi dan membutuhkan lebih 12 kursi lagi
Pilkada Serentak 2024 akan digelar pada November 2024 mendatang.
Strategi PKB Jaring Koalisi untuk Muluskan Ida Fauziyah maju Pilkada DKI
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih berusaha mendorong Ida Fauziyah maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pesta demokrasi itu nantinya bakal digelar pada November 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, meski mendorong nama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) tersebut menjadi Cagub DKI Jakarta. Partainya tetap membutuhkan koalisi dengan partai lain.
"Yang untuk DKI, Bu Ida Fauziyah kita dorong, tentu enggak bisa sendirian karena Partai PKB cuma 10 kursi. Maka langkah pertama ya tentu menyiapkan figur yang menurut saya Bu Ida pasti sudah memiliki pengalaman di dalam pemerintahan di Legislatif juga," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor PKB, Jakarta, Kamis (25/4) malam.
"Tapi tidak cukup itu, karena memang masih membutuhkan kurang lebih 12 kursi lagi," tambahnya.
Saat disinggung nama Anies Rasyid Baswedan. Jazilul mengaku, partainya akan lebih dulu memprioritaskan kadernya terlebih dahulu.
"Ya Pak Anies tentu warga DKI masih berharap Pak Anies, tentu kami akan mendengarkan. Tapi apapun kami pasti akan memprioritaskan kader, ya nanti kita juga melihat perkembangan suara dari masyarakat," ujarnya.
"Karena kan sampai detik ini belum ada calon-calon gubernur unggulan yang memiliki elektoral yang tinggi. Artinya Bu Ida Fauziyah bagi kami masih cukup untuk bersaing dengan yang lain, kecuali Pak Anies mungkin," sambungnya.
Kemudian, saat disinggung nama Khofifah Indarparawansa pada Pilkada di Jawa Timur. Pihaknya belum mengetahui apakah ia sudah mendaftarkan diri lewat PKB atau tidak.
"Yang jelas Pilkada Jawa Timur mungkin sudah dibuka, saya enggak tahu Bu Khofifah sudah mendaftar atau belum," pungkasnya.