Tak tahu soal pendemo bayaran, Ahok klaim selalu diterima warga
Merdeka.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat berulang kali mendapat penolakan ketika melakukan kampanye untuk menyapa warga DKI. Tim pemenangannya menuding aksi demo dan penolakan terhadap Ahok dan Djarot dilakukan dengan terorganisir dan terstruktur.
Ahok tidak ingin menduga-duga terkait asal usul massa aksi yang menentang kehadirannya ketika blusukan. Sambil bergurau dia berharap pendemo yang menolak kehadirannya tidak ditangkap polisi.
"Nanti kita bisa buktikan, kan tim sudah melapor ke polisi, bawaslu. Yang itu-itu juga kalau ditangkap-tangkapi hilang nanti, hari ini juga keliatannya dia bilang tadi ada ancaman, ya terserah kalau dia berani nyerang ke sini lihat saja," ujar Ahok di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11).
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Bagaimana warga Solo menyambut Jokowi? Saat kepulangan Jokowi lalu,para warga sekitar juga ikut menyambut bersama. Namun ia bersama warga lain tidak bisa mendekat untuk bersalaman.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Bagaimana warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Kenapa warga Solo sambut Jokowi? Mereka menyambut mantan presiden itu dengan beragam cara, ada yang membentangkan spanduk, memberikan karangan bunga, hingga menggelar pertunjukan kesenian di rumah Jokowi.
-
Bagaimana Kapolres membuat warga tertawa? Bilang Ibu-ibu Cantik Ketika diberi kesempatan untuk berbicara di depan ibu-ibu Desa Cikande Permai, AKBP Condro mengatakan jika ibu-ibu di sana ternyata cantik-cantik. Tidak cukup sampai di sana, ia melanjutkan kalimat tersebut dengan kata yang bikin warga ngakak.'Ternyata ibu-ibu di Kampung Cikande Permai cantik-cantik, pak. Belum selesai. Cantik-cantik, dulunya,' kata Kapolres Serang yang membuat ibu-ibu tertawa terbahak-bahak.
Dari pengalamannya selama menjabat Gubernur DKI dan sebagai calon gubernur, dia selalu mendapatkan sambutan dari warga setempat saat blusukan. Tidak ada penolakan sama sekali. Warga cenderung menerima dengan baik.
"Saya enggak tahu, tanya timses saja, tapi saya temukan beberapa kali ke lapangan baik kampanye maupun enggak, kan saya enggak pakai kotak-kotak juga orang tahu saya Ahok, saya mau turun ke pasar, ke mana juga enggak ada penolakan kok. Aku sengaja datangin semua, enggak ada penolakan sama sekali," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menceritakan pengalamannya ketika dijamu salah satu warga saat blusukan ke kawasan Jalan Arabika, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Dia disuguhi minuman hasil produksi warga.
"Malah tadi satu rumah ada yang kasih saya minum lagi, keluarin air dari kulkas ambil gelas, ini air produksi kami sendiri pak katanya, air isi ulang, ya udah gue minum segar juga," ungkapnya.
Ahok mengaku akan menunggu proses penegakan hukum terhadap pelanggaran yang merugikan dirinya itu. Sebab dia memiliki keyakinan jika aksi tersebut ditangani dengan serius maka dengan sendirinya akan hilang.
Sebelumnya, kabar ini juga sudah sampai ke telinga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Mega melihat ada dua kemungkinan masyarakat yang menolak kampanye calon petahana ini.
"Kalau ada mereka yang menolak ada dua hal kemungkinan, pertama mereka dibayar. Kedua, mereka tidak tahu aturan," ujar Megawati usai memimpin rapat internal PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Wibi Andrino mengaku sudah melaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta. "Kami meminta komitmen Bawaslu agar hal-hal ini dapat disikapi secara tegas, secara cepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Wibi di Rumah Pemenangan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11).
Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta ini menduga ada pihak mengorganisir penolakan Ahok-Djarot. Tujuannya, untuk menjegal pemenangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
"Ini ada yang mengorganisir, ini terjadi secara sistematis, ini terjadi secara terstruktur struktur, ini membuat kami meyakini. Apalagi hal (penolakan) ini tidak terjadi satu dua kali. Tapi terus menerus," tegasnya.
Dugaan itu, katanya, muncul karena pihak yang melakukan penolakan adalah orang-orang yang sama. "Bahwasanya orang yang datang ataupun mengadang, ingin merampas hak dari pada kami berkampanye adalah orang yang itu-itu saja," terangnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca Selengkapnya