Terungkap Percakapan Megawati dan Vladimir Putin soal Ukraina
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta Indonesia belajar dari konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai.
Megawati menilai Ukraina kurang cerdas karena berani melakukan pertentangan dengan Rusia. Padahal, ketika Perang Dingin terjadi sebelum 1990, Ukraina merupakan bagian dari Uni Soviet atau Union of Soviet Socialist Republics (USSR).
"Rusia dan Ukraina, coba anak-anak muda ini, coba 'kan, kasihan 'kan Ukraina? Tapi kenapa? Karena tidak bisa mikir dia. Tidak bisa mikirnya kenapa? Ya, itu 'kan (Ukraina) dahulu bagian dari Rusia, USSR," ujar Megawati dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) BRIN dan TVRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin (12/6).
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
Adapun Uni Soviet merupakan negara komunis yang kuat pada zaman itu. Ukraina lantas memisahkan diri dari Rusia dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 24 Agustus 1991.
Menurut Megawati, Ukraina telah melupakan sejarahnya. Namun, dia tetap merasa prihatin kepada Ukraina yang telah diinvasi oleh Rusia.
Putri presiden pertama RI Ir. Soekarno itu mengaku sempat berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait dengan Ukraina. Putin mengatakan bahwa Rusia membiarkan Ukraina lepas Uni Soviet agar negara itu bisa mandiri.
"Waktu saya ketemu Presiden Putin, beliau bilang, 'Iya biar mereka mandiri karena kalau tidak, mereka bergantung pada Rusia'. Aku bilang, 'Keren, iya, loh," ungkapnya.
Megawati juga merasa heran dengan sikap Ukraina yang malah menyatakan diri ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), aliansi keamanan yang didominasi negara-negara Barat.
Hal inilah yang membuat Rusia menjadi marah karena prospek berdirinya pangkalan NATO di sebelah perbatasannya.
"Orang (Ukraina) kayaknya di pintu Rusia. Nah, dia tidak bisa berpikir seperti itu, terus minta tolong kepada NATO, ya, Rusia bereaksi," ucapnya.
Untuk itu, Megawati menegaskan agar bangsa Indonesia dapat mengambil pelajaran dari kasus itu. Indonesia harus selalu siap apabila ada yang ingin mengambil kedaulatannya.
"Saya kepada Panglima (TNI) dan yang lain sebagainya mengatakan, 'Kalian jangan masuk zona nyaman meskipun ini dunia dalam keadaan damai. Akan tetapi, kalau ada orang yang mau ambil negeri kita kembali, apa strategi mu?'" tanya Megawati.
Megawati pernah mempertanyakan kondisi ini kepada Panglima TNI. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak panik dengan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang.
"Kalau kita tiba-tiba di-deng begitu, kayak apa ya? Saya tidak bisa bayangkan. Masa kita mau pakai senjata-senjata yang menurut saya sudah tidak update lagi, sudah tidak sesuai. Coba bagaimana kalau republik ini tidak dijaga?" tambahnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
iapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Megawati dua kali menyebut nama Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan tidak ada pembicaraan seputar cawapres maupun Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSecara khusus, Mega mengungkap rahasia saat Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa melakukan pendekatan dengan putri jenderal intelijen berdarah Kopassus.
Baca SelengkapnyaOlly juga memuji sosok Paus Fransiskus yang dinilainya sangat bersahaja dan hangat.
Baca SelengkapnyaMegawati melihat, RUU TNI Polri ini digulirkan untuk kembali menyetarakan kedua aparat negara itu.
Baca SelengkapnyaMegawati Sedih Lihat TNI-Polri Dibawa Lagi ke Politik Praktis
Baca SelengkapnyaMegawati hendak menyampaikan sebuah pesan untuk Kapolri.
Baca SelengkapnyaMegawati berpikiran bahwa TNI AU dan Polri bakal sama-sama memiliki pesawat
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menggelar Rakernas V pada Jumat 24 Mei 202
Baca SelengkapnyaMega menanyakan, apakah TNI siap mengahadapi jika ada musuh asing datang menyerang
Baca Selengkapnya