Tokoh Lintas Agama Sepakat Buat Tangsel Aman dan Damai Pasca-Pemilu 2019
Merdeka.com - Tokoh lintas agama Kota Tangerang Selatan sepakat mewujudkan situasi aman, damai dan kondusif pasca-Pemilu 2019. Kesepakatan ditandai dengan deklarasi bersama mengusung kota Tangsel yang aman dan damai.
Dalam pertemuan tokoh lintas agama se-Tangsel itu, para pemuka agama juga bersepakat untuk menunggu keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pengumuman hasil rekapitulasi suara pada (22/5) mendatang.
Ketua MUI Kota Tangsel KH Saidih menyerukan umat beragama agar memberikan kesejukan melalui pesan-pesan agama yang disampaikan. Dia juga menilai kerja keras petugas KPPS yang meninggal adalah ibadah.
-
Bagaimana caranya agar Pemilu 2024 damai? 'Kita menyampaikan pesan-pesan Pemilu Damai. Jangan mau terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang mengganggu kelancaran Pemilu 2024 penuh damai,' pungkas Masjag.
-
Apa yang terjadi pada saat masa tenang Pemilu 2024? Masa tenang dari 11 s.d. 13 Februari 2024.
-
Apa hasil gotong royong di Pemilu 2024? 'Kami sangat berterima kasih atas gotong royong, sumbangsih, dedikasi, dari seluruh badan adhoc dan stakeholder di Jakarta Timur dalam menyukseskan Pemilu 2024,' kata Tedi, dalam keterangannya, Kamis (4/4).
-
Kapan masa tenang pemilu 2024 dimulai? Menurut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, masa kampanye berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024. Sehingga masa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024.
-
Apa yang aman menjelang pemilu? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Siapa yang optimis bisa menyelesaikan sengketa pemilu? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
"Agar tokoh agama memberikan kesejukan dan pemahaman kepada umat bahwa kematian adalah haknya Allah, Tuhan Subhanahu Wata'ala. Meninggalnya KPPS ini jangan dibawa-bawa keisu yang tidak baik," kata Ketua MUI Kota Tangsel, KH Saidih di lokasi.
Romo Yosep dari Gereja Katolik Barnabas Pamulang berharap sama. Dia menyebut jemaah katholik Barnabas Pamulang selalu mengambil tema kebangsaan.
"Sesuai dengan ajaran Katholik bahwa harus menghormati kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti tahun 2018 adalah Kita Bhinneka, Kita Indonesia dan tahun 2019 ini mengambil tema 'Kita Berkhikmat Bangsa Bermartabat'," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini umat beragama di Tangsel sangat menghormati persatuan dan kesatuan. Baginya, pemilu serentak 2019 yang telah berlangsung, tidak seburuk isu-isu hoaks yang selalu dihembuskan sebelumnya.
"Pemilu 2019 awalnya memang diisukan macam-macam, namun nyatanya dengan kebersamaan dan persatuan antar umat beragama Pemilu 2019 ini berjalan lancar dan aman," ucap dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengapresiasi pertemuan tokoh lintas agama di Tangsel pada hari ini. Menurut dia, umat dan masyarakat mesti dipersatukan kembali dalam bingkai kebhinekaan.
"Mesti sampai hari ini dan insyaAllah sampai ke depannya, Tangsel tetap bersatu, tidak terpengaruh isu-isu negatif. Tapi dengan pertemuan ini, memperlihatkan bagaimana perbedaan yang terjadi di masyarakat Tangsel, tidak membuat terpecah belah," bilangnya.
Dia juga mengajak elemen umat beragama di Tangsel, untuk sama-sama menghargai dan menghormati keputusan KPU RI dalam proses perhitungan suara yang saat ini masih berlangsung.
"Mari kita tunggu tanggal 22 Mei 2019 nanti saat pengumuman hasil Pemilu 2019 di KPU RI. Saya yakin tidak ada pihak-pihak yang ingin mengganggu hasil Pemilu 2019 tersebut. Terlebih lagi saat itu nanti adalah hari hari terakhir Ramadan, maka jika ada yang ingin mengganggu hasil Pemilu itu bukanlah umat beragama," tandas Benyamin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deklarasi digelar dalam rangka menjaga stabilitas dan keamanan menjelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnya"Kita pastikan tidak akan terjadi di Pilkada 2024 ini,” kata Munandar.
Baca SelengkapnyaKapolri menyampaikan, agar masyarakat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dalam Pilkada Jawa Tengah 2024
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Yudo Margono mengajak semua pihak mengawal pemilu 2024 agar berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak dikumpulkan, termasuk bakal calon wali kota dan wakil wali kota.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPolri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaPemandangan ini berbeda apabila dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaPara capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan, tidak ada agenda politik dalam acara tersebut.
Baca SelengkapnyaDinamika yang terjadi hari ini disebut hanya terjadi di kalangan elite partai politik saja
Baca SelengkapnyaHadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.
Baca Selengkapnya