Masuk islam & berjilbab, Malikah diusir ayah dan ditangisi ibu

Merdeka.com - Keputusan menjadi muslim bagi Siti Malikah Feer (29) bagikan menabuh genderang perang di dalam keluarganya yang masih belum beragama dan punya stigma negatif tentang Islam.

Oleh karena itu, setelah bersyahadat di tahun 2003, Malika belum mendeklarasikan keislamannya di hadapan keluarga besar. Hingga suatu hari ibu Malikah menemukan catatan harian Malikah yang berisi Malikah telah memeluk Islam.

"Jadi setelah 3 bulan, ibu saya membaca itu, saya lihat dia menangis dan kecewa. Kenapa ibu seperti itu? Saya bilang, dulu saya masih takut (bilang saya Islam) tapi sekarang saya percaya Islam," ungkapnya.

"Mereka kecewa saat saya tidak makan babi dan minum alhokol dan saya minta daging saya terpisah dari daging mereka. saya minta masakan terpisah karena khawatir tercampur," kata wanita asal Belanda ini kepada merdeka.com di Universitas Indonesia, Kamis (11/6).

Penjelasan Malikah sia-sia, orangtua Malikah tidak mau tahu tentang Islam. Pandangan negatif dari keluarga sendiri Malikah terima dengan sabar.

"Mereka melihat saya aneh ketika saya mulai memakai pakaian panjang dan tertutup. Saya berhenti memakai make up dan membentuk rambut saya," cerita mahasiswa BIPA UI ini sedih.

Puncak kemarahan keluarga terjadi saat Malikah memutuskan memakai jilbab.

"Ayah saya tidak mau menerima. Jika kamu begitu, kamu pergi dari rumah dan kamu bukan putri saya lagi," kata Malikah menirukan hardikan ayahnya beberapa waktu lalu.

Cobaan demi cobaan yang berasal dari keluarga sendiri begitu menyayat hati Malikah. Di saat terpuruk ini, teman seiman Malikah berujar, "Coba untuk memperlihatkan perilaku kamu bagaimana Islam menghormati orangtua dan berdoa semoga Allah membantu kamu dan menerima kamu," tuturnya.

Malikah mengikuti saran temannya dan Allah pun memberi petunjuk dan pertolongan-Nya. "Mereka bisa menerima Alhamdulillah di tahun 2006 ayah berkata dia menyayangi saya dan menerima saya dengan jilbab," tutup dia penuh haru.

Kini demi menghormati Malikah, keluarga Malikah sering bertanya apa yang boleh dan tidak boleh mereka berikan kepada Malikah.

"Alhamdulillah sekarang hubungan kami bagus sekali, saya bisa salat ibu saya membelikan saya daging halal. Sebelum itu kami terus bertengkar," ucapnya sambil tersenyum. (mdk/rep)