7 Perubahan yang Terjadi di Dalam Tubuh Ibu Menyusui
Pada saat seorang wanita mulai menyusui, terdapat sejumlah perubahan yang terjadi dalam tubuhnya.
7 Perubahan yang Terjadi di Dalam Tubuh Ibu Menyusui
Menyusui merupakan sebuah pengalaman yang bisa luar biasa bagi seorang ibu. Sejumlah perubahan yang terjadi di tubuh ibu menyusui menyebabkan terjadi sejumlah hal yang berbeda dibanding biasanya.
Menyusui merupakan pengalaman yang tak hanya melibatkan fisik saja namun juga mental ibu. Pada masa-masa ini, terjadi perubahan hormon, metabolisme, jadwal tidur, serta emosi dari seorang ibu menyusui.
Sejumlah perubahan luar biasa terjadi di dalam tubuh wanita yang tengah menyusui. Dilansir dari Live Strong, berikut perubahan yang terjadi pada tubuh ibu menyusui.
-
Kenapa ASI ibu menyusui terpengaruh? Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang ibu makan.
-
Mengapa ASI ibu bisa berubah rasa? Bagi ibu menyusui, hal ini bisa menjadi pertimbangan penting, karena aroma kuat durian dapat memengaruhi rasa ASI dan mungkin memengaruhi nafsu makan bayi.
-
Bagaimana cara ibu menyusui merangsang ASI? Selain itu, ibu juga disarankan untuk tetap menyusui bayi secara on demand, atau sesuai permintaan, tanpa menunda atau menjadwalkan waktu menyusui.
-
Apa manfaat ASI bagi ibu? Tak hanya bagi bayi, ASI juga memiliki sisi positif bagi ibu karena bisa memperkecil risiko terkena kanker ovarium daripada wanita lain yang memilih tidak memberikan ASI pada anaknya.
-
Bagaimana cara ASI membantu ibu dan bayi? Kegiatan menyusui bisa membangun kedekatan jiwa antara ibu dan buah hati. Bonding antara ibu dan bayi yang mendapatkan ASI juga lebih baik dibandingkan yang tidak mendapatkan asupan ASI.
-
ASI berubah rasa jika ibu makan pedas? Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas tidak berbahaya bagi bayi. Sebaliknya, makanan pedas hanya memengaruhi rasa ASI, yang kadang dapat memperkenalkan variasi rasa kepada bayi.
Otak Dibanjiri Oksitosin dan Prolaktin
Ketika Anda mulai menyusui, otak mulai memproduksi dua hormon penting yaitu oksitosin dan prolaktin. Prolaktin mengatur pasokan ASI Anda dan menyebabkan tubuh memproduksi ASI, sementara oksitosin,mengakibatkan ASI dikeluarkan dari payudara dan mengalir ke mulut bayi Anda.
"Oksitosin kadang-kadang disebut hormon 'perasaan baik'," kata Cindy Rubin, MD, IBCLC, seorang dokter spesialis pediatri dan spesialis kedokteran menyusui di In Touch Pediatrics and Lactation.
"Ini dapat menyebabkan perasaan nyaman dan tenang yang membantu dalam ikatan dengan bayi."
Munculnya Emosi Negatif
Hormon yang terlibat dalam menyusui tidak selalu menghasilkan perasaan positif. Terkadang, beberapa ibu mengalami emosi negatif ketika ASI mereka keluar hingga merasa sangat tertekan, merasa malapetaka, atau bahkan mual.
Fenomena ini disebut Refleks Ejeksi ASI yang Disforik atau DMER. DMER diyakini terkait dengan penurunan hormon dopamin selama proses ini. Bagi ibu yang mengalaminya, hal ini bisa sangat mengganggu dan bahkan bisa menyebabkan berhenti menyusui lebih awal.
Kelenjar ASI Aktif
Selama kehamilan dan beberapa hari setelah melahirkan, payudara Anda mengalami perubahan fisik. Progesteron memicu perkembangan kelejar ASI dan alveoli, yaitu sel-sel yang membuat dan mengeluarkan ASI. Setelah persalinan dan kelahiran plasenta, kadar progesteron Anda turun tajam. Penurunan progesteron ini memicu peningkatan produksi prolaktin dan oksitosin, yang memungkinkan ASI diproduksi dalam jumlah besar.
Payudara Terasa Penuh
Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam. Setelah itu, payudara Anda akan terasa lebih penuh ketika saatnya bayi Anda makan, dan lebih lembut ketika mereka selesai.
Rasa Nyeri dan Ketidaknyamanan
Beberapa perubahan tubuh yang terjadi saat menyusui dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pada awalnya, Anda mungkin mengalami nyeri atau sensitivitas pada puting payudara ketika tubuh Anda beradaptasi dengan menyusui.
Perubahan Metabolisme
Metabolisme Anda juga mengalami perubahan selama menyusui. Anda membakar lebih banyak kalori daripada sebelumnya, tetapi ini tidak selalu berarti Anda akan kehilangan berat badan.
Kehilangan Tulang Sementara
Kehilangan massa tulang bisa menjadi salah satu kekhawatiran yang muncul saat menyusui. Kehilangan tulang sebenarnya dimulai selama kehamilan, terutama pada tiga bulan pertama.
Selama periode ini, bayi Anda membutuhkan banyak kalsium untuk pertumbuhan tulangnya sendiri, dan akan menggunakan persediaan kalsium Anda untuk melakukannya. Namun, tidak semua ibu mengalami kehilangan tulang selama kehamilan, dan jika melakukannya, biasanya pulih dalam beberapa bulan setelah melahirkan.