5 Cara Menyapih Anak Secara Efektif & Tidak Rewel Lengkap Beserta Waktu yang Tepat
Berikut cara menyapih anak secara efektif dan tidak rewel lengkap beserta waktu yang tepat untuk menyapih.
Berikut cara menyapih anak secara efektif dan tidak rewel lengkap beserta waktu yang tepat untuk menyapih.
5 Cara Menyapih Anak Secara Efektif & Tidak Rewel Lengkap Beserta Waktu yang Tepat
Pada 6 bulan pertama bayi baru lahir, ASI menjadi makanan utama bagi mereka.
Sebagian besar Ibu tentu mengetahui adanya anjuran untuk tetap memberikan ASI selama 2 tahun pertama si kecil lahir ke dunia.
Hal ini karena ASI merupakan makanan terbaik yang mengandung segudang nutrisi baik bagi si kecil. Terlebih dalam manunjang dan mengoptimalkan pertumbuhan sang buah hati.
Setelah 2 tahun, para Ibu biasanya akan dihadapkan dengan dua pilihan yaitu tetap terus memberikan ASI atau menghentikannya.
-
Kenapa ibu harus memperhatikan waktu saat menyapih? Memperpendek atau menunda waktu memberi ASI bisa membantu mengurangi keinginan anak untuk menyusu. Dengan membatasi waktu pemberian ASI, anak dapat kehilangan minatnya untuk menyusu.
-
Kapan sebaiknya memompa ASI? Jika bayi tidak dapat menyusu secara langsung atau jika ibu ingin meningkatkan produksi ASI, memompa ASI secara teratur bisa menjadi solusi yang efektif. Lakukan pemompaan setiap 2-3 jam selama 15-20 menit pada masing-masing payudara untuk merangsang dan memperlancar produksi ASI.
-
Kapan waktu terbaik untuk memerah ASI? Untuk mendapatkan ASI berkualitas, dr. Tiwi menyarankan agar ibu menyusui rajin memerah ASI, terutama pada awal-awal kelahiran bayi.
-
Bagaimana cara memberikan MPASI pada bayi? Memberikan makanan bayi bukanlah hal yang sembarangan. Dengan memahami tahapan perkembangan, pilihan makanan yang tepat, dan cara persiapan yang benar, Anda dapat memberikan MPASI secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
-
Bagaimana cara mentahnik bayi? Dalam Kitab Fathul Baari disebutkan, tahnik adalah praktik memberikan sesuatu yang manis dengan cara mengunyahnya terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke mulut bayi lalu dioleskan sedikit ke langit-langit mulutnya.
-
Bagaimana menenangkan anak rewel? Selain digendong atau disusui, orangtua bisa mencoba membacakan doa agar bayi tidak rewel.
Apabila memilih untuk menghentikan, Ibu mau tidak mau harus bisa menyapih sang buah hati.
Menyapih atau menghentikan si kecil menyusui langsung dari payudara Ibu menjadi momen yang terbilang emosional bagi beberapa Ibu.
Bukan tanpa alasan, menyapih akan membuat si kecil mengalami perubahan asupan nutrisi dan ketenangan diri.
Oleh karena itu, menyapih mungkin tidak pernah menjadi aktivitas yang mudah.
Baik itu bagi Ibu maupun si kecil. Meski begitu, menyapih memang harus dilakukan di saat yang tepat.
Namun tahukah Ibu, walaupun tidak menyusui langsung, Ibu tetap bisa membuat bonding yang erat dengan sang buah hati.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh Ibu.
Mulai dari lebih sering memberikan pelukan, bermain bersama hingga rajin membacakan cerita pada si kecil.
Untuk itu, tidak ada salahnya bagi Ibu mulai menyapih si kecil di saat waktu yang tepat.
Lantas bagaimana cara menyapih anak secara efektif dan tidak rewel lengkap beserta waktu yang tepat untuk menyapih?
Melansir dari halodoc, Kamis (21/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Jangan Terburu-Buru
Cara menyapih anak yang pertama adalah pastikan untuk tidak terburu-buru. Tahukah Ibu, menyapih anak secara bertahap dan perlahan tidak hanya baik bagi si kecil namun juga bagi Ibu.
Dengan menyapih secara perlahan, produksi ASI pun akan mengalami penurunan secara bertahap pula.
Hal tersebut akan membantu mengurangi risiko payudara bengkak dan nyeri ketika Ibu tidak menyusui lagi.
2. Berikan Afirmasi pada Si Kecil
Cara menyapih anak yang kedua adalah dengan memberikan afirmasi pada si kecil. Meskipun masih balita, anak sangat memahami apa yang dirasakan oleh sang Ibu. Karenanya, Ibu dapat memberikan afirmasi pada si kecil.
Caranya adalah dengan memberikan pemahaman berulang setiap hari selama beberapa hari pada anak mengenai menyapih. Bukan hanya ketika Ibu beraktivitas dengan si kecil saja. Afirmasi tersebut bisa diberikan ketika mereka tidur.
Afirmasi ini bahkan diilai cukup efektif untuk mendapatkan pemahaman dan perhatian anak.
3. Berikan Pengganti
Cara menyapih anak yang ketiga adalah dengan memberikan pengganti. Sebenarnya, ada banyak cara memberikan ASI kepada si kecil selain dengan menyusui langsung. Ibu dapat menggunakan sippy cup atau gelas. Tentu saja, semua memiliki nilai lebih dan kurangnya.
Selain itu, Ibu juga bisa memberikan pengganti berupa susu UHT atau air putih. Terutama bagi anak yang sudah berusia satu tahun ke atas. Ibu juga dapat menghindari anak meminta menyusui di tengah malam dengan membuat mereka kenyang melalui asupan makana.
4. Minta Bantuan
Cara menyapih anak selanjutnya adalah dengan meminta bantuan. Tidak ada salahnya meminta bantuan Ayah ketika Ibu menyapih.
Misalnya seperti membantu memberikan air putih ketika anak ingin menyusu kepada Ibu. Khususnya saat hendak mau tidur.
Dengan kerja sama dan dukungan dari orang terdekat, membuat Ibu lebih mudah untuk menyapih si kecil.
5. Fokus di Siang Hari
Cara menyapih anak yang terakhir adalah dengan fokus di siang hari. Biasanya bayi menyusu pada malam hari untuk mencari kenyamanan.
Cara menyapih anak dapat Ibu terapkan dengan berfokus di siang hari. Ibu dapat mengganti waktu menyusu dengan memberikan si kecil asupan makanan bergizi dan mengenyangkan. Tujuannya adalah agar waktu menyusu si kecil berkurang.
Waktu Tepat untuk Menyapih
Sebenarnya tidak ada patokan waktu khusus atau terbaik untuk Ibu menyapih sang buah hati.
Akan tetapi, para ahli merekomendasikan Ibu memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia 2 tahun.
Setelah 2 tahun, Ibu diperbolehkan mulai menyapih maupun tetap memberikan ASI pada si kecil.
Ibu dapat mengenali tanda-tanda anak siap di sapih. Adapun tanda-tanda atau waktu yang tepat untuk menyapih si kecil adalah sebagai berikut:
a. Si kecil sudah bisa duduk dengan kepala tegak
b. Si kecil akan membuka mulut dan memperlihatkan ketertarikan saat mereka melihat orang lain makan
c. Koordinasi antara mata, mulut dan tangan sudah lebih baik. Sehingga si kecil sudah bisa mengambil dan memasukkan makanan sendiri ke dalam mulut
d. Si kecil memiliki berat badan dua kali lipat dari berat lahir
Akan tetapi, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat para Ibu perlu untuk menunda menyapih si kecil. Di antaranya:
a. Ketika si kecil tengah sakit atau tumbuh gigi
b. Terjadi perubahan besar, seperti bepergian atau pindah rumah sebab mampu membuat si kecil stres.
halodoc