Tips Ampuh Agar Anak Berhenti Pakai Popok, Bunda Wajib Tahu
Sebelum menghentikan penggunaan popok, penting untuk memastikan bahwa anak sudah siap untuk melakukan perubahan tersebut.
Popok merupakan elemen penting dalam kehidupan bayi, memberikan kenyamanan selama beberapa tahun awal. Namun, bagi orangtua, proses menghentikan penggunaan popok pada balita bisa menjadi tantangan tersendiri.
Proses ini sering kali menimbulkan stres, terutama bagi ibu baru, serta bagi bayi itu sendiri karena dapat mengganggu rutinitas dan kebiasaan yang telah mereka jalani. Pada usia antara 1,5 hingga 3 tahun, anak-anak perlu mengubah atau meninggalkan berbagai kebiasaan, seperti menyusui, menggunakan botol susu, memakai dot, dan lain-lain.
-
Apa saja tips menyapih anak secara efektif? Berikut cara menyapih anak secara efektif dan tidak rewel lengkap beserta waktu yang tepat untuk menyapih.
-
Kapan popok sebaiknya diganti? Meskipun angka itu cukup mengesankan, membeli popok dalam jumlah besar secara bersamaan tidaklah disarankan. Bayi tumbuh dengan cepat, dan ukuran popok perlu disesuaikan setiap beberapa bulan.
-
Gimana cara orang tua bantu anak hilangkan kebiasaan buruk? Dilansir dari Parent Circle, berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memahami cara membuat anak Anda berhenti dari kebiasaan yang tidak pantas yang mungkin mereka miliki:
-
Apa saja kebiasaan buruk anak yang bisa diatasi? Berikut sejumlah kebiasaan buruk anak yang perlu diatasi orangtua: Menggigit Jempol, Menggigit Kuku, Mengisap/Menggigit/Sedot Bibir, Mengupil, Memainkan Rambut, Menggeretakkan Gigi, Waktu Layar Berlebihan, Kebiasaan Makan yang Buruk, Tidur Tengah Malam, Merasa Takut, Keras Kepala, Berbohong, Menolak Menerima Tanggung Jawab, Mengganggu Orang Lain, Perilaku Agresif, Mengeluh.
-
Bagaimana cara agar anak terhindar dari polusi? 'Anak itu harus dipaparkan dengan udara bersih semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan. Kita tahu bahwa tingkat polusi dan tingkat kesehatan yang ada sepanjang hari pun berbeda, pagi sampai malam itu berbeda,' katanya.
-
Bagaimana cara menyimpan popok agar tetap bagus? Untuk memastikan popok tetap terjaga kualitasnya, popok harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk memberikan dukungan dan bantuan yang maksimal serta mendengarkan kebutuhan anak tanpa memberi tekanan yang berlebihan. Jika Anda ingin tahu cara menghentikan penggunaan popok, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan apakah si kecil sudah siap untuk perubahan ini.
Berikut adalah beberapa tips bagi orangtua agar anak mau melepas popoknya:
Tips Membantu Anak Berhenti Menggunakan Popok
1. Pilih waktu yang tepat
Langkah pertama yang sangat penting dalam proses ini adalah memilih waktu yang sesuai untuk memulainya. Umumnya, anak yang berusia sekitar 2,5 tahun sudah berada pada tahap di mana mereka lebih mampu mengontrol buang air kecil dan besar. Dengan mengenali momen ini, proses pelatihan untuk melepas popok akan menjadi lebih mudah bagi anak.
2. Terapkan pendekatan yang tepat
Komunikasi memegang peranan penting dalam proses ini. Oleh karena itu, penting untuk berbicara dengan anak mengenai apa yang akan terjadi. Ajak anak untuk berdiskusi tentang pentingnya menggunakan toilet serta bagaimana cara mengenali saat mereka perlu buang air kecil atau besar. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih nyaman dan memahami proses yang harus dilalui.
3. Ajak anak ke toilet secara berkala
Anda juga dapat membuat jadwal untuk mengajak anak ke toilet setiap 2 atau 3 jam. Dengan demikian, anak akan terbiasa menggunakan toilet secara rutin. Selalu ingat untuk bersikap sabar dan memberikan dukungan kepada anak saat mereka mencoba melakukan hal ini.
4. Tunjukkan cara menggunakan toilet dengan benar
Untuk membantu anak menjadi lebih mandiri saat buang air, penting bagi Anda untuk meluangkan waktu mengenalkan dan mengajarkan cara yang tepat dalam menggunakan toilet. Dengan cara ini, anak akan lebih memahami prosedur yang benar untuk buang air kecil dan besar di toilet.
5. Sediakan potty training
Anda bisa membeli potty training untuk membantu anak belajar menggunakan toilet. Disarankan untuk menempatkan potty di setiap kamar mandi atau lokasi yang mudah dijangkau oleh anak. Pastikan potty yang disediakan sesuai dengan kebutuhan, seperti potty untuk berdiri atau potty yang dapat diletakkan di atas dudukan toilet.
6. Ajarkan isyarat tubuh saat ingin BAK atau BAB
Anda juga perlu mengajarkan anak tentang isyarat tubuh yang menunjukkan keinginan untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di toilet. Beritahu anak bahwa ketika ia menunjukkan tanda-tanda seperti kebelet, mengejan, atau buang gas, itu adalah sinyal bahwa ia sudah seharusnya menuju toilet.
7. Kesabaran dalam Membimbing Anak
Melatih anak untuk tidak menggunakan popok lagi adalah proses yang memerlukan waktu dan tidak bisa dilakukan secara instan. Oleh karena itu, ketika anak mengalami mengompol, hindarilah untuk memarahinya. Jika anak lupa atau tidak sempat pergi ke toilet, penting untuk tetap sabar dalam membimbingnya. Memarahi anak justru dapat membuatnya merasa takut atau bahkan trauma, yang bisa menghambat proses toilet training. Tentu saja, kamu tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
8. Mengajarkan Anak Bangun di Malam Hari
Bangun dari tidur yang nyenyak untuk pergi ke toilet bukanlah hal yang mudah bagi anak. Namun, kamu perlu menjelaskan kepadanya bahwa ia tidak boleh menahan pipis atau mengompol saat tidur. Anak harus belajar untuk bangun dan memberi tahu orangtuanya ketika ingin buang air kecil di tengah malam. Selain itu, kamu juga harus siap siaga jika anak membangunkanmu untuk membawanya ke toilet.
9. Memberikan Penghargaan
Sangat disarankan untuk memberikan penghargaan kepada anak ketika ia mulai menunjukkan kemandirian. Bentuk penghargaan dapat bervariasi, seperti memujinya, memeluknya, membelai rambutnya, atau bahkan memberikan hadiah atas keberhasilannya dalam menggunakan toilet. Dengan cara ini, anak akan lebih termotivasi untuk menjalani proses toilet training dengan baik.