Cara Mengajari dan Membiasakan Anak yang Belum Mulai Sekolah untuk Tidur Sendiri Menurut Peneliti dari Harvard
Mengajari anak untuk tidur sendiri bisa dilakukan sejak usia prasekolah dengan menerapkan berbagai hal berikut ini:
Mengajari anak prasekolah untuk tidur sendiri bisa menjadi tantangan besar bagi banyak orang tua. Kebanyakan anak merasa lebih aman dan nyaman tidur di dekat orang tua mereka, tetapi ada kalanya orang tua perlu privasi dan kualitas tidur yang lebih baik. Meskipun proses ini mungkin tidak terjadi dalam semalam, dengan pendekatan yang konsisten dan penuh kasih sayang, anak-anak dapat mulai belajar tidur di tempat tidurnya sendiri.
Tidur dengan orang yang dicintai anak seperti dengan orangtua mungkin menjadi alasan mengapa anak-anak merasa tenang saat tidur bersama orang tua. Namun, ketika waktu tidur bersama mulai mengganggu kenyamanan, penting bagi orang tua untuk secara perlahan mengajarkan anak tidur sendiri.
-
Bagaimana cara membiasakan anak tidur sendiri? Dilansir dari Parents dan Fatherly, berikut sejumlah cara membiasakan anak tidur sendiri.
-
Kapan bayi mulai dibiasakan tidur sendiri? Membiasakan anak tidur sendiri bisa dilakukan oleh orang tua sejak usia dini yaitu pada usia tiga bulan.
-
Bagaimana cara membiasakan anak tidur siang? Terkadang, anak-anak yang tumbuh besar mulai melupakan kebiasaan tidur siang. Untuk itu, orangtua perlu menciptakan rutinitas dan suasana yang mendukung tidur siang anak.
-
Kenapa bayi perlu tidur sendiri? Membiasakan anak tidur sendiri perlu dilakukan oleh orangtua agar anak terbiasa mandiri.
-
Kenapa anak tidur mandiri lebih percaya diri? Menurut dr. Celestina Hendrawan-Yap, M.Res, pendiri MimpiOfficial.id, anak yang mampu tidur mandiri akan lebih mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi.
-
Bagaimana membuat anak lebih mudah tidur? 'Pertama, suhu ruangan perlu disesuaikan agar anak merasa nyaman. Sebagai contoh, di Jakarta yang sering kali panas, pastikan anak tidak mengenakan pakaian yang terlalu tebal dan ruangannya tetap sejuk,' ujarnya.
Langkah Pertama: Pahami Alasannya
Dilansir dari Harvard, sebelum memulai proses ini, orang tua perlu memahami mengapa anak ingin tidur bersama mereka. Alasan utamanya mungkin karena anak merasa paling aman dan dicintai saat berada di samping orang tua. Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau perubahan perilaku yang signifikan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini memastikan bahwa anak siap dan mampu menangani perubahan kebiasaan tidur ini.
Langkah Kedua: Mengubah Kebiasaan Tidur
Mengubah tempat tidur anak berarti mengubah kebiasaan, dan seperti halnya mengubah kebiasaan lain, kuncinya adalah konsistensi dan pendekatan yang praktis. Beberapa tips yang bisa diterapkan meliputi:
Ciptakan Ruang Tidur yang Menarik
Untuk membantu anak merasa nyaman tidur di kamar sendiri, buatlah ruang tidur yang mereka sukai. Ajak anak untuk mendekorasi kamar sesuai selera mereka. Meskipun tidak ada yang bisa sepenuhnya menggantikan kehadiran orang tua, memiliki kamar yang menarik akan membuat anak lebih tertarik untuk tidur di sana.
Atasi Hal-Hal yang Mengganggu Tidur
Jika anak terganggu oleh cahaya, gunakan tirai yang dapat menghalangi sinar masuk. Jika gelap menjadi masalah, pasang lampu malam atau senter kecil. Jika kebisingan mengganggu, pertimbangkan untuk menggunakan mesin suara putih. Hal yang paling penting adalah tidak meletakkan televisi atau perangkat elektronik di kamar anak, karena bisa mengganggu kualitas tidur mereka.
Tetapkan Jam Tidur yang Konsisten
Konsistensi adalah kunci dalam menciptakan rutinitas tidur yang baik. Cobalah untuk tidak membiarkan anak tidur larut malam atau bangun terlalu siang, bahkan di akhir pekan. Rutinitas ini akan membantu tubuh anak merasa lelah pada waktu yang tepat setiap hari.
Rutinitas Tidur yang Menenangkan
Sebelum tidur, buatlah rutinitas yang tenang dan penuh kasih sayang. Mandi hangat, membaca cerita, atau memeluk anak sebelum tidur dapat membantu mereka merasa dicintai dan lebih mudah tertidur.
Metode Bertahap
Jika anak merasa sulit tidur sendiri, tidak ada salahnya jika orang tua duduk di kamar hingga anak tertidur. Perlahan-lahan, setiap malam, orang tua bisa mengurangi kehadiran mereka di kamar, misalnya dengan duduk semakin dekat ke pintu setiap kali anak tidur.
Konsistensi Jika Anak Keluar dari Tempat Tidur
Ini adalah bagian yang paling menantang. Jika anak terus-menerus keluar dari tempat tidur dan datang ke kamar orang tua, bawalah mereka kembali ke tempat tidur. Meskipun melelahkan, jika orang tua menyerah dan membiarkan anak tidur di kamar mereka, anak akan terus melakukannya setiap malam.
Beri Penghargaan untuk Kemajuan
Berikan pujian kepada anak setiap kali mereka berhasil tidur sendiri. Sebisa mungkin, berikan penghargaan dalam bentuk waktu berkualitas seperti tambahan cerita atau jalan-jalan seru, daripada hadiah materi.
Jika semua usaha sudah dilakukan dan anak masih kesulitan tidur sendiri, atau merasa sangat terganggu, segera bicarakan dengan dokter. Mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi kebiasaan tidur mereka, dan dokter dapat membantu memberikan solusi terbaik.