Perlu Diketahui Orangtua dengan Cepat, Ini Tahapan Makan Bayi Sesuai Usia
Dalam memberi MPASI pada bayi, penting untuk mengetahui tahapan pemberian makanan seiring pertumbuhan mereka.
Dalam memberi MPASI pada bayi, penting untuk mengetahui tahapan pemberian makanan seiring pertumbuhan mereka.
-
Bagaimana cara memberikan MPASI pada bayi? Memberikan makanan bayi bukanlah hal yang sembarangan. Dengan memahami tahapan perkembangan, pilihan makanan yang tepat, dan cara persiapan yang benar, Anda dapat memberikan MPASI secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
-
Kapan bayi harus mulai makan MPASI? Menurut WHO, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebaiknya dimulai pada usia 6 bulan.
-
Kapan bayi mulai butuh MPASI? MPASI tak lain merupakan singkatan dari makanan pendamping ASI yang mulai dibutuhkan si kecil sejak berusia 6 bulan.
-
Kapan harus mulai berikan MPASI untuk bayi? Bagi ibu yang memiliki bayi di tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI), memperhatikan asupan si kecil setiap hari penting dilakukan. Terlebih, di awal-awal MPAS mungkin Anda mendapati anak tidak mau atau susah makan.
-
Kapan bayi siap untuk MPASI? Perhatikan tanda-tanda kesiapan bayi untuk makanan padat, seperti kemampuan duduk dengan dukungan, hilangnya refleks menjulurkan lidah, dan menunjukkan minat pada makanan.
-
Makanan apa yang sebaiknya disiapkan untuk MPASI? Pertama-tama, menurut Dr. Nastiti, orang tua perlu merencanakan dengan baik persiapan MPASI sejak awal. Ini mencakup pemikiran tentang jenis makanan yang akan disiapkan, cara menyiapkannya, dan apakah ada fasilitas atau area yang memadai untuk menyiapkan makanan saat dalam perjalanan.
Perlu Diketahui Orangtua dengan Cepat, Ini Tahapan Makan Bayi Sesuai Usia
Usai memasuki usia enam bulan, bayi mulai memasuki tahapan mengonsumsi makanan pendamping air susu ibu atau MPASI. Pemberian makanan dari bayi ini perlu disesuaikan dengan usia dan pertumbuhan gigi mereka.
Masa-masa awal kehidupan bayi dipenuhi dengan berbagai pencapaian penting, salah satunya adalah pengenalan makanan baru yang menarik. Seiring bertambahnya usia, bayi secara bertahap siap beralih dari ASI atau susu formula ke makanan padat.
Dalam memberi makan bayi, penting untuk mengetahui kemampuan makan mereka sesuai usia. Dilansir dari Parents, ada empat tahap utama dalam memperkenalkan makanan bayi yang perlu diketahui orangtua.
Kapan Bayi Harus Mulai Mengonsumsi Makanan Padat?
Menurut Katie Thomson, Ahli Diet Terdaftar dan CEO Square Baby, “Sebagian besar bayi siap diperkenalkan pada makanan padat antara usia 4 hingga 6 bulan.” Namun, perkembangan setiap bayi berbeda, sehingga rentang usia ini tidak berlaku secara mutlak untuk semua bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar orangtua memperhatikan tanda-tanda berikut untuk menentukan kesiapan bayi dalam mengonsumsi makanan padat:
Berat badan bayi telah kira-kira dua kali lipat dari berat lahir.
Bayi dapat menahan kepalanya dan duduk tegak tanpa bantuan.
Bayi menunjukkan minat pada makanan yang Anda makan dan mungkin mencoba meraihnya.
Bayi mampu mengambil makanan dari sendok tanpa menjatuhkannya dari mulut.
Tahap 1: Memperkenalkan Makanan Puree untuk Bayi
Setelah memastikan bayi siap untuk mengonsumsi lebih dari sekadar ASI atau susu formula, saatnya memulai dengan makanan bayi tahap satu. Makanan tahap ini biasanya berupa makanan puree bertekstur halus yang terdiri dari satu bahan saja tanpa potongan besar.
AAP menekankan pentingnya menawarkan berbagai tekstur dan jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, sereal bayi yang diperkaya zat besi, dan daging yang dihaluskan untuk membantu bayi mengembangkan selera, mendapatkan nutrisi penting, dan belajar menyukai berbagai jenis makanan.
Beberapa makanan tahap satu yang umum meliputi:
Sereal bayi yang diperkaya zat besi
Pisang
Ubi jalar
Alpukat
Wortel
Persik
Apel
Labu butternut
Jangan lupa untuk memperkenalkan sayuran pada tahap ini. Sayuran seperti kacang polong, buncis, brokoli, dan kembang kol puree dapat membantu bayi mengembangkan selera terhadap berbagai rasa.
Tahap 2: Beralih ke Tekstur yang Lebih Kental
Setelah bayi menguasai puree halus, yang biasanya terjadi antara usia 6 hingga 9 bulan, mereka siap beralih ke makanan bayi tahap dua.
Makanan tahap ini biasanya berupa puree yang lebih kental dengan tekstur yang sedikit kasar. Pada tahap ini, Anda bisa mulai memperkenalkan kombinasi rasa, selama Anda sudah memastikan bayi tidak alergi terhadap bahan-bahan individu.
Beberapa kombinasi makanan tahap dua yang disarankan meliputi:
Apel dan ubi jalar
Alpukat dan pisang
Wortel, mangga, dan pisang
Ubi jalar dan ayam
Apel, stroberi, dan pisang
Pisang, apel, dan pir
Wortel, ubi jalar, dan kacang polong
Oatmeal, wortel, dan persik
Ayam, wortel, dan santan
Tahap 3: Mengembangkan Keterampilan Mengunyah
Bayi yang telah menguasai tekstur yang lebih kental mungkin siap untuk tahap tiga, yang biasanya terjadi antara usia 9 hingga 10 bulan.
Tanda utama bahwa bayi siap untuk tahap ini adalah kemampuan mereka untuk menggunakan pincer grasp, yaitu kemampuan mengambil benda dengan ibu jari dan jari telunjuk. Ini menandakan bahwa bayi telah mengembangkan kemampuan mengunyah secara rotari untuk menghancurkan makanan.
Beberapa makanan tahap tiga yang direkomendasikan meliputi:
Kentang tumbuk
Sayuran yang dikukus atau dimasak seperti ubi jalar, brokoli, labu butternut, dan wortel
Buah matang yang dipotong atau dihancurkan seperti pisang, pir, mangga, dan alpukat
Daging suwir
Kacang yang dihancurkan
Telur orak-arik
Pasta lembut
Potongan tahu
Ikan tanpa tulang
Daging yang dipotong dadu
Tahap 4: Konsumsi Makanan Keluarga
Saat bayi mencapai usia satu tahun, mereka mungkin sudah bisa makan versi modifikasi dari makanan keluarga. Namun, jika belum, tidak apa-apa. Katie Thomson mengatakan, “Beberapa orang tua mungkin telah memperkenalkan makanan meja sebelum usia 12 bulan dan yang lainnya mungkin belum. Keduanya tidak masalah! Lakukan apa yang sesuai untuk Anda dan keluarga Anda.”
Pada usia ini, bayi mungkin menikmati makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari yang dibuat dari berbagai bahan. Anda masih menyukai puree, tidak masalah untuk tetap menyediakannya.
"Puree serbaguna dan dapat digunakan sebagai saus celup, olesan, atau sebagai dasar saus untuk daging atau pasta," kata Thomson.
Mengikuti tahapan ini dengan baik dapat membantu memastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini. Pastikan jangan melewatkan tanda-tanda ketika bayi sudah siap naik tekstur dan mengonsumsi makanan yang lebih padat.