Mengenal 5 Tahapan Tekstur MPASI Bayi, Orang Tua Wajib Tahu
Jenis serta waktu pemberian makanan saat bayi mulai MPASI perlu diperhatikan oleh orang tua.
Jenis serta waktu pemberian makanan saat bayi mulai MPASI perlu diperhatikan oleh orang tua.
Mengenal 5 Tahapan Tekstur MPASI Bayi, Orang Tua Wajib Tahu
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan hal yang tak bisa disepelekan dan butuh persiapan matang. Mulai dari memilih jenis dan tekstur makanan yang tepat hingga waktu pemberiannya tak boleh terlewat.
Tahapan tekstur MPASI bayi sendiri melibatkan berbagai konsistensi dari makanan, yang berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan motorik serta sensorik bayi. Oleh sebab itu, orang tua wajib tahu apa saja tahapan-tahapan tersebut agar dapat memberikannya secara maksimal kepada buah hati. Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa saja tahapan tekstur MPASI bayi tersebut yang penting dipelajari.
-
Kapan bayi mulai butuh MPASI? MPASI tak lain merupakan singkatan dari makanan pendamping ASI yang mulai dibutuhkan si kecil sejak berusia 6 bulan.
-
Kapan bayi siap untuk MPASI? Perhatikan tanda-tanda kesiapan bayi untuk makanan padat, seperti kemampuan duduk dengan dukungan, hilangnya refleks menjulurkan lidah, dan menunjukkan minat pada makanan.
-
Bagaimana cara memberikan MPASI pada bayi? Memberikan makanan bayi bukanlah hal yang sembarangan. Dengan memahami tahapan perkembangan, pilihan makanan yang tepat, dan cara persiapan yang benar, Anda dapat memberikan MPASI secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
-
Bagaimana membuat MPASI untuk bayi 6 bulan? Dalam menyiapkan resep MPASI untuk enam bulan pertama, penting untuk memastikan bahwa kandungan gizinya seimbang, termasuk karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral.
-
Kapan harus mulai berikan MPASI untuk bayi? Bagi ibu yang memiliki bayi di tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI), memperhatikan asupan si kecil setiap hari penting dilakukan. Terlebih, di awal-awal MPAS mungkin Anda mendapati anak tidak mau atau susah makan.
-
Bagaimana MPASI membantu bayi belajar berbagai rasa? AAP menekankan pentingnya menawarkan berbagai tekstur dan jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, sereal bayi yang diperkaya zat besi, dan daging yang dihaluskan untuk membantu bayi mengembangkan selera, mendapatkan nutrisi penting, dan belajar menyukai berbagai jenis makanan.
Pengertian MPASI
Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah jenis makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah usia enam bulan sebagai pelengkap ASI. MPASI merupakan tahap penting dalam perkembangan nutrisi bayi, karena pada usia tersebut, ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi bayi.
Pemberian MPASI bertujuan untuk memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta membantu bayi untuk mempelajari berbagai rasa, tekstur, dan jenis makanan yang beragam.
Selain sebagai sumber nutrisi tambahan, MPASI juga berperan dalam membantu bayi mengembangkan keterampilan makan dan pencernaan. Melalui pemberian MPASI, bayi belajar mengunyah, menelan, dan memanfaatkan keterampilan motoriknya.
Proses ini penting untuk membantu bayi beradaptasi dengan makanan padat, yang pada akhirnya akan menjadi bagian penting dari pola makan mereka di masa depan. Konsistensi dan tekstur makanan juga harus disesuaikan dengan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan.
Kapan MPASI Dapat Mulai Diberikan?
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) biasanya dimulai ketika bayi mencapai usia sekitar enam bulan. Pada usia ini, bayi telah mencapai tahap perkembangan yang memungkinkannya untuk mulai menerima makanan padat tambahan selain ASI.
Meskipun demikian, penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi sebelum memulai pemberian MPASI.
Beberapa tanda kesiapan bayi untuk menerima MPASI antara lain:
1. Kemampuan mengontrol kepala
Bayi sudah mampu mengontrol kepala dengan baik dan mampu duduk tegak dengan sedikit atau tanpa dukungan.
2. Minat terhadap makanan
Bayi menunjukkan minat terhadap makanan orang dewasa, seperti mengamati ketika orang lain makan, mencoba mengambil makanan, atau menunjukkan minat terhadap makanan yang disajikan.
3. Kemampuan mengunyah dan menelan
Meskipun bayi belum memiliki gigi, mereka telah mengembangkan kemampuan untuk mengunyah dan menelan makanan dengan lidah dan gusi mereka.
4. Kehilangan refleks muntah
Bayi sudah kehilangan refleks muntah yang kuat, yang biasanya terjadi pada awal kehidupan.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan lebih lanjut tentang kapan dan bagaimana memulai pemberian MPASI sesuai dengan kebutuhan individu bayi.
5 Tahapan Tekstur MPASI Bayi
World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk mulai memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI setelah bayi menginjak usia 6 bulan. Selain itu, WHO juga menyarankan untuk meningkatkan variasi menu dan tekstur MPASI secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia bayi. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan nutrisi serta kemampuan bayi dalam mengunyah makanan.
Pada dasarnya, terdapat beberapa tahapan tekstur MPASI bayi yang perlu diberikan sesuai dengan usia bayi, mulai dari bubur halus atau puree hingga makanan padat. Adapun 5 tahapan tekstur MPASI bayi tersebut adalah:
1. Usia Bayi 6 Bulan
Tahapan tekstur MPASI bayi yang pertama yang diberikan saat bayi berusia 6 bulan adalah dalam tekstur puree atau bubur yang halus dan kental. Pada usia ini, bayi mulai memasuki masa adaptasi. Oleh karenanya mereka lebih rentan tersedak karena belum memiliki kemampuan untuk mengeluarkan zat asing yang menyumbat saluran pernapasan.
Maka dari itu, tekstur makanan untuk bayi usia 6 bulan yang baik adalah bubur halus dan kental (puree). Untuk membuat puree, Anda dapat menghaluskan sayuran, buah-buahan, atau daging dengan cara diblender.
Lalu, saring kembali bubur tersebut untuk mendapatkan tekstur yang lebih halus. Jika perlu, tambahkan ASI atau susu formula secukupnya untuk mengencerkan dan menghaluskan puree.
Untuk mulai membiasakan si kecil, Anda dapat memberikan 2–3 sendok MPASI yang mengandung gizi lengkap, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Untuk frekuensi makan, berikan sebanyak 1 sampai 2 kali di bulan pertama MPASI.
2. Usia Bayi 7 sampai 8 bulan
Tahapan tekstur MPASI bayi yang kedua ini telah memasuki pengenalan tekstur yang lebih kasar. Jika sebelumnya sangat halus, di usia ini bayi sudah diperbolehkan mencoba makanan dengan tekstur yang agak kasar. Anda hanya perlu memblender makanan sampai teksturnya sedikit halus, tidak harus menyaringnya lagi.
Selain diblender, Anda juga bisa memberikan makanan dengan cara menyaringnya. Caranya, berikan campuran ASI agar tekstur makanan jadi lebih halus. Jika bayi menolak kenaikan tekstur, Anda bisa memberikannya secara bertahap.
3. Usia Bayi 9 sampai 10 bulan
Tahapan tekstur MPASI bayi di usia ini adalah tekstur makanan tanpa diblender. Caranya dengan mencacah atau memotong makanan kecil-kecil. Anda juga bisa membuat bubur kasar.
Rekomendasi menu MPASI yang disarankan pada fase ini adalah bubur tim, bubur tanpa disaring, dan makanan cincang. Porsi makanannya juga lebih banyak, yakni 125 hingga 250 mililiter. Berikan 3 sampai 4 kali sehari, dengan selingan camilan 1 sampai 2 kali.
Selain bubur kasar sebagai makanan utama, Anda juga sudah bisa memperkenalkan dengan finger food atau makanan yang dapat dipegang sendiri. Meski demikian, tetap awasi si kecil guna mencegah kemungkinan tersedak.
4. Usia Bayi 11 bulan
Di usia ini, bayi sudah diperbolehkan memakan nasi tim. Teksturnya masih lembek, tapi tidak sehalus sebelumnya. Porsinya juga meningkat, yakni mencapai 250 mililiter sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
Di usia 11 bulan, Anda bisa memberikan makanan komplit sebagai tahapan tekstur MPASI bayi. Mulai dari nasi, lauk pauk, dan sayuran. Anda sebagai orang tua juga disarankan untuk memberikan camilan di antara waktu makanannya dan selingi dengan ASI.
5. Usia Bayi 12 bulan
Tahapan tekstur MPASI bayi di usia ini semakin meningkat. Saat berumur 12 bulan, bayi sudah boleh mengonsumsi makanan orang dewasa. Menunya juga sudah bisa disamakan dengan menu orang dewasa, namun hindari dahulu penggunaan bumbu-bumbu penyedap seperti lada dan cabai. Ini bisa diberikan ketika anak menginjak 2 tahun.
Untuk mencapai di tahap tersebut, Anda perlu memperkenalkan tekstur makanan sesuai dengan usianya. Jika hanya diperkenalkan dengan makanan halus saja, tentunya akan sulit mengonsumsi menu makanan keluarga di usia 12 bulan.