Panduan Praktis Menyiapkan, Mengolah, dan Memberikan MPASI pada Bayi
Pedoman Gizi Seimbang dari Kemenkes RI memberikan komposisi yang tepat, termasuk MPASI lengkap dan sederhana, seperti padat energi, protein, dan zat gizi mikro
Mulai lahir hingga usia enam bulan, bayi mendapatkan asupan harian melalui ASI eksklusif. Namun, ketika kebutuhan gizinya bertambah, perlu adanya asupan makanan tambahan. Untuk memahami cara yang optimal dalam memberikan makanan bayi, penting untuk memahami beberapa informasi kunci.
Panduan Praktis Menyiapkan, Mengolah, dan Memberikan MPASI pada Bayi
ASI eksklusif memang terbaik hingga usia enam bulan, tetapi setelah itu, cadangan zat gizi habis. Oleh karena itu, mulai usia enam bulan, diperlukan makanan pendamping ASI atau MPASI. Ini membantu bayi beradaptasi sebelum beralih ke makanan padat.
-
Makanan apa yang sebaiknya disiapkan untuk MPASI? Pertama-tama, menurut Dr. Nastiti, orang tua perlu merencanakan dengan baik persiapan MPASI sejak awal. Ini mencakup pemikiran tentang jenis makanan yang akan disiapkan, cara menyiapkannya, dan apakah ada fasilitas atau area yang memadai untuk menyiapkan makanan saat dalam perjalanan.
-
Bagaimana membuat MPASI untuk bayi 6 bulan? Dalam menyiapkan resep MPASI untuk enam bulan pertama, penting untuk memastikan bahwa kandungan gizinya seimbang, termasuk karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral.
-
Kapan harus mulai berikan MPASI untuk bayi? Bagi ibu yang memiliki bayi di tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI), memperhatikan asupan si kecil setiap hari penting dilakukan. Terlebih, di awal-awal MPAS mungkin Anda mendapati anak tidak mau atau susah makan.
-
Kapan bayi siap untuk MPASI? Perhatikan tanda-tanda kesiapan bayi untuk makanan padat, seperti kemampuan duduk dengan dukungan, hilangnya refleks menjulurkan lidah, dan menunjukkan minat pada makanan.
-
Bagaimana MPASI membantu bayi belajar berbagai rasa? AAP menekankan pentingnya menawarkan berbagai tekstur dan jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, sereal bayi yang diperkaya zat besi, dan daging yang dihaluskan untuk membantu bayi mengembangkan selera, mendapatkan nutrisi penting, dan belajar menyukai berbagai jenis makanan.
-
Kapan bayi harus mulai makan MPASI? Menurut WHO, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebaiknya dimulai pada usia 6 bulan.
Mengapa bayi membutuhkan asupan lain di usia 6 bulan?
Pilihan Makanan untuk Bayi
Menyiapkan makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi harus dilakukan secara bertahap. Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI memberikan komposisi yang tepat, termasuk MPASI lengkap dan sederhana. Penting juga untuk memperhatikan kriteria MPASI yang baik, seperti padat energi, protein, dan zat gizi mikro.
Beragam buah dan sayuran dapat diperkenalkan pada bayi mulai usia enam bulan. Memberikan variasi buah dan sayur meningkatkan peluang bayi menyukainya di masa dewasa. Walaupun mungkin bayi menolak pada awalnya, tetaplah sabar dan berikan menu MPASI lainnya sebelum mencoba lagi.
Buah dan Sayur
Sumber Protein Hewani
Protein hewani, seperti daging merah, daging ayam, telur, dan makanan laut, penting untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan protein bayi.
Asam lemak omega-3 dalam ikan salmon juga berperan dalam mendukung perkembangan otak.
Pastikan sumber protein hewani matang sepenuhnya sebelum diberikan pada bayi.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memberikan Makanan Bayi
1. Pilihan Makanan dan Minuman Bayi
Hindari memberikan madu dan jus buah kepada bayi di bawah 12 bulan. Juga, hindari makanan dengan pemanis dan lemak tinggi. Kebersihan tangan dan peralatan masak, serta pemilihan makanan bayi yang tepat, sangat penting.
Pemberian protein hewani dan nabati sebaiknya dimulai sejak bayi berusia enam bulan. Protein hewani mencakup daging sapi, ayam, telur, dan makanan laut. Sementara tahu dan tempe merupakan pilihan protein nabati yang baik untuk MPASI.
2. Waktu Pemberian Protein Hewani dan Nabati
3. Penggunaan Minyak, Mentega, dan Santan
Tambahkan minyak, mentega, atau santan ke makanan bayi jika diperlukan, untuk penambahan kalori. Pastikan penambahan ini sesuai dengan kebutuhan gizi bayi.
4. Memasak Sumber Protein Hewani
Pastikan sumber protein hewani, seperti telur, ikan, dan daging, telah matang sepenuhnya untuk menghindari risiko bakteri. Makanan yang kurang matang dapat menyebabkan masalah gizi dan penyakit pada bayi.
Aturan Pemberian Makanan Bayi Usia 6-11 Bulan
Tahapan Bayi Usia 6-8 Bulan
Pada usia ini, bayi dapat diberikan MPASI dengan tekstur lumat atau puree. Frekuensi makan sekitar 2-3 kali untuk makanan utama dan 1-2 kali untuk camilan sesuai selera. Porsi makan dapat ditingkatkan secara bertahap.
Tahapan Bayi Usia 9-11 Bulan
Bayi pada usia ini dapat diberikan makanan yang dicincang halus, cincang kasar, dan finger food. Frekuensi makan meningkat menjadi 3-4 kali untuk makanan utama dan 1-2 kali untuk camilan. Porsi makan juga dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Idealnya, bayi belum diberikan makanan selain ASI di bawah 6 bulan. Namun, dalam kondisi tertentu seperti produksi ASI yang kurang atau kondisi medis, pemberian makanan selain ASI perlu dipertimbangkan.
Memberi Makanan Bayi di Bawah 6 Bulan
Cara Menyiapkan Makanan Bayi
Proses Menyiapkan Makanan Bayi
Kebersihan dalam menyiapkan makanan bayi sangat penting. Pastikan tangan dan peralatan masak dalam keadaan bersih. Simpan makanan bayi dalam wadah yang bersih dan aman.
Menambahkan Gula, Garam, dan Micin
Penambahan gula, garam, dan micin pada makanan bayi sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang sesedikit mungkin.
Meskipun rasanya mungkin hambar, hal ini membantu bayi untuk menerima makanan dengan lebih baik.
Dengan memahami tahapan perkembangan, pilihan makanan yang tepat, dan cara persiapan yang benar, Anda dapat memberikan MPASI secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.