Memahami Perkembangan Tekstur Makanan Pendamping ASI (MPASI) Anak 6 Bulan Hingga 12 Bulan
Perkembangan sensorik dan motorik anak menjadi faktor utama dalam menentukan kapan mereka siap untuk naik ke tahapan tekstur MPASI berikutnya.
Pengenalan Makanan Pendamping ASI (MPASI) pada anak merupakan langkah penting dalam perjalanan pertumbuhan mereka. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah tekstur dari MPASI yang diberikan.
Memahami Perkembangan Tekstur Makanan Pendamping ASI (MPASI) Anak 6 Bulan Hingga 12 Bulan
Menyajikan makanan dengan tekstur yang sesuai dengan usia anak membantu dalam pengembangan keterampilan makan mereka, seperti mengunyah, memindahkan makanan di mulut, dan menelan.
-
Apa tekstur MPASI bayi di usia 6 bulan? Tahapan tekstur MPASI bayi yang pertama yang diberikan saat bayi berusia 6 bulan adalah dalam tekstur puree atau bubur yang halus dan kental.
-
Bagaimana MPASI membantu bayi belajar berbagai rasa? AAP menekankan pentingnya menawarkan berbagai tekstur dan jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, sereal bayi yang diperkaya zat besi, dan daging yang dihaluskan untuk membantu bayi mengembangkan selera, mendapatkan nutrisi penting, dan belajar menyukai berbagai jenis makanan.
-
MPASI apa yang sebaiknya diberikan untuk anak usia 6-8 bulan? Untuk komposisi pada setiap kelompok usia, Ariek menjelaskan untuk usia 6-8 bulan diberikan 30 persen MPASI dan 70 persen ASI dilanjutkan.
-
MPASI 6 bulan apa saja yang bisa dibuat? Ada berbagai resep MPASI 6 bulan pertama yang dapat menggunakan bahan terjangkau dan sederhana.
-
Bagaimana cara membuat MPASI 6 bulan yang sehat? Resep MPASI 6 bulan pertama setidaknya cukup karbohidrat, protein hewani, lemak, vitamin, dan mineral.
-
Apa saja jenis makanan yang baik untuk MPASI? Beragam buah dan sayuran dapat diperkenalkan pada bayi mulai usia enam bulan. Memberikan variasi buah dan sayur meningkatkan peluang bayi menyukainya di masa dewasa.
Berbagai Tahapan Tekstur MPASI
Proses pengenalan tekstur makanan bayi dimulai dari yang sangat halus hingga mencapai tekstur makanan orang dewasa.
Ini tidak hanya membantu perkembangan kemampuan makan anak tetapi juga mencegah risiko tersedak sehingga kebutuhan gizi bayi dapat terpenuhi.
1. Usia 6 Bulan: Puree atau Bubur Halus
Pada usia 6 bulan, anak sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk memulai MPASI. Meskipun si kecil sudah siap, penting untuk memberikan makanan dengan tekstur lembut, seperti puree atau bubur halus, untuk mencegah tersedak.
Blend makanan bayi menggunakan blender dan tambahkan ASI, air, atau susu formula untuk membuatnya lebih halus.Mulailah dengan 2—3 sendok makanan pada menu MPASI 6 bulan berupa puree daging, buah, atau sayur, atau yang lengkap mencakup karbohidrat, protein, dan lemak.
Pada usia 7—9 bulan, tekstur MPASI dapat ditingkatkan dengan meninggalkan sedikit gumpalan lunak di dalam bubur bayi. Anda bisa mencoba memberikan pasta, buah, atau kentang tumbuk tanpa menyaringnya. Tetap berikan menu makanan bayi yang bergizi lengkap untuk mendukung pertumbuhannya.
2. Usia 7—9 Bulan: Tekstur Lebih Kental
3. Usia 9—12 Bulan: Makanan Dicincang Halus atau Finger Foods
Pada usia 9—12 bulan, anak sudah dapat diberikan makanan yang dicincang halus, dicincang kasar, atau makanan yang dapat dipegang sendiri (finger foods).Berikan nasi lembek, telur orak-arik, daging cincang, atau sayuran dalam bentuk stik yang dapat dipegang oleh si kecil.
Memberikan makanan dalam bentuk stik atau finger foods juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung bayi belajar menggenggam.
4. Usia 12—24 Bulan: Makanan Keluarga dengan Tekstur Halus
Memasuki usia 12—24 bulan, anak sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga.
Meskipun demikian, pastikan tekstur MPASI masih cenderung halus, empuk, atau lunak. Potongan daging, ikan, kentang, atau wortel yang dimasak hingga empuk dapat menjadi pilihan yang baik.
Perkembangan sensorik dan motorik anak menjadi faktor utama dalam menentukan kapan mereka siap untuk naik ke tahapan tekstur MPASI berikutnya.
Kapan Anak Harus Naik Tekstur MPASI?
Beberapa indikator kesiapan meliputi kemampuan anak untuk duduk tegak dengan kepala dan leher ditopang dengan baik, tertarik dengan makanan, membuka mulut saat diberikan sendok, dan kemampuan mengunyah dengan mudah.
Jika si Kecil menolak atau sulit menerima tekstur baru, jangan berkecil hati. Hal ini sangat wajar terjadi. Jadi, jangan memaksa bayi untuk makan. Lebih baik beri jeda waktu, kemudian coba kembali pada waktu berikutnya. Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut terkait hal ini.