Ini Alasan Mengapa MPASI Buatan Sendiri Lebih Baik Dibanding Membelinya
Dalam memberikan MPASI pada anak, buatan orangtua dianggap lebih baik dibanding dengan membeli MPASI di pinggir jalan.
Dalam memberikan MPASI pada anak, buatan orangtua dianggap lebih baik dibanding dengan membeli MPASI di pinggir jalan.
-
Bagaimana cara memberikan MPASI pada bayi? Memberikan makanan bayi bukanlah hal yang sembarangan. Dengan memahami tahapan perkembangan, pilihan makanan yang tepat, dan cara persiapan yang benar, Anda dapat memberikan MPASI secara optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
-
Apa manfaat ASI bagi bayi? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
ASI apa yang baik untuk bayi? Pada seribu hari pertama kehidupan, Air Susu Ibu (ASI) memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
-
Apa manfaat ASI untuk bayi? ASI kaya akan nutrisi penting yang diperlukan untuk perkembangan bayi serta berfungsi sebagai perlindungan dari berbagai penyakit.
-
Bagaimana cara bikin MPASI tanpa blender? 'Jadi seperti pepaya dikerok, pisang dikerok. Nah ini dia, tidak menggunakan blender atau juicer, kenapa? Risiko diare,' ungkapnya. Dr. Tan menyarankan agar ketika mempersiapkan MPASI, terutama dengan buah-buahan, alat yang digunakan sebaiknya minimal, misalnya hanya sendok bayi.
-
Mengapa MPASI diperlukan? Saat bayi tumbuh, ada saatnya ketika ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. Inilah saat yang tepat untuk memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Ini Alasan Mengapa MPASI Buatan Sendiri Lebih Baik Dibanding Membelinya
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dibuat sendiri di rumah oleh orang tua memiliki kandungan dan takaran nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan MPASI yang dijual di pinggir jalan.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, Dr. Titis Prawitasari, SpA(K), menjelaskan bahwa MPASI buatan sendiri menawarkan kontrol lebih baik terhadap kualitas bahan dan kebersihan proses pembuatannya.
“Ini harus dicermati dari konteks mikronutriennya, itu sangat tertinggal. Walaupun labelnya ada ayam-bayam, brokoli-salmon, ini banyak dijumpai di perkampungan tapi yang dimaksud organik itu (standar) di pasaran industri atau rumahan?” ujar Dr. Titis dilansir dari Antara.
Dr. Titis menyatakan bahwa MPASI yang dijual di pinggir jalan belum tentu higienis karena ada kemungkinan makanan tersebut tidak melalui proses pembuatan yang tepat. MPASI yang dibiarkan di luar ruangan dalam waktu lama atau yang tidak tersertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa mengandung bakteri berbahaya.
"Kalau organiknya sesuai definisi BPOM baru boleh diklaim sebagai organik, tapi kalau komersial rumahan itu patut dipertanyakan karena izinnya dari dinas setempat, bukan BPOM, ini harus dievaluasi," kata Dr. Titis.
Selain masalah perizinan, kandungan dan takaran nutrisi dari MPASI komersial juga perlu dicermati. Dr. Titis mencontohkan bahwa ada MPASI yang dibuat dalam porsi banyak namun isi gizinya kurang.
Oleh karena itu, ia tidak menyarankan orang tua, terutama ibu pekerja, untuk tergoda membeli MPASI hanya karena harganya murah. Keputusan tersebut dapat mengorbankan asupan gizi anak dan meningkatkan risiko paparan bakteri.
Menurut Dr. Titis, MPASI yang dibuat di rumah jauh lebih baik karena orang tua dapat memastikan proses pembuatannya terhindar dari kontaminasi bakteri. Selain itu, cita rasa dan takaran nutrisi bisa disesuaikan langsung dengan kebutuhan anak. Menu yang dibuat pun dapat lebih bervariatif, memungkinkan anak mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
Dr. Titis juga mengingatkan pentingnya tidak memberikan MPASI sebelum anak berusia enam bulan. Memberikan MPASI terlalu dini dapat menyebabkan saluran cerna anak tersumbat atau mengalami gangguan karena ketidakmampuan mencerna tekstur makanan yang terlalu kasar.
"Ini juga bisa jadi jalan transfer infeksi dari ibu ke bayi. Sarannya kalau dia belum siap, kita harus kasih makanan yang cair karena dia mampunya baru menghisap dan menelan, belum bisa mengunyah. Mengunyah itu pada awal cuma mengantar makanan dari depan ke belakang, jadi perlunya yang halus," jelas Dr. Titis.
MPASI buatan sendiri tidak hanya memastikan kualitas dan kebersihan tetapi juga memberikan kendali penuh kepada orang tua atas apa yang dikonsumsi oleh anak mereka. Dengan demikian, setiap ibu dapat memberikan yang terbaik untuk buah hatinya dan memastikan mereka tumbuh sehat dengan asupan gizi yang tepat.
Dr. Titis juga mengajak semua orang tua untuk bijak dalam memilih MPASI dan lebih memilih membuatnya sendiri di rumah. Langkah ini tidak hanya menjaga kesehatan anak dari bakteri berbahaya tetapi juga memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan bervariasi.