Jadi Santapan Favorit Banyak Orang, Apakah Kerang Dara Berbahaya? Intip Ulasannya
Kerang dara sangat populer di kalangan masyarakat, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa jenis kerang ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Kerang selalu menjadi pilihan utama di meja makan, terutama bagi para penggemar seafood. Dengan rasa yang nikmat dan tekstur yang lembut, kerang merupakan hidangan yang sulit untuk ditolak. Berbagai jenis kerang, seperti kerang dara, kerang hijau, dan scallop, sering kali diolah menjadi masakan yang lezat dengan berbagai saus yang menggugah selera.
Namun, di balik kelezatannya, terdapat risiko yang harus diperhatikan. Tidak semua jenis kerang aman untuk dimakan, karena beberapa di antaranya dapat menyimpan bahaya kesehatan yang serius. Risiko ini terutama muncul jika kerang tersebut berasal dari perairan yang tercemar.
Salah satu jenis kerang yang patut dicermati adalah kerang dara. Meskipun terkenal akan kandungan nutrisinya yang tinggi, kerang ini ternyata termasuk dalam kategori makanan yang paling berbahaya di dunia. Lalu, apa yang membuat kerang dara berpotensi berbahaya, dan bagaimana cara mengonsumsinya dengan aman? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hal tersebut.
Apa Itu Kerang Dara dan Mengapa Populer?
Kerang dara, yang secara ilmiah dikenal sebagai Tegillarca granosa, merupakan salah satu spesies kerang yang banyak dijumpai di wilayah Asia Tenggara. Kerang ini mudah dikenali karena ukurannya yang kecil serta cangkangnya yang keras dengan warna putih kehitaman.
Kerang dara menjadi pilihan favorit banyak orang karena kandungan hemoglobinnya yang tinggi, yang memberikan warna merah yang khas pada cairan di dalam cangkangnya. Cairan ini diyakini dapat meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga dianggap bermanfaat bagi kesehatan.
Menurut informasi dari New York Times, kerang dara merupakan salah satu jenis makanan laut yang paling banyak dibudidayakan di Asia. Popularitasnya telah menyebar ke berbagai negara, terutama dikarenakan rasa gurihnya dan variasi cara memasaknya. Kerang ini dapat diolah dengan berbagai metode, seperti dikukus, direbus, dipanggang, atau bahkan disantap mentah.
Namun, meskipun memiliki banyak manfaat dan kenikmatan, kerang dara juga menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan. Bakteri dan virus yang mungkin ada di dalamnya dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama jika kerang tersebut berasal dari perairan yang tercemar.
Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Kerang Dara
Bahaya utama yang terkait dengan konsumsi kerang dara adalah kemampuannya dalam menyerap racun serta polutan dari lingkungan tempat hidupnya. Menurut Express.co.uk, kerang dara termasuk dalam daftar 17 makanan paling berbahaya di dunia.
Kerang ini bisa mengandung bakteri seperti Vibrio vulnificus dan virus hepatitis A serta E. Bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit serius seperti tifus, disentri, dan diare berdarah. Risiko ini semakin meningkat jika kerang dikonsumsi dalam keadaan mentah tanpa melalui proses pemasakan yang tepat.
Kerang dara yang berasal dari perairan tertentu, seperti daerah pesisir yang tercemar, juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengandung polutan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui sumber perairan dari kerang sebelum mengonsumsinya. Sebagai langkah pencegahan, pastikan kerang dara dimasak hingga matang sempurna untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang mungkin terkandung di dalamnya.
Kerang Hijau dan Scallop: Apakah Sama Berbahayanya?
Selain kerang dara, jenis kerang lain seperti kerang hijau dan scallop juga memerlukan perhatian khusus. Kerang hijau, yang terkenal karena rasanya yang enak, dapat menjadi berbahaya jika diambil dari perairan yang tercemar.
Kerang hijau yang tumbuh di wilayah tercemar dapat mengandung racun yang jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan sianida. Racun ini dapat terakumulasi dalam tubuh manusia jika kerang hijau tersebut dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi kerang hijau dengan porsi yang tepat.
Scallop atau kerang simping juga tidak luput dari risiko. Pada tahun 2014, kasus keracunan kerang simping sempat menjadi sorotan, di mana racun logam berat yang terkandung di dalamnya menyebabkan kematian beberapa orang. Sama seperti kerang dara, scallop mampu menyerap polutan dari lingkungannya, sehingga penting untuk mengetahui asal perairannya.
Tips Memilih dan Mengonsumsi Kerang dengan Aman
- Perhatikan asal perairan: Pastikan kerang berasal dari perairan yang bersih dan bebas polusi. Hindari kerang yang diambil dari kawasan pesisir yang diketahui tercemar.
- Pastikan kerang segar: Kerang segar biasanya memiliki aroma laut yang khas dan cangkang yang tertutup rapat.
- Masak hingga matang: Proses pemasakan seperti merebus atau mengukus dapat membunuh bakteri dan virus yang mungkin terkandung dalam kerang.
Jika memungkinkan, pilih kerang yang telah melewati uji keamanan pangan untuk memastikan kandungan racunnya berada di bawah ambang batas yang aman.
1. Apakah kerang dara aman untuk dikonsumsi setiap hari?
Kerang dara sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari, terutama jika Anda tidak yakin dengan asalnya. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko paparan bakteri dan virus yang berbahaya.
2. Bagaimana cara mengetahui kerang yang masih segar?
Kerang segar biasanya memiliki cangkang yang tertutup rapat dan aroma laut yang khas. Hindari kerang dengan bau menyengat atau cangkang yang terbuka.
Apakah memasak kerang sampai matang bisa menghilangkan racunnya?
Proses memasak, seperti merebus atau mengukus, efektif dalam membunuh bakteri dan virus. Namun, metode ini tidak dapat sepenuhnya menghilangkan racun logam berat yang mungkin terkandung dalam kerang jika sumbernya berasal dari perairan yang tercemar.
3. Apakah memasak kerang hingga matang dapat menghilangkan racunnya?
Proses memasak seperti merebus atau mengukus dapat membunuh bakteri dan virus, namun tidak sepenuhnya menghilangkan racun logam berat jika kerang berasal dari perairan tercemar.