Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenali dan Wapadai Terjadinya MIS-C pada Anak Penyintas COVID-19

Kenali dan Wapadai Terjadinya MIS-C pada Anak Penyintas COVID-19 Ilustrasi menggunakan masker pada anak. ©2020 Pexels.com

Merdeka.com - Walau gejala yang terjadi relatif lebih ringan, namun infeksi COVID-19 pada anak-anak bukanlah hal yang bisa disepelekan. Pada kondisi tertentu, anak bisa mengalami long-haul COVID-19 atau MIS-C.

"Multisystem inflammatory syndrom in children (MIS-C) merupakan kondisi medis ketika bagian organ-organ tubuh pada anak mengalami peradangan, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan, akibat infeksi virus COVID-19," jelas Satgas COVID-19 IDAI Dr Yogi Prawira SpA(K), beberapa waktu lalu.

Kerusakan organ yang terjadi ini biasanya muncul dua minggu pasca terjadinya infeksi COVID-19.

"Padahal anak saya awalnya terlihat sehat-sehat saja, hanya batuk ringan. Namun lama kelamaan kondisinya mulai memburuk hingga harus dibawa ke IGD," ucap Havissah Dyah Alaini, orang tua anak penyintas COVID-19.

Pada anak penderita COVID-19 ini, besar juga risiko menularkan infeksi ini ke orang lain. Hal ini tentu membahayakan anggota keluarga dan teman-teman di sekitarnya.

Gejala MIS-C

Kondisi MIS_C yang terjadi pada anak ini disebut bisa menjadi lebih baik ketika sudah menjalani perawatan medis. Sejumlah gejala yang bisa dialami seorang anak adalah:

- kontraksi jantung yang melemah- kulit menjadi kemerahan- sesak napas- biasanya otak sulit on- saluran pencernaan mengalami efek seperti diare dan muntah- produksi urine pada ginjal berkurang- mata tampak kemerahan.

“Keluhan umumnya demam tapi ingat kalau ada keluhan yang gawat, segera diperiksa," ujar dokter Yogi.

Keluhan gawat tersebut antara lain kesulitan bernapas, rasa nyeri atau tertekan pada dada, kebingungan, tidak bisa terjaga atau cenderung mengantuk terus menerus, muncul kebiruan atau pucat pada kulit, kuku, atau bibir, dan rasa nyeri perut yang berat.

Pencegahan MIS-C

Cara terbaik untuk mencegah MIS-C tentunya adalah dengan terhindar dari infeksi COVID-19. Yogi mengungkap bahwa hal ini bisa dicapai dengan menjaga protokol kesehatan sesuai dengan standard.

“Mencegah MIS-C ini sama dengan mencegah COVID-19. Caranya tetap vaksinasi anak-anak, cegah anak dan keluarga dari COVID-19," terang dr. Yogi.

Pemantauan dari orangtua terhadap perkembangan anak yang terinfeksi COVID-19 juga penting. Pasalnya, kita tidak akan pernah tahu bagaimana sistem imun anak bekerja melawan virus di dalam tubuh mereka.

Selain itu, berdasarkan penelitian terbaru, vaksin COVID-19 terbukti dapat menekan gejala infeksi MIS-C pasca COVID-19.

"Jadi, pastikan anak-anak untuk segera melengkapi vaksinasi mereka," sarannya.

Reporter: Lianna LeticiaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP