Kenali Diplopia atau Penglihatan Ganda, Ketahui Gejala dan Penangannya
Masalah diplopia atau penglihatan ganda bisa menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Diplopia, atau yang lebih dikenal sebagai penglihatan ganda, adalah kondisi di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan kekhawatiran, terutama jika muncul tiba-tiba. Menurut dr. Salmarezka Dewiputri, SpM(K), seorang dokter spesialis mata dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, memahami jenis diplopia serta gejala yang menyertainya sangat penting agar penanganannya dapat dilakukan dengan tepat.
"Diplopia adalah kondisi di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek," jelas dr. Salmarezka dilansir dari Antara. Ia menjelaskan bahwa diplopia terbagi menjadi dua jenis, yaitu diplopia monokular dan diplopia binokular.
-
Apa itu glaukoma? Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang merusak saraf optik, yang merupakan saraf utama untuk penglihatan.
-
Apa yang bisa ditunjukkan oleh kondisi mata? Sejumlah kondisi yang tampak pada mata seseorang bisa sangat menunjukkan kondisi kesehatan termasuk risiko kematian diri pada seseorang.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mata? Cara menjaga kesehatan mata amatlah penting untuk dilakukan, mengingat mata menjadi salah satu indera terpenting yang dimiliki. Setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari bahkan tak lepas dari peranan mata sebagai indera penglihatan.
-
Bagaimana menjaga kesehatan mata? Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk mencegah berbagai masalah penglihatan dan memastikan mata Anda tetap sehat. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan untuk menjaga kesehatan mata: Pemeriksaan Mata Rutin: Lakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi masalah penglihatan atau kondisi mata lainnya sejak dini.
Diplopia monokular terjadi pada satu mata dan umumnya disebabkan oleh masalah pada kornea atau lensa mata, seperti katarak, mata kering, atau astigmatisme, yang merupakan kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata. Pada kondisi ini, jika mata yang terkena ditutup, penglihatan kembali normal.
Namun, ketika mata yang sehat ditutup, penglihatan ganda akan muncul. Gejala yang sering dialami oleh pasien dengan diplopia monokular adalah kesulitan fokus dan penglihatan yang berbayang, yang dapat disertai dengan sakit kepala dan ketegangan di area mata.
Sebaliknya, diplopia binokular terjadi pada kedua mata dan lebih kompleks. Diplopia jenis ini disebabkan oleh gangguan pada otot, saraf, atau otak, sehingga kedua mata tidak bekerja sama dengan baik. Pada diplopia binokular, ketika salah satu mata ditutup, penglihatan kembali normal.
Namun, ketika kedua mata terbuka, pasien akan melihat satu objek menjadi dua. Kondisi ini sering kali disertai gejala tambahan seperti kehilangan keseimbangan dan sakit kepala yang intens, yang dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius.
"Diplopia monokular sebenarnya terjadi karena media retraksi, seperti kaca mata yang silinder astigmat, kadang-kadang kalau tidak terkoreksi bisa menyebabkan diplopia atau penglihatan ganda," ungkap dr. Salmarezka.
Meskipun demikian, diplopia monokular cenderung tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan perbaikan penglihatan melalui penggunaan kacamata atau operasi untuk katarak.
Namun, berbeda dengan diplopia binokular yang dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti diabetes, mata juling pada orang dewasa, atau peradangan pada otot atau lemak mata.
"Kalau mengarah ke yang berbahaya, biasanya disebabkan diplopia binokular yang terjadi pada dua mata dan pengobatannya akan disesuaikan dengan kondisi penyebab diplopia yang menyertai pasien," lanjut dr. Salmarezka.
Mengingat bahaya yang mungkin timbul, sangat penting bagi pasien untuk segera memeriksakan diri ke dokter mata jika mengalami penglihatan ganda, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala hebat dan nyeri pada mata. Pemeriksaan oleh dokter mata akan memastikan apakah diplopia yang dialami bersifat monokular atau binokular, sehingga diagnosis yang tepat dapat diberikan.
"Nanti akan diperiksa lagi oleh dokter mata, harus dipastikan lagi diplopia monokular atau binokular. Konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat," tegas dr. Salmarezka.