Ketahui Apa Itu Kanker Nasofaring yang Dialami Kim Woo Bin dan
Kanker nasofaring, penyakit langka yang menyerang bagian belakang hidung, menjadi sorotan setelah Kim Woo Bin membagikan perjuangannya melawan penyakit ini
Minat masyarakat terhadap kanker nasofaring tiba-tiba meningkat setelah aktor asal Korea Selatan, Kim Woo Bin, membagikan pengalamannya yang penuh perjuangan melawan penyakit mematikan ini. Siapa yang menduga, di balik penampilan karismatik dan senyum ceria yang sering menghiasi layar televisi, terdapat kisah yang menegangkan. Ketika dokter menyatakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi akibat kanker nasofaring, Kim Woo Bin harus menghadapi rasa takut yang mendalam sambil terus berharap untuk kesembuhan.
Apa Itu Kanker Nasofaring?
Berdasarkan artikel yang telah ditinjau oleh Melinda Ratini, MS, DO dari WebMD, kanker nasofaring adalah jenis kanker yang jarang terjadi dan berkembang di bagian atas tenggorokan, tepat di belakang hidung, di area yang dikenal sebagai nasofaring. Nasofaring terletak di dasar tengkorak, di atas langit-langit mulut. Ketika kita bernapas, udara dari hidung melewati tenggorokan dan nasofaring sebelum menuju paru-paru. Meskipun namanya mungkin kurang dikenal, kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring (NPC) adalah penyakit yang sangat berbahaya jika tidak terdeteksi sejak awal.
-
Apa itu Kanker Nasofaring? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu.
-
Kenapa Kanker Nasofaring berbahaya? Sebab, kanker nasofaring terbilang lebih berbahaya apabila tidak mendapatkan penanganan dengan benar atau tidak segera ditangani. Apalagi kanker nasofaring dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas tenggorokan dan belakang hidung.
-
Siapa yang berisiko terkena Kanker Nasofaring? Terlalu sering mengonsumsi makanan yang sudah melalui proses pengasinanPaparan virus HPV dan EBV
-
Apa itu kanker paru-paru? Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru, organ yang berfungsi untuk menukar oksigen dan karbondioksida saat bernapas. Kanker paru-paru dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu kanker paru-paru non-sel kecil dan kanker paru-paru sel kecil.
-
Bagaimana cara mengobati kanker tenggorokan? Apabila sudah terdiagnosa, pengobatan kanker tenggorokan memang cukup beragam. Semua tergantung di mana kanker tersebut berkembang dan seberapa cepat seseorang menerima diagnosisnya.
-
Apa jenis kanker yang diderita Kiki Fatmala? 'Kiki Fatmala meninggal dunia pagi ini jam 5 pagi karena kanker paru-paru yang sudah menyebar. Dia sudah berjuang dua tahun, satu bulan terakhir ini memang sudah tidak bisa lagi, dia sudah menyerah karena penyakitnya,' tutup Anna.
Apa Saja Gejala Awal Kanker Nasofaring?
Salah satu tantangan utama dari kanker nasofaring adalah gejalanya yang sering kali mirip dengan penyakit umum lainnya. Banyak pasien bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengidap kanker ini hingga sudah berada pada stadium lanjut, seperti yang dilaporkan oleh National Health Service (NHS) Inggris. Oleh karena itu, mengenali gejala-gejala awal sangat penting agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat. Meskipun tidak semua orang yang mengalami gejala berikut akan menderita kanker nasofaring, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika mengalami salah satu dari gejala ini, terutama jika tidak membaik setelah tiga minggu:
- Benjolan di leher yang tidak kunjung hilang setelah lebih dari tiga minggu.
- Kehilangan pendengaran (biasanya hanya pada satu telinga).
- Tinnitus atau mendengar suara berdenging dari dalam tubuh.
- Hidung tersumbat secara terus-menerus, biasanya hanya di satu sisi.
- Mimisan tanpa penyebab yang jelas.
- Sakit kepala yang tidak biasa.
- Penglihatan kabur atau ganda.
- Kebas di bagian bawah wajah. Kesulitan menelan atau merasa nyeri saat menelan.
- Suara serak yang tidak kunjung sembuh.
- Penurunan berat badan yang mendadak tanpa alasan yang jelas.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi lain yang lebih ringan, tetapi jangan diabaikan. Menerima diagnosis lebih awal dapat secara signifikan meningkatkan peluang kesembuhan.
Apakah Kanker Nasofaring Dapat Disembuhkan?
Kanker nasofaring adalah tipe kanker yang muncul di bagian belakang hidung dan tenggorokan. Salah satu pertanyaan utama yang sering diajukan adalah: Apakah kanker ini dapat disembuhkan? Jawabannya bergantung pada beberapa faktor penting, termasuk usia, kondisi kesehatan, dan stadium kanker saat diagnosis dilakukan.
1. Radioterapi
Jika kanker nasofaring terdeteksi pada tahap yang sangat awal, radioterapi sering kali menjadi pilihan yang efektif untuk pengobatannya. Sayangnya, kanker ini sering kali baru diketahui ketika berada pada stadium yang lebih lanjut. Hal ini terjadi karena pada tahap awal, gejala yang muncul sering kali tidak jelas atau bahkan tidak ada sama sekali.
2. Kombinasi Radioterapi dan Kemoterapi
Ketika kanker nasofaring sudah mencapai stadium lanjut, dokter biasanya akan merekomendasikan kombinasi antara radioterapi dan kemoterapi. Berita baiknya, kanker ini masih memiliki peluang untuk disembuhkan, asalkan belum menyebar ke bagian luar kepala dan leher. Meskipun di Inggris tidak ada data spesifik mengenai tingkat kelangsungan hidup kanker nasofaring, informasi yang ada menunjukkan prognosis yang cukup menggembirakan. Hampir 75 dari 100 pasien yang didiagnosis dengan kanker ini dapat bertahan hidup setidaknya selama satu tahun setelah diagnosis. Selain itu, sekitar 50 dari 100 pasien berhasil bertahan hidup selama lima tahun atau lebih.
Apakah kanker nasofaring dapat dioperasikan?
Dalam situasi kanker nasofaring yang tidak menunjukkan respons terhadap terapi radiasi, tindakan bedah dapat dipertimbangkan sebagai alternatif. Dokter bedah mungkin akan menyarankan prosedur untuk mengangkat sisa tumor yang masih ada setelah menjalani terapi radiasi, seperti yang dilaporkan oleh Cancer.gov pada Selasa, 24 September 2024. Selain itu, jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di area leher, tindakan untuk mengangkat kelenjar tersebut beserta jaringan di sekitarnya juga mungkin dilakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa operasi memiliki risiko tersendiri. Prosedur bedah untuk kanker nasofaring dilakukan di daerah yang sensitif dan dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius. Efek samping dari pengobatan kanker nasofaring bisa bertahan lama, bahkan berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah perawatan. Beberapa efek samping yang umum dialami pasien meliputi:
- Mulut Kering Kronis
- Pengobatan dapat mengurangi produksi air liur, sehingga menyebabkan mulut terasa kering secara terus-menerus.
- Masalah Gigi dan Mulut
- Efek dari pengobatan juga dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, termasuk risiko infeksi atau kerusakan gigi.
- Kanker atau pengobatannya dapat berdampak pada kemampuan mendengar dan melihat.
- Beberapa pasien mengalami kesulitan saat menelan makanan atau minuman, dan dalam beberapa kasus, rahang dapat terkunci, membatasi gerakan rahang.
- Pengobatan dapat memengaruhi kelenjar tiroid dan hipofisis, yang dapat menyebabkan gangguan hormon.
- Kanker yang menyebar atau pengobatannya dapat merusak saraf yang berperan dalam fungsi otak.
- Beberapa pasien melaporkan adanya perubahan suasana hati, serta kesulitan dalam berpikir, belajar, atau mengingat setelah menjalani pengobatan.
Meskipun efek samping ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, beberapa di antaranya dapat diobati atau dikelola dengan baik. Penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai potensi risiko dan cara penanganannya. Operasi dapat menjadi pilihan yang efektif, tetapi harus dipertimbangkan dengan cermat berdasarkan kondisi kanker dan kesehatan secara keseluruhan.
Sampai tahap berapa kanker nasofaring dapat berkembang?
Setelah menerima diagnosis kanker nasofaring, langkah berikutnya adalah mengevaluasi sejauh mana penyebaran kanker tersebut. Proses ini disebut penentuan stadium, yang sangat krusial untuk memahami tingkat keparahan kanker dan menentukan metode pengobatan yang paling sesuai.
Selain itu, penentuan stadium juga memberikan dokter informasi mengenai perkiraan kelangsungan hidup pasien, seperti yang dilaporkan oleh Cancer.org pada Selasa, 24 September 2024. Kanker nasofaring terbagi dalam beberapa tingkatan stadium yang menunjukkan sejauh mana kanker telah menyebar. Stadium paling awal dikenal sebagai stadium 0 atau karsinoma in situ (CIS), yang berarti sel-sel kanker masih terlokalisasi dan belum menyebar.
Namun, ketika kanker mulai menyebar, ia akan diklasifikasikan ke dalam stadium yang lebih lanjut, mulai dari stadium I (1) hingga stadium IV (4). Semakin rendah angka stadium, semakin terbatas penyebarannya di dalam tubuh. Sebaliknya, stadium yang lebih tinggi, seperti stadium IV, menunjukkan bahwa kanker telah menyebar lebih luas, mungkin hingga ke organ-organ lain. Selain angka, beberapa stadium juga memiliki subkategori seperti A atau B, yang memberikan rincian lebih lanjut tentang tingkat penyebaran.
Contohnya, stadium IVB dianggap lebih serius dibandingkan dengan stadium IVA. Meskipun setiap kasus kanker nasofaring bersifat unik, pasien yang berada pada stadium yang sama umumnya memiliki prognosis yang serupa dan sering menjalani pengobatan dengan pendekatan yang hampir identik. Penentuan stadium ini berfungsi sebagai panduan penting dalam merancang rencana pengobatan yang paling efektif dan meningkatkan kemungkinan kesembuhan.
Apa saja makanan yang sebaiknya dihindari bagi penderita kanker nasofaring?
Kanker nasofaring merupakan salah satu jenis kanker yang patut diwaspadai. Namun, apakah kamu sadar bahwa pilihan makanan yang kita konsumsi setiap hari dapat mempengaruhi risiko terjadinya penyakit ini?
1. Makanan yang Diawetkan dengan Garam
Studi menunjukkan bahwa makanan yang diawetkan dengan garam, khususnya ikan asin khas Tiongkok, dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker nasofaring, seperti yang dilaporkan oleh Cancer.ca. Konsumsi garam yang berlebihan tidak hanya berisiko bagi kesehatan jantung, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak garam.
2. Sayuran yang Diawetkan dengan Fermentasi
Sayuran yang diawetkan melalui proses fermentasi juga berpotensi meningkatkan risiko kanker nasofaring. Meskipun ada beberapa jenis fermentasi yang bermanfaat, penting untuk tidak mengonsumsi sayuran yang diawetkan secara berlebihan. Pilihlah sayuran segar yang kaya nutrisi untuk mendukung kesehatan tubuh.
3. Makanan Olahan dan Berlemak
Selain itu, sebaiknya hindari makanan olahan dan yang tinggi lemak. Makanan seperti camilan kemasan, fast food, dan makanan yang digoreng tidak hanya berbahaya bagi kesehatan secara umum, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
4. Makanan Rendah Sayur dan Buah
Sebaliknya, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan sayur dan buah dapat memberikan perlindungan terhadap kanker nasofaring. Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak antioksidan dan nutrisi penting yang membantu tubuh melawan sel-sel kanker. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis sayur dan buah setiap hari.