Kanker Tulang Bisa Semakin Parah Jika Tidak Disadari, Ketahui dan Waspadai Gejalanya
Masalah kanker tulang bisa semakin parah jika tak segera diatasi dengan tepat. Pastikan melakukan pertolongan yang tepat.
Kasus kanker tulang memang jarang terjadi, tetapi dapat menjadi sangat serius jika tidak segera ditangani. Deteksi dini dianggap sebagai aspek yang krusial dalam pengobatan kanker tulang. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan onkologi, Muhamad Wahyudi, mengungkapkan bahwa dengan mengenali gejala, menggunakan metode diagnosis yang tepat, serta mempertimbangkan pilihan pengobatan yang ada, pasien dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang mereka.
"Gejala kanker tulang dapat bervariasi, namun sering kali sulit untuk diidentifikasi pada tahap awal," ujar Wahyudi.
-
Apa saja ciri khas kanker tulang? Beberapa ciri-ciri kanker tulang yang dapat Anda kenali adalah: Nyeri atau sakit pada tulang yang terus menerus dan tidak hilang dengan istirahat atau obat pereda nyeri. Pembengkakan atau benjolan di sekitar tulang yang terkena kanker. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas. Kelelahan, anemia, kehilangan nafsu makan, dan susah tidur.
-
Mengapa kanker tulang terjadi? Namun, para ahli kesehatan menduga bahwa kanker tulang terjadi karena adanya perubahan atau mutasi pada gen yang mengendalikan pertumbuhan sel dalam tubuh. Mutasi ini membuat sel tumbuh secara abnormal, tidak terkendali, dan membentuk tumor di tulang.
-
Bagaimana kanker tulang dideteksi? Kanker tulang dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik, tes darah, biopsi, atau pencitraan seperti sinar-X, MRI, atau CT scan.
-
Apa tanda metastasis tulang? Tanda-tanda metastasis tulang dapat menyebabkan rasa sakit dan bisa juga tidak. Tanda pertama metastasis tulang adalah patahnya tulang setelah cedera ringan atau tanpa cedera. Nyeri punggung yang parah disertai mati rasa pada kaki atau kesulitan mengontrol buang air besar atau kandung kemih harus segera dievaluasi.
-
Dimana kanker tulang umumnya muncul? Kanker tulang dapat menyerang tulang mana pun di dalam tubuh, tetapi umumnya muncul di tulang panggul, tungkai, dan lengan.
-
Siapa yang rentan terkena kanker tulang? Mengidap penyakit genetik, seperti sindrom Li-Fraumeni, sindrom Rothmund-Thomson, sindrom Werner, sindrom Bloom, anemia Diamond–Blackfan, atau retinoblastoma. Menderita penyakit Paget, yaitu suatu kondisi ketika tulang menjadi lemah. Pernah menjalani transplantasi sumsum tulang atau radioterapi. Terpapar bahan radioaktif, seperti radium dan strontium. Memiliki riwayat cedera tulang berulang atau patah tulang dan memasang implan logam.
Gejala yang paling umum adalah nyeri pada tulang dan sendi, yang mungkin semakin parah di malam hari atau saat beraktivitas. Selain itu, ada gejala lain seperti pembengkakan dan kemerahan di area tulang yang terkena, yang dapat menyulitkan pergerakan jika pembengkakan terjadi di dekat sendi. Terdapat juga benjolan yang terlihat di atas tulang, tulang yang menjadi lemah dan lebih rentan patah, serta patah tulang yang tidak biasa tanpa penyebab yang jelas atau akibat trauma ringan.
"Gejala tambahan bisa berupa kekakuan atau nyeri tekan pada tulang, demam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, hilangnya sensasi pada anggota tubuh yang terkena, serta masalah gerak seperti pincang, hingga rasa mati rasa, kesemutan, dan lain-lain," tambah dokter yang berpraktik di Eka Hospital BSD ini.
Segera hubungi dokter untuk berkonsultasi
Apabila Anda mengalami berbagai gejala yang disebutkan sebelumnya, terutama jika merasakan nyeri tulang yang tidak kunjung hilang, terutama saat beristirahat atau di malam hari, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Nyeri tulang yang berkepanjangan dapat menjadi indikasi adanya masalah serius seperti kanker tulang.
"Jika ada pasien yang mencurigai adanya gejala yang berhubungan dengan kanker tulang, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap riwayat kesehatan untuk memahami lebih dalam tentang gejala tersebut," ungkap Wahyudi.
Pemeriksaan fisik dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan adanya tumor. Sebagai contoh, dokter mungkin dapat melihat atau meraba adanya massa yang tidak normal. Setelah pemeriksaan, jika dokter menduga bahwa kondisi tersebut berkaitan dengan kanker tulang atau jenis tumor tulang lainnya, langkah-langkah pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan.
"Pemeriksaan tambahan seperti Rontgen (X-ray), CT-scan, Bone Scan, atau pemindaian tulang dengan menggunakan pelacak radioaktif akan dilakukan untuk membantu menentukan tahap kanker tulang," jelasnya. Selain itu, pemeriksaan MRI, PET Scan, dan Biopsi juga dapat dilakukan, di mana biopsi merupakan satu-satunya metode untuk memastikan apakah pasien menderita kanker tulang.
Dalam proses biopsi, dokter akan menggunakan jarum panjang dan tipis untuk mengambil sedikit sampel jaringan dari area abnormal di tulang. "Sampel jaringan tersebut akan dianalisis oleh seorang ahli patologi di laboratorium untuk menentukan keberadaan sel kanker. Jika kanker terdeteksi, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan pada sampel tersebut untuk mengidentifikasi jenis kanker tulang yang ada," tuturnya.
Terapi untuk Kanker Tulang
Wahyudi menjelaskan bahwa pengobatan untuk kanker tulang akan ditentukan oleh jenis kanker, tahap perkembangan, serta kondisi kesehatan secara umum. Berbagai metode pengobatan yang mungkin disarankan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi terarah, imunoterapi, dan lain-lain. "Seringkali, pengobatan kanker tulang melibatkan kombinasi dari beberapa metode tersebut, yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing pasien," jelasnya.
Pelihara Kesehatan Tulang Anda
Sebelum terlambat, Wahyudi menekankan pentingnya masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan tulang dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga kesehatan tulang adalah investasi jangka panjang yang berpengaruh pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
"Mulailah dengan mengonsumsi makanan bergizi, pastikan Anda mendapatkan asupan yang kaya kalsium, vitamin D, dan protein, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang. Selain itu, lakukanlah olahraga secara teratur, terutama latihan beban dan kekuatan, yang dapat membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko osteoporosis," ujarnya.
Dia juga mengingatkan untuk menghindari rokok dan konsumsi alkohol. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menurunkan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko kanker tulang. Selanjutnya, penting untuk melindungi diri dari cedera dengan menghindari aktivitas yang berisiko dan menggunakan perlengkapan pelindung saat berolahraga atau melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan cedera.
Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Deteksi dini kanker tulang sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat dan membantu masyarakat dalam mengubah gaya hidup demi menjaga kesehatan tulang secara keseluruhan.