Penyakit Penyebab Kesemutan yang Perlu Diwaspadai, Jangan Diabaikan
Kesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa terjadi sebagai bagian dari gejala penyakit serius
Kesemutan tidak bisa dianggap remeh. Karena ada penyakit penyebab kesemutan yang perlu kita waspadai.
Penyakit Penyebab Kesemutan yang Perlu Diwaspadai, Jangan Diabaikan
Kesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Namun, tahukah Anda bahwa kesemutan bisa menjadi tanda awal dari berbagai penyakit serius?
Ya, ternyata ada sejumlah penyakit yang ditandai dengan sensasi kesemutan yang tampak ringan ini. Oleh karena itu, jika Anda memiliki riwayat suatu penyakit, maka kesemutan mungkin bisa menjadi tanda untuk Anda.
Dalam artikel ini kami akan membahas apa saja penyakit penyebab kesemutan yang perlu Anda waspadai.
-
Bagaimana gangguan sirkulasi darah bisa menyebabkan kesemutan? Ketika sirkulasi darah terganggu, maka akan memengaruhi pasokan oksigen dan nutrisi ke saraf-saraf yang ada di tubuh. Nah, kurangnya oksigen inilah yang dapat mengganggu fungsi saraf, yang kemudian menyebabkan kesemutan.
-
Mengapa kesemutan di jari tangan bisa terjadi? Kesemutan adalah sensasi mati rasa, terbakar, atau kesemutan yang biasanya terjadi ketika sirkulasi darah terganggu atau tekanan pada saraf meningkat.
-
Kenapa kesemutan bisa jadi tanda neuropati? Kesemutan dapat menjadi tanda dari neuropati, yang merupakan gangguan pada saraf di tubuh.
-
Apa saja penyakit yang bisa menyebabkan kedutan tangan? Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kedutan pada tangan antara lain adalah sindrom karpal, dystonia, dan multiple sclerosis.
-
Dimana kesemutan paling sering terjadi? Parestesia bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di tangan, kaki, dan kepala.
-
Siapa yang rentan mengalami kesemutan karena obat? Hal ini terjadi karena beberapa obat yang digunakan untuk penderita diabetes memang mengandung metformin yang dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk kesemutan atau mati rasa.
Diabetes
Penyakit penyebab kesemutan pertama adalah diabetes. Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Ketika proses ini terganggu, glukosa menumpuk dalam darah dan tidak dapat digunakan secara efisien, yang dapat merusak berbagai organ dan sistem dalam tubuh, termasuk saraf.
Kerusakan saraf akibat diabetes dikenal sebagai neuropati diabetik. Neuropati ini sering menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar di tangan dan kaki. Kondisi ini terjadi karena tingginya kadar gula darah yang merusak pembuluh kapiler yang memberi makan saraf.
Penggunaan obat metformin jangka panjang untuk mengontrol diabetes juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12, yang dapat menyebabkan kesemutan.
Gangguan Ginjal
Penyakit penyebab kesemutan yang kedua, yaitu gangguan ginjal. Gangguan ginjal, termasuk penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal, dapat menyebabkan penumpukan limbah dan cairan dalam tubuh.
Ini terjadi ketika ginjal tidak dapat menyaring dan mengeluarkan limbah dengan efektif. Akumulasi limbah ini dapat meracuni tubuh dan merusak saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan.
Kesemutan pada pengidap gagal ginjal sering terjadi di kaki dan tungkai dan dapat disertai dengan gejala lain seperti kram, otot berkedut, atau sensasi nyeri yang meningkat di kaki dan tungkai, serta kelemahan otot.
Dalam beberapa kasus, gagal ginjal dapat menyebabkan neuropati perifer, yang merupakan kerusakan saraf yang memengaruhi ekstremitas.
Stroke
Penyakit penyebab kesemutan yang ketiga yakni stroke. Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, yang akhirnya bisa mati. Ada dua jenis utama stroke: iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, dan hemoragik, yang terjadi ketika pembuluh darah pecah.
Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi sering kali termasuk kesemutan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, dan kebingungan mendadak.
Kesemutan akibat stroke biasanya terjadi pada satu sisi tubuh dan bisa menjadi tanda peringatan dini dari stroke. Penting untuk mencari perawatan medis segera jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ini, karena pengobatan dini dapat membantu mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan hasil jangka panjang.
Neuropati
Penyakit penyebab kesemutan keempat adalah neuropati. Neuropati merujuk pada kerusakan atau disfungsi saraf yang menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, rasa sakit, dan kelemahan otot.
Neuropati bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk diabetes, cedera, infeksi, dan kekurangan vitamin tertentu. Neuropati perifer adalah jenis yang paling umum dan memengaruhi saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang, biasanya di tangan dan kaki.
Gejala neuropati bisa berupa kesemutan, mati rasa, rasa terbakar, atau nyeri di area yang terkena. Dalam beberapa kasus, neuropati juga bisa memengaruhi fungsi motorik, menyebabkan kelemahan atau kehilangan koordinasi. Pengobatan neuropati tergantung pada penyebabnya, tetapi sering melibatkan pengelolaan gejala dan pencegahan kerusakan saraf lebih lanjut.
Tumor Otak
Penyakit penyebab kesemutan yang kelima yaitu tumor otak. Tumor otak adalah pertumbuhan abnormal dari sel-sel di dalam otak. Tumor ini bisa jinak atau ganas (kanker otak). Pertumbuhan tumor, baik jinak maupun ganas, dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak, yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan berbagai gejala neurologis, termasuk kesemutan.
Radang Sendi
Radang sendi, atau artritis, adalah peradangan yang terjadi pada satu atau lebih sendi. Kondisi ini menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit digerakkan. Ada lebih dari seratus jenis radang sendi, tetapi yang paling sering terjadi adalah osteoartritis dan rheumatoid arthritis.
Dalam beberapa kasus, radang sendi juga bisa menyebabkan kesemutan, terutama jika ada kompresi saraf yang terjadi akibat pembengkakan atau perubahan struktur sendi.
Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke jantung terhambat atau terputus, biasanya karena penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Salah satu gejala yang bisa muncul adalah kesemutan, terutama di dada, yang bisa disertai dengan nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan mual. Kesemutan ini bisa menjadi tanda adanya serangan jantung, terutama jika diikuti oleh gejala lain seperti nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung.
Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala-gejala ini, karena serangan jantung adalah kondisi darurat medis. Pengobatan serangan jantung bisa melibatkan obat-obatan, prosedur untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat, dan perubahan gaya hidup untuk mencegah serangan lebih lanjut.
Kanker Tulang Belakang
Penyakit penyebab kesemutan terakhir adalah kanker tulang belakang. Kanker tulang belakang adalah jenis penyakit kanker yang menyerang tulang belakang. Penyakit ini bisa berawal dari pertumbuhan tumor pada bagian tulang belakang, yang bisa bersifat jinak atau ganas.
Gejala umum dari kanker tulang belakang termasuk nyeri pada lokasi pertumbuhan tumor, sakit punggung yang bisa menjalar ke bagian tubuh lain, kelemahan otot, serta mati rasa dan kesemutan.