Ketahui Apakah Masturbasi Berdampak Menurunkan atau Meningkatkan Testosteron Pria
Masturbasi memiliki dampak pada testosteron pria. Ketahui apakah dampak yang ditimbulkannya positif atau negatif.

Masturbasi telah lama menjadi topik yang menarik perhatian, tidak hanya karena dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik, tetapi juga kaitannya dengan kadar hormon, khususnya testosteron. Apakah masturbasi dapat menurunkan atau meningkatkan kadar testosteron pada pria? Para ahli kesehatan memberikan penjelasan rinci mengenai hubungan kompleks ini.
Dilansir dari Mens Health, masturbasi memiliki sejumlah manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan membantu tidur lebih nyenyak. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi secara teratur dapat menurunkan risiko kanker prostat dan berkontribusi pada umur panjang. Namun, bagaimana hal ini memengaruhi kadar testosteron masih menjadi perdebatan.
Menurut Dr. Brian McNeil, kepala urologi di SUNY Downstate Health Sciences University, penelitian tentang hubungan antara masturbasi, ejakulasi, dan testosteron masih terbatas. “Kadang-kadang, bisa terjadi peningkatan sementara kadar testosteron pada saat gairah atau aktivitas seksual,” ujarnya. “Namun, saya tidak berpikir hal itu bertahan lama.”
Apakah Masturbasi Menurunkan Testosteron?
Testosteron memegang peran penting dalam mengatur dorongan seksual pria. Dr. McNeil menjelaskan bahwa kadar testosteron yang rendah dapat berdampak pada libido, energi, dan kemampuan pria untuk mendapatkan ereksi. “Jika Anda merasa libido rendah atau sulit ereksi, ini bisa menjadi tanda adanya masalah dengan testosteron,” tambahnya. Dalam kasus seperti ini, berkonsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.
Salah satu mitos yang sering terdengar adalah bahwa masturbasi dapat menurunkan kadar testosteron. Namun, Dr. James Hotaling, seorang ahli urologi dan fertilitas pria dari University of Utah, mengatakan hal ini tidak benar.
“Apakah hubungan seksual dapat menurunkan atau meningkatkan kadar testosteron sebenarnya belum diketahui secara pasti,” katanya. Dr. Hotaling menambahkan bahwa kadar testosteron cenderung tertinggi di pagi hari dan berfluktuasi sepanjang hari. “Ini membuatnya sulit untuk dipelajari, karena kadar testosteron dapat berubah dari menit ke menit.”

Bukti dari Penelitian Terdahulu
Sebagian besar penelitian tentang hubungan antara masturbasi dan testosteron memberikan hasil yang tidak konklusif. Penelitian tahun 2021 dalam jurnal Basic and Clinical Andrology, menemukan bahwa masturbasi dapat mencegah penurunan testosteron bebas (free testosterone) sepanjang hari, tetapi tidak berpengaruh pada testosteron total. Namun, efek ini bersifat sementara dan tidak signifikan.
Sebelumnya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kadar testosteron sedikit lebih tinggi pada pria yang tidak melakukan masturbasi selama tiga minggu. Penelitian lain di tahun 2012 menunjukkan bahwa meskipun pikiran seksual dapat memicu gairah, hal itu tidak menyebabkan peningkatan kadar testosteron pada pria. Kesimpulannya, masturbasi tampaknya tidak secara signifikan meningkatkan atau menurunkan kadar testosteron.
Pengaruh Masturbasi pada Tes Testosteron
Kadar testosteron biasanya diuji di pagi hari, saat kadarnya paling tinggi. Dr. McNeil menjelaskan bahwa meskipun masturbasi atau ejakulasi sebelum pengambilan sampel darah mungkin menyebabkan peningkatan sementara, efeknya kemungkinan sangat kecil dan tidak memengaruhi hasil tes secara signifikan.
Gejala Testosteron Rendah
Testosteron rendah atau low T sering dikaitkan dengan disfungsi seksual. JD Golon, asisten dokter spesialis urologi di Rush University Medical Group, menyebutkan bahwa gejala umum meliputi:
Libido rendah
Disfungsi ereksi
Penurunan volume air mani
Ereksi yang kurang kuat dibandingkan sebelumnya
Selain itu, pria dengan kadar testosteron rendah juga dapat mengalami gejala non-seksual, seperti kekurangan energi, mudah marah, atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
“Biasanya saya menanyakan lebih jauh kepada pasien, ‘Apakah Anda cenderung menghindari aktivitas seksual daripada mencarinya?’ karena libido bisa berfluktuasi karena berbagai alasan,” ujar Golon.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika Anda mengalami perubahan signifikan dalam fungsi seksual, libido, atau gejala lain yang mengarah pada testosteron rendah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dr. McNeil mengatakan bahwa tes darah dapat dilakukan untuk mengevaluasi kadar testosteron, dan dokter mungkin merekomendasikan terapi penggantian testosteron jika diperlukan.
Namun, Golon mengingatkan bahwa terapi testosteron dapat memengaruhi kesuburan. “Hal ini penting untuk didiskusikan jika perencanaan keluarga menjadi prioritas,” katanya.
Hubungan antara masturbasi dan testosteron memang kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami. Namun, penelitian saat ini menunjukkan bahwa masturbasi tidak memiliki dampak signifikan terhadap kadar testosteron, baik dalam menurunkannya maupun meningkatkannya.
Yang terpenting, jika Anda mengalami gejala terkait testosteron rendah atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan seksual, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang tepat.