Kristin Fox, Seorang Perempuan yang Kehilangan 4 Anggota Tubuh Karena Komplikasi Flu
Komplikasi flu yang dihadapi Fox termasuk pneumonia bakteri, syok septik, dan kegagalan organ. Kondisi ini membuatnya harus diamputasi.
Kristin Fox harus diamputasi karena komplikasi flu yang serius. Kehilangan bagian tubuhnya tak membuatnya menyerah.
Kristin Fox, Seorang Perempuan yang Kehilangan 4 Anggota Tubuh Karena Komplikasi Flu
Bagi kebanyakan orang, flu hanyalah penyakit sementara. Namun, bagi Kristin Fox, seorang ibu dan kepala sekolah menengah di Ohio, virus ini membawa penderitaan yang tak terbayangkan.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru.
-
Kenapa flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pada kasus yang parah, flu dapat menyebabkan pneumonia atau komplikasi lain yang dapat berakibat fatal.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang bisa terkena pneumonia? Beberapa bakteri yang sering menyebabkan pneumonia adalah pneumokokus dan streptokokus, sedangkan virus seperti COVID-19 juga dapat menjadi penyebab pneumonia.
Kisah Amputasi dan Perjalanan Panjang Kristin Fox Menuju Kesembuhan
Setelah diberi obat Tamiflu, Fox berharap pulih, tetapi kondisinya terus memburuk. Cobaan Fox pun tidak berakhir di sana.
Pneumonia bakteri yang ganas dan dampak serius pada organ tubuhnya memaksa Fox menjalani serangkaian perawatan intensif.
Keputusan sulit pun diambil: amputasi lengan dan kaki diperlukan untuk menyelamatkan nyawanya.
Pada Selasa malam, situasi menjadi sangat kritis sehingga rumah sakit memanggil seorang pendeta, merasa bahwa Fox mungkin tidak akan bertahan hingga pagi.
Sempat Kritis dan Hampir Tak Bertahan
Pada hari Kamis, dokter menyadari dampak syok septik pada Fox, dan tindakan drastis diperlukan.
Keluarga dihadapkan dengan keputusan sulit, diberitahu bahwa amputasi mungkin diperlukan untuk menjaga organ hidupnya.
Dalam beberapa hari berikutnya, Kristin Fox menjalani amputasi kaki hingga bawah lutut, diikuti oleh amputasi lengan hingga di bawah siku dua minggu kemudian.
Setelah keluar dari koma, Kristin Fox memulai perjalanan pemulihan yang panjang dan intensif. Pada bulan Mei, dia meninggalkan rumah sakit.
Melakukan Pekerjaan Mulia Sebagai Asisten Kepala Sekolah, Kristin Fox Menjadi Inspirasi Untuk Banyak Orang
Pada bulan Oktober, setelah enam bulan perjuangan yang penuh tantangan, Fox menerima prostetik untuk lengan dan kakinya.
Fox kembali bekerja sebagai asisten kepala sekolah, menjadi inspirasi bagi murid-muridnya yang menyaksikan ketekunan dan tekadnya.
Apa Itu Pneumonia?
Menurut Kementerian Kesehatan RI, pneumonia, atau yang juga dikenal sebagai paru-paru basah, merupakan peradangan akut pada jaringan paru yang dapat dipicu oleh bakteri, jamur, atau virus.
Penyakit apa yang harus di amputasi?
Salah satu kondisi yang memerlukan amputasi adalah penebalan jaringan saraf, yang dikenal sebagai neuroma.
Selain itu, frostbite atau cedera akibat paparan suhu dingin yang ekstrem juga dapat menjadi penyebab amputasi.
Apakah infeksi bisa menyebabkan amputasi?
Amputasi yang dilakukan sebagai akibat dari penyakit seringkali menjadi pilihan terakhir ketika kerusakan jaringan, infeksi, atau penyakit telah mencapai tingkat yang tidak dapat diperbaiki.
Berapa lama sembuh dari amputasi?
Pada umumnya, luka operasi amputasi memerlukan waktu penyembuhan sekitar 2-4 minggu, meskipun durasi ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi dan kondisi kesehatan secara keseluruhan dari pasien.
Bagaimana proses amputasi?
Setelah bagian tertentu dari anggota gerak dipotong, dokter melakukan teknik operasi tambahan untuk menyesuaikan fungsi anggota gerak yang tersisa. Ini melibatkan penyesuaian struktur, saraf, dan pembuluh darah.
Setelah operasi amputasi, pasien akan melalui tahap rehabilitasi.
Terapi fisik dan okupasi menjadi bagian penting dari perawatan pasca-amputasi, membantu pasien untuk beradaptasi dengan perubahan dalam kemampuan fisik mereka dan membangun kembali kepercayaan diri.