Mengapa Bayi Lahir dengan Bokong Berwarna Biru? Ketahui Apa Itu Blue Mongolian Spot
Bercak kebiruan di pantat bayi dikenal sebagai blue mongolian spot. Ini penyebabnya muncul.
Bagi sebagian orang tua, melihat bayi lahir dengan bercak biru di bokong atau punggung bisa menimbulkan kebingungan bahkan kekhawatiran. Apakah ini tanda bahaya? Apakah ada yang salah dengan kondisi kesehatan bayi? Dalam banyak kasus, bercak biru tersebut adalah hal yang normal dan dikenal dengan istilah Mongolian blue spots atau dalam bahasa medis disebut sebagai congenital dermal melanocytosis.
Dilansir dari Mom Junction, mongolian blue spots adalah tanda lahir yang umum terjadi pada bayi, terutama pada bayi yang lahir dengan latar belakang etnis tertentu. Bercak ini berwarna biru atau abu-abu kebiruan dan biasanya muncul di area punggung bawah, bokong, atau bahu. Tanda lahir ini tidak menimbulkan rasa sakit dan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus.
-
Apa ciri fisik bayi? Dilansir laman Live Science, sisa-sisa kerangka dari jasad bayi itu menunjukkan anak laki-laki itu memiliki mata biru, berkulit gelap dan rambut keriting berwarna coklat tua hingga hampir hitam.
-
Kenapa warna kulit bayi bisa berubah? Triana menjelaskan bahwa kulit bayi masih dalam proses perkembangan, di mana pembentukan pigmen terus berlangsung. Seiring waktu, warna kulit anak akan cenderung mengikuti warna kulit orangtuanya.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa ciri-ciri bruntusan pada bayi? Bruntusan pada bayi memiliki gejala yang khas: 1. Tampak seperti bintik merah kecil. 2. Bisa terasa gatal atau tanpa rasa gatal. 3. Biasanya muncul di daerah lipatan, seperti leher, ketiak, paha, punggung, dan dada. 4. Bisa timbul di wajah, seperti hidung, pipi, dagu, dan jidat. 5. Dapat berwarna merah, putih, atau kuning seperti jerawat pada orang dewasa.
-
Mengapa Baby Blues terjadi? Hingga kini, sayangnya belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan kondisi baby blues pada wanita melahirkan. Meski begitu, faktor genetik, perubahan fisik, dan masalah emosional dalam memicu baby blues.
-
Kenapa Baby Blues Syndrome bisa terjadi? Menurut Siloam Hospitals, penyebab Baby Blues Syndrome ada empat hal. Kesulitan beradaptasi sebagai ibu, perubahan hormon drastis, kurang tidur akibat pola tidur bayi yang tidak teratur, dan riwayat gangguan mental sebelumnya.
Apa Penyebab Mongolian Blue Spots pada Bayi?
Bercak biru ini muncul karena adanya penumpukan sel-sel melanosit, yaitu sel-sel pigmen yang memproduksi melanin, di lapisan kulit yang lebih dalam, yaitu dermis. Normalnya, selama perkembangan embrio, melanosit ini bergerak menuju lapisan kulit luar (epidermis). Namun, pada beberapa kasus, sel-sel ini terperangkap di dermis, sehingga menimbulkan pigmen biru atau abu-abu kebiruan pada kulit bayi yang dikenal sebagai Mongolian blue spots.
"Mongolian blue spots cenderung lebih sering muncul pada bayi dengan latar belakang etnis Asia, Afrika, penduduk asli Amerika, dan keturunan Hispanik," menurut para ahli. Awalnya, tanda lahir ini dianggap hanya ditemukan pada bayi keturunan Mongol, sehingga dinamakan Mongolian blue spots.
Tanda dan Gejala Mongolian Blue Spots
Orang tua mungkin akan mengamati ciri-ciri berikut dari Mongolian blue spots pada bayi mereka:
- Bercak berwarna biru atau abu-abu kebiruan yang umumnya muncul di punggung, bokong, atau bahu.
- Bercak ini tampak datar dengan batas yang tidak jelas dan bentuk yang tidak teratur.
- Ukuran bercak bisa bervariasi, biasanya berkisar antara dua hingga delapan sentimeter.
- Kulit di sekitar bercak tidak mengalami perubahan tekstur atau gejala lainnya.
- Bercak ini juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti wajah atau anggota tubuh, meskipun lebih jarang.
Dalam beberapa kasus, Mongolian blue spots dapat menutupi area kulit yang lebih luas. Meskipun begitu, bercak ini tidak bersifat kanker atau berbahaya, dan umumnya merupakan tanda lahir yang jinak. Perubahan yang terjadi pada kulit hanya terbatas pada warna, tanpa ada dampak negatif lain pada kesehatan bayi.
Apakah Mongolian Blue Spots Memerlukan Penanganan Khusus?
Mongolian blue spots pada umumnya tidak memerlukan pengobatan apa pun karena merupakan tanda lahir yang normal. Dokter biasanya akan memeriksa bercak ini saat melakukan pemeriksaan rutin bayi baru lahir.
Tidak ada tes khusus yang diperlukan untuk mendiagnosis Mongolian blue spots. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin akan memesan beberapa tes tambahan jika bercak tersebut disertai gejala lain yang mencurigakan atau diduga terkait dengan kondisi dermatologis lainnya.
Jika bercak ini disebabkan oleh kondisi lain yang mendasarinya, dokter akan merancang rencana pengobatan yang sesuai. "Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin merekomendasikan perawatan laser untuk menghilangkan Mongolian blue spots," kata seorang pakar kesehatan.
Prognosis dan Perjalanan Mongolian Blue Spots
Kebanyakan bercak Mongolian blue spots akan memudar dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak. Dalam banyak kasus, bercak ini akan hilang pada usia empat tahun atau saat memasuki masa remaja. Namun, pada kasus yang lebih jarang, bercak ini bisa tetap ada hingga dewasa. Meski demikian, bercak ini tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesehatan bayi secara keseluruhan.
Apakah Mongolian Blue Spots Berhubungan dengan Kelainan Genetik?
Pertanyaan ini sering kali muncul di benak orang tua yang melihat anak mereka memiliki bercak biru ini. Namun, Mongolian blue spots tidak berkaitan dengan kelainan genetik. Bercak ini lebih merupakan variasi normal dalam pigmentasi kulit, terutama pada bayi dengan warna kulit yang lebih gelap. Bercak ini juga tidak menimbulkan risiko kanker kulit atau penyakit lainnya.
Meskipun demikian, penting bagi orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika ada kekhawatiran mengenai bercak biru ini atau jika muncul gejala lain yang tidak biasa, seperti rasa sakit atau pembengkakan. Diagnosis yang tepat dari dokter dapat membantu memastikan bahwa bercak ini tidak disebabkan oleh kondisi medis lain yang lebih serius.