Pakar Gizi Sebut Kandungan DHA dari Ikan Tak Tergantikan oleh Sumber Makanan Lain
Kandungan DHA yang luar biasa pada ikan tidak bisa ditemui pada sumber makanan lain.

Ikan merupakan sumber makanan bergizi tinggi yang menyimpan kandungan unik tidak ditemukan pada bahan makanan sumber protein lainnya, seperti ayam, daging sapi, susu, atau telur. Dokter spesialis gizi dari Universitas Indonesia, dr. Luciana Budiati Sutanto, Sp.GK, menegaskan bahwa kandungan Docosahexaenoic Acid (DHA) dalam ikan adalah alasan utama mengapa masyarakat harus meningkatkan konsumsi ikan.
“Ikan tidak kalah bergizinya dengan bahan makanan sumber protein lain, misalnya ayam, daging sapi, susu, telur. Bahkan ada zat gizi penting yang dimiliki ikan yaitu DHA, yang tidak ada di bahan makanan sumber protein lain,” ujar Luciana dilansir dari Antara.
Menurutnya, DHA berperan penting dalam mendukung perkembangan otak, terutama bagi anak-anak. Selain itu, ikan kaya akan nutrisi lainnya seperti yodium, protein, selenium, magnesium, seng, besi, omega-3, serta vitamin A, D, E, K, dan B12. Kombinasi nutrisi ini tidak hanya membantu pertumbuhan anak secara optimal tetapi juga meningkatkan daya tahan tubuh dan kemampuan kognitif, sekaligus mencegah stunting.
Mitos Terkait Ikan
Namun, di tengah manfaat luar biasa ini, konsumsi ikan di masyarakat masih terhambat oleh mitos bahwa ikan dapat menyebabkan alergi. Luciana membantah asumsi ini, menegaskan bahwa alergi terhadap ikan sebenarnya bersifat individual, sama halnya dengan bahan makanan lain yang juga dapat memicu alergi pada beberapa orang dengan kondisi sensitif. "Ikan sangat aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga lansia," katanya, mengajak masyarakat untuk tidak terhalang oleh stigma tersebut.
Agar manfaat konsumsi ikan dapat dirasakan lebih luas, Luciana mendorong adanya edukasi intensif di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah. Memperkenalkan resep-resep kreatif berbahan dasar ikan juga bisa menjadi langkah untuk meningkatkan daya tarik konsumsi ikan. “Selain itu, harga ikan lokal yang relatif lebih murah seharusnya menjadi alasan bagi masyarakat untuk lebih sering mengonsumsinya,” tambahnya.

Pentingnya Nutrisi Makanan Seimbang
Dalam pola makan sehari-hari, Luciana menyarankan masyarakat untuk tetap mengacu pada prinsip gizi seimbang, seperti yang terdapat dalam pedoman “Isi Piringku.” Setiap porsi makanan dianjurkan terdiri atas 35% makanan pokok, 25% sayur dan buah, serta 30-35% protein hewani, termasuk ikan.
Kandungan DHA yang tak tergantikan dan berbagai nutrisi penting lainnya menjadikan ikan sebagai pilihan utama untuk mendukung kesehatan keluarga. Dengan langkah-langkah edukasi dan promosi yang tepat, diharapkan konsumsi ikan semakin meningkat di masyarakat, menciptakan generasi yang lebih sehat, kuat, dan bebas dari risiko stunting.