Peneliti Temukan Bahwa Main Video Game Ternyata Bisa Tingkatkan IQ Anak
Berkebalikan dari pandangan banyak orangtua terkait dampak buruk video game, penelitian buktikan bahwa video game ternyata bisa tingkatkan IQ anak.
Main video game kerap kali menjadi bahan perdebatan, terutama terkait dampaknya terhadap perkembangan anak. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa bermain video game ternyata dapat meningkatkan kecerdasan anak. Temuan ini memberikan sudut pandang baru yang bertolak belakang dengan anggapan umum bahwa bermain game hanya membawa dampak negatif.
Dilansir dari Science Alert, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 ini menunjukkan adanya hubungan antara durasi bermain video game dengan peningkatan IQ pada anak. Meskipun perbedaan kemampuan kognitif yang ditemukan tidak terlalu besar, hasil ini cukup signifikan untuk diperhatikan. Studi ini juga dengan cermat mempertimbangkan berbagai variabel, seperti faktor genetik dan latar belakang sosial ekonomi anak, sehingga memberikan kredibilitas lebih pada temuan tersebut.
-
Kenapa bermain penting untuk otak anak? Permainan edukatif menjadi salah satu cara seru untuk membuat si kecil lebih kreatif, berpikir kritis, dan memecahkan masalah dengan mudah.
-
Bagaimana merangsang kecerdasan anak? Setiap anak pada dasarnya memiliki potensi kecerdasan yang melekat, tetapi penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki pengaruh terbesar dalam mengoptimalkan potensi tersebut.
-
Bagaimana video game dapat meningkatkan fokus? Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa bermain video game dapat meningkatkan kemampuan fokus visual. Studi pada 154 anak-anak menunjukkan bahwa permainan ini membantu mereka meningkatkan visual selective attention (VSA), yaitu kemampuan untuk fokus pada tugas tertentu sambil mengabaikan gangguan.
-
Bagaimana cara mengembangkan kecerdasan anak? Pemenuhan nutrisi ibu hamil, gizi anak yang baik, perlindungan dari racun dan polutan, serta keseimbangan antara kegiatan belajar, bermain, dan olahraga merupakan aspek penting dalam perkembangan kecerdasan anak.
-
Bagaimana cara ikan meningkatkan IQ anak? Studi ilmiah menunjukkan hubungan antara asam lemak omega-3 pada ikan dengan peningkatan IQ dan perbaikan pola tidur anak.
-
Apa saja makanan yang meningkatkan kecerdasan anak? Merdeka.com membahas beberapa makanan buat meningkatkan kecerdasan anak yang murah dan gampang didapat. Makanan yang bisa meningkatkan kecerdasan anak mudah sekali ditemukan di pasaran.
“Media digital mendefinisikan masa kecil modern, tetapi efek kognitifnya masih belum jelas dan sering kali menjadi perdebatan,” tulis tim peneliti dari Belanda, Jerman, dan Swedia dalam makalah mereka yang telah diterbitkan. “Kami percaya bahwa studi dengan data genetik dapat memperjelas klaim kausalitas dan mengoreksi peran predisposisi genetik yang sering tidak diperhitungkan.”
Durasi Bermain Video Game dan Dampaknya
Penelitian ini menganalisis data dari 9.855 anak berusia 9 hingga 10 tahun yang terlibat dalam studi ABCD (Adolescent Brain Cognitive Development) di Amerika Serikat. Secara rata-rata, anak-anak tersebut melaporkan menghabiskan 2,5 jam per hari untuk menonton TV atau video daring, 1 jam bermain video game, dan setengah jam untuk bersosialisasi secara daring.
Dua tahun kemudian, peneliti mengakses data dari lebih dari 5.000 anak untuk mengevaluasi perubahan kecerdasan mereka. Anak-anak yang melaporkan bermain video game lebih lama dari rata-rata menunjukkan peningkatan IQ sebesar 2,5 poin lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata anak lainnya.
Peningkatan IQ ini diukur berdasarkan kinerja anak-anak dalam tugas-tugas yang melibatkan pemahaman membaca, pemrosesan visual-spasial, serta tes yang menguji memori, fleksibilitas berpikir, dan pengendalian diri.
Menurut Torkel Klingberg, seorang ahli saraf dari Karolinska Institute di Swedia, “Hasil kami mendukung klaim bahwa waktu layar secara umum tidak merusak kemampuan kognitif anak, dan bermain video game justru dapat membantu meningkatkan kecerdasan.”
Penelitian ini menyoroti bahwa tidak semua jenis waktu layar memiliki efek yang sama. Menonton TV dan menggunakan media sosial, misalnya, tidak menunjukkan efek positif maupun negatif terhadap kecerdasan. Sementara itu, video game, dengan sifatnya yang interaktif, memberikan stimulasi yang lebih besar pada otak.
Studi ini juga berbeda dari penelitian sebelumnya karena mempertimbangkan faktor genetik dan sosial ekonomi, yang sering kali diabaikan dalam penelitian serupa. “Kami berusaha meminimalkan keterbatasan seperti ukuran sampel kecil dan desain penelitian yang berbeda,” jelas para peneliti.
Namun, mereka juga mengakui bahwa masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti dampak video game terhadap aktivitas fisik, pola tidur, kesejahteraan, dan kinerja sekolah. “Kami tidak meneliti efek perilaku layar terhadap aspek-aspek tersebut, jadi kami belum dapat memberikan kesimpulan tentang hal itu,” tambah Klingberg.
Temuan ini memberikan pandangan yang lebih seimbang dalam diskusi mengenai waktu layar pada anak-anak. Meskipun video game dapat memberikan manfaat bagi kecerdasan, orang tua tetap perlu mempertimbangkan keseimbangan aktivitas anak-anak mereka. Kombinasi antara bermain video game, aktivitas fisik, dan waktu istirahat yang cukup tetap penting untuk mendukung perkembangan holistik anak.
Ke depan, para peneliti berencana untuk mengeksplorasi faktor lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak, serta bagaimana efek kognitif ini terkait dengan perkembangan otak selama masa kanak-kanak. Penelitian ini, yang telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports, membuka pintu bagi diskusi yang lebih mendalam tentang cara memanfaatkan teknologi secara positif dalam kehidupan anak-anak.
Dengan temuan ini, mungkin sudah waktunya untuk melihat video game bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai alat yang dapat memberikan manfaat kognitif bagi anak-anak, jika digunakan dengan bijak.