Pentingnya Pola Pikir Positif untuk Bantu Adaptasi Anak di Sekolah Baru
Dalam membiasakan anak untuk beradaptasi di sekolah baru, pola pikir positif sangat penting.
Dalam membiasakan anak untuk beradaptasi di sekolah baru, pola pikir positif sangat penting.
-
Bagaimana cara buat anak nyaman di lingkungan sekolah baru? Vera menyarankan agar orang tua membawa anak bermain di sekitar lingkungan sekolah untuk sekedar melihat calon sekolahnya dari luar.
-
Siapa yang berperan penting dalam adaptasi anak di sekolah? 'Guru berperan penting dalam adaptasi anak di sekolah karena guru sebagai pengganti figur orang tua selama anak di sekolah yang memberikan perlindungan dan kenyamanan pada anak,' jelas Vera.
-
Bagaimana cara membantu anak SD beradaptasi? Mengajarkan anak bermain bersama teman melalui simulasi bermain dalam kelompok kecil atau dalam skala ruang bermain yang lebih ramai juga bisa membantu. Mengajarkan anak untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, seperti memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan lulus toilet training, sangat penting.
-
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk bantu anak beradaptasi? 'Disiplin dibina dari keseharian anak. Biasakan ada jadwal rutin yang mengatur aktivitasnya sehari-hari. Jadwal dapat dibuat dan disepakati bersama dengan anak,' tambah Vera.
-
Siapa yang bisa bantu anak supaya aman di sekolah baru? Penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat agar mereka dapat berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya dan mengatasi situasi sulit.
-
Kenapa kata-kata penting untuk anak di hari pertama sekolah? Kata-kata menyentuh orang tua saat antar anak di hari pertama sekolah menandakan hal penting.
Pentingnya Pola Pikir Positif untuk Bantu Adaptasi Anak di Sekolah Baru
Membantu anak beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru adalah salah satu tantangan utama bagi orang tua. Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menekankan bahwa pola pikir positif yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua di rumah memiliki peran penting dalam memfasilitasi adaptasi anak di sekolah baru.
"Tanamkanlah pesan-pesan yang positif tentang sekolah. Misalnya sekolah jadi tempat menyenangkan karena banyak teman dan anak bisa bermain bersama," jelas Vera.
Pengalaman Vera menunjukkan bahwa anak-anak yang sudah terbiasa dengan pola pikir positif lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sekolah. Sebaliknya, anak yang tidak merasa bahagia di sekolah seringkali menunjukkan gejala seperti mogok masuk sekolah, menolak mengerjakan tugas, hingga mengalami stres akibat tuntutan akademis dan sosial.
Untuk mencegah hal-hal tersebut, Vera menyarankan agar orang tua mempersiapkan mental anak dengan membentuk pola pikir positif terkait kondisi di sekolah. Pembicaraan yang dapat membebani pikiran anak, seperti tuntutan untuk selalu menjadi anak pintar atau mendapatkan nilai bagus, sebaiknya dihindari.
“Hindari terlalu membebani anak seperti di sekolah harus jadi anak pintar, harus selalu bisa menjawab pertanyaan guru, harus dapat nilai bagus dan lain-lain. Usahakan agar anak merasa senang di sekolah tanpa beban yang berlebihan,” ucap Vera.
Selain menanamkan pola pikir positif, Vera juga memberikan beberapa saran praktis bagi orang tua yang memiliki anak mulai masuk sekolah pada usia kurang dari 6 atau 7 tahun. Salah satunya adalah dengan menggambarkan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan.
Menceritakan pengalaman positif tentang sekolah dapat membuat anak merasa lebih nyaman untuk tinggal di sekolah dalam waktu yang lama. Orang tua juga dapat mendukung adaptasi anak dengan datang ke sekolah lebih awal, memberikan waktu tambahan bagi anak untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
Berkenalan dengan satu atau dua orang tua lainnya juga dapat menjadi langkah yang bermanfaat. Mengatur acara bermain bersama (playdate) bagi anak-anak dan teman-teman sekelasnya di luar jam sekolah dapat membantu anak merasa lebih akrab dengan teman sekelasnya. Interaksi ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan mempercepat proses adaptasi.
“Kemudian jangan lupa berkenalanlah dengan satu atau dua orang tua lainnya, untuk kemudian mengatur playdate bagi anak dan teman-teman sekelasnya di luar jam sekolah,” kata Vera.
Dari sisi kemandirian, Vera menekankan pentingnya memastikan anak sudah mampu mengurus dirinya sendiri. Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah. Hal ini tidak hanya membantu anak merasa lebih percaya diri, tetapi juga memudahkan mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari di sekolah.
Vera juga menambahkan bahwa orang tua perlu memastikan anak mengerti dan mematuhi aturan yang dibuat oleh sekolah. Misalnya, aturan tentang penggunaan gawai, membereskan mainan di kelas, dan memahami batasan-batasan yang ada di ruang kelas. Mengajarkan anak untuk menghormati aturan dan batasan ini akan membantu mereka berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sekelas dan guru.