Kapan Usia Anak Siap Sekolah? Ini Saran Psikolog
Beberapa pakar memberikan saran usia yang tepat untuk anak masuk sekolah, tapi ini saran menurut psikolog
Banyak orang tua yang galau kapan tepatnya anak boleh mulai sekolah. Terlebih kini banyak pakar yang memiliki berbagai latar belakang punya pendapat yang berbeda.
Kapan Usia Anak Siap Sekolah? Ini Saran Psikolog
Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa pendidikan usia dini itu penting. Tetapi ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa membiarkan anak berkembang sesuai usianya dan tidak perlu sekolah, karena pada usia dini anak lebih senang bermain.
-
Apa yang penting untuk anak sebelum sekolah? Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah.
-
Apa yang anak harus bisa lakukan sebelum mulai bersekolah? Sejumlah hal dan tahapan perlu bisa dilakukan oleh anak sebelum mereka mulai bersekolah.
-
Kapan waktu belajar yang ideal untuk anak? Usahakan buat waktu yang sama dan tidak berubah. Kebiasaan ini bisa diterapkan sedini mungkin.
-
Kenapa anak SD harus siap secara psikososial? Memasukkan anak ke SD sebelum waktunya dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti malas belajar dan merasa tertekan. Anak yang belum siap secara mental dan kognitif mungkin merasa tertekan dan kehilangan minat belajar, yang dapat menyebabkan prestasi belajar yang buruk.
-
Kapan anak perlu mulai aktif? Kebiasaan yang dipelajari sejak kecil cenderung bertahan hingga dewasa.
-
Kapan anak sekolah mulai takut? Mulai dari usia lima tahun, anak-anak mulai memahami kerentanan mereka. Mereka mungkin merasa takut kehilangan orang tua atau mengalami cedera.
Usia ideal untuk anak mulai sekolah bisa mulai dari 4 tahun untuk jenjang PAUD. Kemudian untuk usia anak idel masuk TK adalah 5 tahun. Dan beberapa anak sudah menunjukkan kesiapan masuk SD pada usia 6 tahun.
Jika usia anak lebih atau kurang dari usia idel tersebut, dampaknya bisa membuat anak menjadi jenuh. Selain itu anak akan kurang mendapatkan motivasi diri untuk naik ke jenjang berikutnya.
Menurut psikolog sekaligus dosen UI, Rose Mini Agoes Salim mengatakan bahwa jika tingkat kematangan anak masuk sekolah tidak diukur hanya berdasarkan umur. Hal ini dikarenakan anak-anak memiliki tahap dan proses kematangan yang berbeda.
Misalnya saja untuk anak yang akan masuk sekolah SD, banyak orang tua yang bingung berapa usia yang pas untuk memasukkan anaknya ke sekolah dasar.
"Kalau stimulasi bagus anak pasti matang ke sekolah. Kenapa usia 7 tahun matang karena itu diambil pada usia kematangan rata-rata," kata Rose Mini dalam Webinar Direktorat Guru PAUD dan Dikmas Kemdikbud RI.
Dalam webinar tersebut, Rose Mini juga membagikan tentang aspek apa saja yang perlu diperhatikan untuk melihat kesiapan anak masuk sekolah. Orang tua perlu memahami aspek penting ini sebelum mendaftarkan anaknya sekolah. Berikut aspek yang perlu diperhatikan:
1. 1. Aspek Fisik
- Motorik kasar
- Motorik halus
2. Bahasa
- Perkenalan diri
- Menjawab pertanyaan
- Bernyanyi
- Bercerita
3. Kognitif
- Mengenal sesuatu
- Mengenal angka
- Mengenal warna
- Membedakan bentuk
- Dapat mengelompokkan benda
4. Sosial-Emosional
- Berperilaku sesuai norma
- Tidak terlalu bergantung orang tua
- Mampu menolong orang lain atau temannya
- Bermain secara interaktif
- Menghargai perbedaan
- Bisa menunjukkan kesetiakawanan
5. Kemandirian - Mampu makan sendiri - Bisa menyikat gigi sendiri - Mampu memakai baju sendiri - Toilet learning - Teratur dengan rutinitas, contohnya bangun tidur.
1. Anak minta sekolah atau ada ketertarikan dengan sekolah 2. Sering meminta kertas dan pensil 3. Banyak merespon saat dibacakan buku cerita
Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
4. Mandiri, tidak bergantung terus pada orangtua atau pengasuh
5. Sudah lulus toilet training
6. Bisa mengikuti instruksi sederhana, misalnya membereskan mainan, meletakkan sepatunya sendiri di rak
Bagaimana parents? Apakah anak sudah menunjukkan kesiapan untuk sekolah? Persiapkan mereka dengan baik ya.