11 Cara Membuat Anak Jadi Lebih Aktif secara Fisik, Penting untuk Tumbuh Kembang Buah Hati
Orangtua perlu memastikan untuk membuat anak menjadi lebih aktif secara fisik demi tumbuh kembang buah hati.
Di era digital saat ini, semakin sulit bagi orang tua untuk mendorong anak-anak agar aktif secara fisik. Banyak anak yang menghabiskan waktu di depan layar, entah itu bermain video game, menonton televisi, atau menggunakan gadget. Padahal, menurut data, hanya sekitar 1 dari 4 anak yang memenuhi rekomendasi 60 menit aktivitas fisik setiap harinya. Aktivitas fisik yang kurang ini bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak di kemudian hari.
Oleh karena itu, orang tua perlu berperan aktif dalam mengajak anak-anaknya untuk bergerak lebih banyak. Dilansir dari Healthy Children, berikut adalah 11 cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendorong anak menjadi lebih aktif secara fisik.
-
Bagaimana cara membuat anak lebih aktif di siang hari? Cara membuat anak tidur nyenyak sepanjang malam yang ketiga adalah dengan mengajak si kecil lebih aktif di siang hari. Tahukah para orang tua, hal tersebut mampu membuat mereka lebih cepat tidur di malam hari.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang aktif? Alihkan energi anak ke aktivitas fisik yang sesuai dengan usia mereka. Bermain di luar atau bermain dengan permainan yang memungkinkan mereka bergerak dapat membantu anak tetap aktif dan sehat.
-
Bagaimana agar anak termotivasi olahraga? Putar lagu atau video aerobik yang disukai anak untuk semangat yang lebih tinggi.
-
Bagaimana cara mengatasi hiperaktif pada anak? Dalam kasus terapi sensori integrasi, program di rumah bisa mencakup aktivitas fisik seperti bermain bola, jogging, atau berenang, yang dapat membantu mengurangi tingkat hiperaktivitas anak dan meningkatkan fokus mereka.
-
Kenapa anak perlu olahraga? Aktivitas fisik bukan hanya untuk kesenangan, tetapi juga penting untuk pengembangan tulang dan otot.
-
Bagaimana cara meningkatkan kualitas kesehatan anak? Dengan memastikan bahwa anak-anak balita mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, termasuk vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin, diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di Indonesia.
1. Konsultasi dengan Dokter Anak
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter bisa memberikan pemahaman kepada anak mengenai pentingnya aktivitas fisik dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kesehatan mereka. Selain itu, dokter juga bisa membantu menemukan olahraga atau aktivitas fisik yang cocok sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
2. Utamakan Kesenangan
Anak-anak akan lebih cenderung terus melakukan aktivitas fisik jika mereka merasa senang melakukannya. Temukan olahraga atau aktivitas yang mereka nikmati. “Semakin mereka menikmati aktivitas tersebut, semakin besar kemungkinan mereka untuk melanjutkannya,” kata para ahli kesehatan anak. Jadikan aktivitas ini sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk seluruh keluarga.
3. Pilih Aktivitas yang Sesuai Usia
Penting untuk memilih aktivitas fisik yang sesuai dengan usia anak. Misalnya, anak usia 7 atau 8 tahun belum siap untuk angkat beban atau lari jarak jauh, tetapi mereka bisa menikmati kegiatan seperti sepak bola, bersepeda, atau berenang. Aktivitas-aktivitas ini aman dan mendukung perkembangan fisik anak di usia tersebut.
4. Rencanakan Jadwal dan Lokasi
Pastikan anak memiliki waktu yang cukup dan tempat yang aman untuk berolahraga. Rencanakan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian. Contohnya, ajak anak bermain sepeda di sekitar lingkungan setiap sore atau daftarkan mereka dalam klub olahraga.
5. Sediakan Lingkungan yang Aman
Pastikan semua perlengkapan olahraga yang digunakan anak aman, dan lokasi tempat bermain atau berlatih juga tidak berisiko. Selain itu, pastikan pakaian yang digunakan anak nyaman dan sesuai untuk aktivitas yang mereka lakukan.
6. Sediakan Mainan Aktif
Anak-anak, terutama yang masih kecil, membutuhkan akses mudah ke mainan yang mendukung aktivitas fisik seperti bola, lompat tali, atau sepeda. Dengan memiliki akses ke alat-alat ini, anak-anak lebih cenderung aktif bermain daripada hanya duduk diam.
7. Jadi Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Jika mereka sering melihat orang tuanya aktif bergerak dan menikmati olahraga, mereka juga akan terdorong untuk melakukan hal yang sama. Jadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup keluarga.
8. Bermain Bersama Anak
Tidak ada cara yang lebih efektif untuk mendorong anak aktif selain ikut terlibat dalam permainan mereka. Ajak anak untuk berolahraga bersama, baik itu bermain sepak bola di taman, bersepeda, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Ini tidak hanya meningkatkan aktivitas fisik, tetapi juga mempererat hubungan keluarga.
9. Batasi Waktu Layar
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar bisa menghambat aktivitas fisik anak. Batasi waktu untuk menonton televisi, bermain video game, atau menggunakan komputer. Gunakan waktu tersebut untuk beraktivitas fisik, seperti bermain di luar rumah atau mengikuti kegiatan olahraga.
10. Jadwalkan Waktu untuk Berolahraga
Terkadang, anak-anak begitu sibuk dengan kegiatan sekolah, les musik, dan berbagai aktivitas lainnya sehingga tidak punya waktu untuk berolahraga. Pastikan anak memiliki waktu khusus untuk beraktivitas fisik setiap harinya, agar mereka tidak merasa tertekan oleh jadwal yang padat.
11. Jangan Berlebihan
Meskipun penting untuk mendorong anak aktif, jangan sampai aktivitas tersebut menjadi beban. "Jika aktivitas fisik mulai terasa menyakitkan, anak harus memperlambat atau mencoba aktivitas yang kurang berat," ungkap para pakar. Jangan sampai olahraga mengganggu kegiatan lain seperti sekolah atau kegiatan sosial.
Mengajak Keluarga untuk Bergerak Bersama
Kebiasaan yang dipelajari sejak kecil cenderung bertahan hingga dewasa. Jika olahraga dan aktivitas fisik menjadi prioritas dalam keluarga, hal ini akan memberikan dasar yang kuat bagi anak untuk menjalani kehidupan yang sehat dan aktif. Jadi, penting untuk mengajak seluruh anggota keluarga untuk terlibat dalam aktivitas fisik, baik melalui olahraga maupun kegiatan harian lainnya.
Ingatlah bahwa selain olahraga, diet seimbang juga memainkan peran penting dalam membentuk gaya hidup sehat. Mendorong kebiasaan sehat pada anak sejak dini merupakan salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk masa depan mereka. "Ini bukan soal bentuk tubuh atau ukuran, tetapi tentang menjalani hidup yang sehat dan aktif," tutup para ahli.