Tips Penting Cegah Anak Kecanduan Gula, Dokter Sarankan Orangtua Wajib Beri Contoh
Agar anak tidak terjebak dalam kecanduan gula atau makanan serta minuman manis, orang tua perlu menjadi teladan yang baik.
Dokter spesialis anak, Siska Mayasari Lubis mengatakan untuk menghindari anak dari kecanduan gula atau makanan serta minuman manis, orangtua perlu memberikan teladan yang baik. Ia juga merekomendasikan agar orangtua membatasi keberadaan cemilan manis di rumah. Siska menyarankan agar asupan gula dibatasi maksimal di bawah 10 persen dari total kalori yang dikonsumsi. Selain itu, ia mendorong orangtua untuk makan bersama anak guna membantu mengontrol asupan nutrisi dan menekankan pentingnya pola hidup sehat. Siska juga mengingatkan agar anak diajak aktif melakukan berbagai aktivitas fisik.
"Berdasarkan rekomendasi dari CDC, untuk anak usia 3-5 tahun, mereka sebaiknya aktif secara fisik sepanjang hari, karena hal ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan," ujar Siska.
-
Bagaimana mengatasi anak yang kecanduan gula tambahan? 'Cara yang paling mudah mengatasi kecanduan gula tambahan ya buat kecanduan baru namun dengan cara yang lebih sehat,' katanya. Misalnya, menggantikan produk yang mengandung gula tambahan dengan sumber pangan yang memiliki gula alami.
-
Bagaimana cara mencegah anak kecanduan makanan manis? Pada usia ini, anak-anak sering terpapar makanan manis, sehingga pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah kebiasaan buruk.
-
Bagaimana gula membuat anak kecanduan? Siska menjelaskan bahwa ketika anak mengonsumsi gula, kadar gula dalam darah akan mencapai otak dan merangsang reseptor dopamin dan opioid. 'Paparan yang berulang-ulang dengan konsentrasi berlebih ini akan menyebabkan perilaku ketergantungan dan mengurangi kemampuan regulasi pada anak. Jadi, akan ada terus keinginan untuk mengonsumsi gula yang berlebih pada anak,' jelasnya.
-
Apa yang membuat anak kecanduan gula? 'Kecanduan gula ini dapat menunjukkan perilaku yang mirip dengan kecanduan zat seperti kita jadi makan berlebihan, ada gejala putus zat dan ingin makan lagi atau ingin minum lagi. Serta ada keinginan yang kuat untuk mendapatkan minuman yang manis tersebut,' ungkap Siska dalam acara media briefing bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
-
Siapa yang mempengaruhi kecanduan gula pada anak? 'Artinya yang disediakan oleh orangtua, adanya pengaruh budaya di rumah dan kebiasaan orangtua. Karena, kebiasaan makan minum dan pemilihan makanan orangtua pasti akan berdampak pada anak. Dan anak biasanya akan meniru bagaimana kebiasaan orangtuanya,' tambahnya.
-
Apa bahaya gula berlebihan untuk anak? Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang mereka.
Orangtua bisa mendorong anak untuk aktif saat bermain, seperti melompat atau bersepeda roda tiga. Di usia 6-17 tahun, aktivitas fisik yang dianjurkan adalah melakukan kegiatan dengan intensitas sedang hingga berat selama 60 menit atau lebih setiap hari, termasuk aktivitas aerobik.
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Anak
Dalam kesempatan yang sama, Siska juga menjelaskan berbagai risiko jangka pendek dan panjang yang dapat terjadi akibat konsumsi gula yang berlebihan pada anak. Beberapa efek tersebut termasuk lonjakan energi, gangguan psikologis, hingga risiko diabetes. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan diabetes pada anak dan dewasa. Ini bisa menjadi awal dari berbagai penyakit kronis lainnya, seperti sindrom metabolisme, hipertensi, penyakit kardiovaskular, penyakit hati, dan penyakit ginjal.
"Kemudian, ada juga penyakit gastrointestinal, gangguan neurologis, yang dapat berhubungan dengan masalah psikologis serta masalah pada tulang atau gangguan ortopedi," jelas Siska, mengutip dari Antara.
Dampak Negatif dari Konsumsi Gula yang Berlebihan
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti peningkatan energi yang tiba-tiba, penurunan konsentrasi, dan kerusakan gigi. Selain itu, dalam jangka panjang, asupan gula yang tinggi dapat mengganggu fungsi otak anak dan memicu perubahan dalam neurokimia. Menurut penelitian, jalur yang berhubungan dengan otak menjadi kurang responsif, yang dapat menyebabkan perilaku adiktif. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol asupan gula demi kesehatan jangka panjang.