Tanda Anak Kelebihan Gula yang Harus Diwaspadai Orangtua, Kenali Batasan Amannya pada Setiap Tahapan Usia
Ketika anak mengonsumsi terlalu banyak gula, terdapat sejumlah hal yang bisa ditunjukkan pada dirinya dan perlu dikenali orangtua:
Dalam kehidupan sehari-hari, gula sering kali menjadi bahan utama dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak. Rasanya yang manis memang digemari, tetapi konsumsi gula yang berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan mereka. Orangtua perlu mengenali tanda-tanda kelebihan gula pada anak dan memahami batas aman konsumsi gula berdasarkan usia. Langkah ini penting untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat dan terhindar dari risiko penyakit di masa depan.
Tanda-Tanda Anak Kelebihan Gula
Anak-anak yang mengonsumsi gula secara berlebihan biasanya menunjukkan tanda-tanda tertentu. Berikut beberapa gejala yang sering muncul:
-
Apa bahaya gula berlebihan untuk anak? Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang mereka.
-
Mengapa konsumsi gula berlebih berbahaya untuk anak? Kebiasaan ini dapat membuat anak terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan, yang berdampak pada peningkatan kadar gula dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi akibat konsumsi gula berlebih dapat mempermudah virus dan bakteri berkembang dalam tubuh anak.
-
Kapan anak rentan kelebihan gula? Sedang sakit (seperti flu), atau sedang stres. Kondisi ini dapat meningkatkan hormon stres yang dapat mengganggu kerja insulin dan meningkatkan gula darah.
-
Apa dampak utama gula berlebih pada kesehatan anak? 'Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih,' ujar Dr. Tan.
-
Kenapa gula berbahaya untuk anak? 'Kenapa gula ini berbahaya? Karena dianggap tidak berbahaya. Jadi bahayanya gula adalah karena dia tidak dianggap berbahaya. Berbeda dengan rokok, rokok itu dianggap berbahaya, ada tulisannya 'Rokok bisa membunuhmu', tapi gula sampai saat ini kita belum melihat ada peringatan terhadap minuman atau makanan yang mengandung tinggi gula,' ungkap Piprim dalam media briefing IDAI secara daring pada Selasa (26/11/2024).
-
Kenapa anak-anak harus menghindari banyak gula? Karena jika anak terlalu banyak mengonsumsi gula juga akan mempengaruhi kesehatannya.
Energi Berlebihan di Awal, Diikuti Kelelahan Cepat
Gula memberikan energi instan yang sering membuat anak terlihat sangat aktif atau hiperaktif. Namun, setelah energi ini habis, mereka cenderung merasa lelah atau lesu. Siklus ini dapat memengaruhi produktivitas dan aktivitas sehari-hari mereka.
Sulit Berkonsentrasi
Anak yang mengonsumsi terlalu banyak gula sering kali kesulitan fokus, baik saat belajar maupun bermain. Hal ini karena lonjakan kadar gula darah yang cepat diikuti dengan penurunan drastis.
Masalah Tidur
Konsumsi gula yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan sulit tidur atau kualitas tidur yang buruk. Anak-anak mungkin terbangun lebih sering di malam hari atau merasa tidak segar saat bangun pagi.
Perubahan Perilaku
Anak yang kelebihan gula sering menjadi mudah marah, cemas, atau rewel. Perubahan suasana hati ini sering kali terkait dengan fluktuasi kadar gula darah.
Peningkatan Berat Badan
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, terutama jika anak tidak cukup aktif secara fisik.
Batas Aman Konsumsi Gula Berdasarkan Usia
World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan (added sugar) tidak melebihi 10% dari total asupan energi harian. Berikut panduan batas aman konsumsi gula untuk anak berdasarkan kelompok usia:
Usia di Bawah 2 Tahun
Anak di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak diberikan gula tambahan sama sekali. Pada tahap ini, kebutuhan nutrisi mereka dapat terpenuhi dari ASI, susu formula, dan makanan pendamping ASI yang sehat.
Usia 2–5 Tahun
Anak-anak usia prasekolah dianjurkan untuk mengonsumsi gula tambahan kurang dari 25 gram per hari, atau setara dengan sekitar 6 sendok teh.
Usia 6–12 Tahun
Pada rentang usia ini, konsumsi gula tambahan sebaiknya dibatasi hingga 30–35 gram per hari, setara dengan 7–8 sendok teh.
Usia Remaja (13–18 Tahun)
Remaja yang sudah memiliki kebutuhan energi lebih besar dapat mengonsumsi gula tambahan hingga 50 gram per hari, tetapi tetap disarankan untuk memilih sumber makanan yang bernutrisi tinggi.
Sumber Gula Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai
Gula tidak hanya ditemukan dalam makanan manis seperti permen, cokelat, atau kue. Banyak produk makanan dan minuman yang mengandung gula tersembunyi, misalnya:
Minuman bersoda dan jus buah kemasan.
Yogurt rasa buah.
Sereal sarapan.
Saus, seperti saus tomat dan saus salad.
Orangtua perlu membaca label makanan dengan cermat untuk mengetahui kandungan gula tambahan pada produk yang dibeli.
Cara Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak
Berikan Contoh Baik
Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orangtua. Jika Anda mengurangi konsumsi gula, anak akan lebih mudah mengikuti.
Pilih Camilan Sehat
Gantikan makanan ringan tinggi gula dengan buah segar, kacang-kacangan, atau yogurt tanpa pemanis.
Batasi Minuman Manis
Dorong anak untuk minum air putih atau susu rendah lemak daripada minuman bersoda atau jus buah kemasan.
Buat Makanan Sendiri
Memasak makanan di rumah memberi Anda kendali penuh atas bahan yang digunakan, termasuk jumlah gula.
Ajarkan Anak Mengenal Makanan Sehat
Libatkan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan. Jelaskan manfaat dari makanan sehat dan dampak buruk dari terlalu banyak gula.
Dampak Jangka Panjang dari Kelebihan Gula
Jika tidak dikontrol, konsumsi gula berlebih pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan di masa depan, seperti obesitas, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, dan risiko penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi gula yang tinggi sejak kecil dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.
Mengontrol konsumsi gula pada anak adalah tanggung jawab orangtua. Dengan mengenali tanda-tanda kelebihan gula, memahami batas aman konsumsi gula berdasarkan usia, serta mengambil langkah untuk mengurangi asupan gula, orangtua dapat membantu anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari risiko penyakit kronis. Mulailah perubahan dari sekarang dengan memberikan contoh yang baik dan menciptakan lingkungan rumah yang mendukung gaya hidup sehat.