Perlu Dihindari Terutama Secara Berlebihan, Ini Efek Samping Penggunaan Pelumas untuk Bercinta
Penggunaan pelumas untuk bercinta sebaiknya dihindari karena dampak buruk yang bisa ditimbulkannya.

Pelumas sering kali dianggap sebagai solusi praktis untuk meningkatkan kenyamanan dan kesenangan saat berhubungan intim. Dengan fungsi utama untuk mengurangi gesekan dan menyediakan kelembapan, pelumas dapat sangat membantu, terutama ketika pelumasan alami tidak mencukupi.
Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua pelumas bebas dari efek samping yang dapat merugikan kesehatan. Dilansir dari Health Shots, berikut adalah beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai sebelum memilih pelumas untuk aktivitas seksual Anda.
1. Gatal dan Iritasi Kulit
Pelumas yang mengandung bahan tambahan atau pewangi tertentu bisa menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada tahun 2023 menunjukkan bahwa pelumas dengan tambahan rasa atau agen pemanas lebih cenderung menyebabkan gatal dan iritasi kulit. Untuk mengurangi risiko reaksi kulit, pilihlah pelumas yang hypoallergenic dan bebas pewangi.
2. Infeksi Jamur
Beberapa jenis pelumas dapat mengubah keseimbangan flora vaginal yang alami, meningkatkan risiko infeksi jamur. Penelitian yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine pada tahun 2021 menyebutkan bahwa pelumas yang mengandung gliserin dan parabens dapat meningkatkan risiko infeksi vaginal. Bagi Anda yang rentan terhadap infeksi jamur, sebaiknya memilih pelumas berbasis air atau silikon yang tidak mengandung bahan tambahan ini.
3. Risiko Infertilitas
Penggunaan pelumas juga dapat berhubungan dengan masalah kesuburan. Penelitian yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pelumas yang mengandung gliserin dapat mempengaruhi motilitas sperma dan perkembangan embrio. Pelumas ini lebih cenderung mengganggu fungsi sperma. Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2016 menyarankan pasangan yang berusaha untuk hamil agar menggunakan pelumas yang ramah kesuburan atau alternatif alami seperti minyak mustard atau baby oil.

4. Reaksi Alergi
Beberapa pelumas mengandung bahan yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa individu. Studi yang dipublikasikan dalam Annals of Dermatology pada tahun 2017 menyoroti kasus dermatitis kontak akibat paparan pelumas dengan bahan pengawet dan aditif tertentu. Selalu baca label produk sebelum membeli, dan pilih pelumas yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
5. Kering
Meskipun pelumas dirancang untuk menambah kelembapan, penggunaan yang sering atau tidak tepat dari pelumas tertentu dapat menyebabkan kekeringan. Pelumas berbasis air, khususnya, dapat cepat kering dan mengganggu keseimbangan kelembapan alami di area genital, yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan ketidaknyamanan.
Cara Memilih Pelumas yang Tepat
Saat memilih pelumas untuk penggunaan intim, pilihlah pelumas berbasis air atau silikon. Hindari produk yang mengandung gliserin, parabens, dan pewangi karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, pastikan pelumas yang Anda pilih ramah terhadap lateks, karet, dan plastik. Sebaiknya uji sedikit produk terlebih dahulu untuk memeriksa kemungkinan reaksi buruk. Jika Anda mengalami reaksi negatif, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.