Perlu Dihindari Terutama Secara Berlebihan, Ini Efek Samping Penggunaan Pelumas untuk Bercinta
Penggunaan pelumas untuk bercinta sebaiknya dihindari karena dampak buruk yang bisa ditimbulkannya.
Pelumas sering kali dianggap sebagai solusi praktis untuk meningkatkan kenyamanan dan kesenangan saat berhubungan intim. Dengan fungsi utama untuk mengurangi gesekan dan menyediakan kelembapan, pelumas dapat sangat membantu, terutama ketika pelumasan alami tidak mencukupi.
Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua pelumas bebas dari efek samping yang dapat merugikan kesehatan. Dilansir dari Health Shots, berikut adalah beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai sebelum memilih pelumas untuk aktivitas seksual Anda.
-
Apa dampak gula berlebihan terhadap seks? Berikut adalah beberapa efek negatif dari kelebihan gula pada aktivitas seksual: 1. Penurunan Kadar TestosteronRendahnya kadar testosteron berhubungan langsung dengan penurunan gairah seksual pria serta kemampuan seksualnya. Hal ini dapat membuat pria kesulitan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Salah satu penyebab menurunnya kadar testosteron adalah konsumsi makanan manis yang berlebihan.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan seksual? Makanan cepat saji seperti burger dan pizza memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyumbatan pembuluh darah arteri, sehingga meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
-
Bagaimana cara menghindari efek negatif makanan sebelum bercinta? Menghindari delapan jenis makanan ini sebelum bercinta dapat membantu menjaga momen intim tetap nyaman dan tak terganggu oleh gangguan pencernaan atau penurunan energi.
-
Kenapa masturbasi berlebihan bisa berdampak negatif? Ketika dorongan ini menjadi sulit dikendalikan, bisa menimbulkan rasa malu, keterasingan, bahkan gangguan emosional.
-
Kenapa gula berlebihan bisa mengganggu seks? Menurut dr Sheila Amabel dalam laman Dokter Sehat, gula merupakan sumber kalori yang penting karena memberikan energi instan setelah dikonsumsi. 'Namun, bila terlalu banyak gula dalam aliran darah, hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh, termasuk memengaruhi kehidupan seks,' ungkap Sheila dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa bahaya seks anal? Risiko Seks Anal terhadap HIV dan PMS Salah satu risiko utama dalam seks anal adalah penularan HIV. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, yang setara dengan Direktorat Jenderal P2P di Indonesia, melaporkan bahwa menerima seks anal dari pasangan yang positif HIV dapat meningkatkan risiko tertular hingga 138 kali lipat dibandingkan dengan seks vaginal yang tidak terlindungi.
1. Gatal dan Iritasi Kulit
Pelumas yang mengandung bahan tambahan atau pewangi tertentu bisa menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada tahun 2023 menunjukkan bahwa pelumas dengan tambahan rasa atau agen pemanas lebih cenderung menyebabkan gatal dan iritasi kulit. Untuk mengurangi risiko reaksi kulit, pilihlah pelumas yang hypoallergenic dan bebas pewangi.
2. Infeksi Jamur
Beberapa jenis pelumas dapat mengubah keseimbangan flora vaginal yang alami, meningkatkan risiko infeksi jamur. Penelitian yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine pada tahun 2021 menyebutkan bahwa pelumas yang mengandung gliserin dan parabens dapat meningkatkan risiko infeksi vaginal. Bagi Anda yang rentan terhadap infeksi jamur, sebaiknya memilih pelumas berbasis air atau silikon yang tidak mengandung bahan tambahan ini.
3. Risiko Infertilitas
Penggunaan pelumas juga dapat berhubungan dengan masalah kesuburan. Penelitian yang diterbitkan dalam Fertility and Sterility pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pelumas yang mengandung gliserin dapat mempengaruhi motilitas sperma dan perkembangan embrio. Pelumas ini lebih cenderung mengganggu fungsi sperma. Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2016 menyarankan pasangan yang berusaha untuk hamil agar menggunakan pelumas yang ramah kesuburan atau alternatif alami seperti minyak mustard atau baby oil.
4. Reaksi Alergi
Beberapa pelumas mengandung bahan yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa individu. Studi yang dipublikasikan dalam Annals of Dermatology pada tahun 2017 menyoroti kasus dermatitis kontak akibat paparan pelumas dengan bahan pengawet dan aditif tertentu. Selalu baca label produk sebelum membeli, dan pilih pelumas yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
5. Kering
Meskipun pelumas dirancang untuk menambah kelembapan, penggunaan yang sering atau tidak tepat dari pelumas tertentu dapat menyebabkan kekeringan. Pelumas berbasis air, khususnya, dapat cepat kering dan mengganggu keseimbangan kelembapan alami di area genital, yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan ketidaknyamanan.
Cara Memilih Pelumas yang Tepat
Saat memilih pelumas untuk penggunaan intim, pilihlah pelumas berbasis air atau silikon. Hindari produk yang mengandung gliserin, parabens, dan pewangi karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, pastikan pelumas yang Anda pilih ramah terhadap lateks, karet, dan plastik. Sebaiknya uji sedikit produk terlebih dahulu untuk memeriksa kemungkinan reaksi buruk. Jika Anda mengalami reaksi negatif, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.