Psikolog Sarankan untuk Sering Memeluk Anak Agar Mereka Merasa Lebih Dicintai
Pelukan yang diberikan oleh orangtua kepada anak merupakan hal yang penting untuk membuat mereka merasa lebih dicintai.
Pelukan yang diberikan oleh orangtua kepada anak merupakan hal yang penting untuk membuat mereka merasa lebih dicintai.
-
Apa manfaat utama berpelukan bagi anak? Pelukan dapat meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Ini adalah cara yang alami dan kuat untuk memperkuat hubungan emosional di antara mereka.
-
Mengapa berpelukan penting untuk anak? Pelukan bukan hanya sekadar ungkapan kasih sayang, tapi juga memiliki dampak positif yang luar biasa terhadap kesehatan dan perkembangan anak.
-
Bagaimana pelukan bisa bantu anak mengatasi stres? Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat.
-
Kapan pelukan paling bermanfaat untuk anak? Saat si kecil merasa stres atau cemas, tubuhnya akan memproduksi hormon kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres.
-
Bagaimana orangtua membuat anak merasa dicintai? Kontak mata membantu bayi merasa lebih bahagia, tenang, dan terikat emosional dengan orangtua.
-
Kenapa anak itu memeluk ibunya? Seorang anak yang ingin melindungi ibundanya dari bahaya reruntuhan rumah, memeluk sang ibu dan tidak mau melepaskannya.
Psikolog Sarankan untuk Sering Memeluk Anak Agar Mereka Merasa Lebih Dicintai
Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika, M.Psi, menegaskan pentingnya orang tua sering memeluk anak mereka secara tulus. Menurutnya, pelukan dapat membuat anak merasa dicintai dan diterima, serta menyalurkan kebahagiaan.
“Semua anak butuh perasaan dicintai. Dia merasa butuh diterima atau tidak diterima, pelukan ini bisa jadi media yang membuat mereka merasa dicintai. Pelukan memberi rasa bahagia. Dengan kemudian kita memeluk anak, dia akan merasa bahagia,” kata Nirmala saat dihubungi ANTARA, Senin.
Nirmala mengungkapkan bahwa masih banyak orang tua yang canggung untuk memeluk anak mereka sendiri. Hal ini disebabkan oleh didikan pada zaman mereka yang menerapkan batasan antara orang tua dan anak.
Namun, berpelukan sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan mental dan fisik, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Pelukan menghasilkan hormon bahagia yang membantu menurunkan level stres dan meningkatkan imunitas. Dengan rasa bahagia, suasana hati akan membaik dan organ tubuh akan berfungsi dengan baik.
Pelukan dari orang tua yang diberikan dengan tulus dapat memberikan rasa bahagia yang dirasakan anak-anak. Reaksi alami tubuh ini menenangkan dan membuat anak merasa dihargai kehadirannya. Nirmala mengatakan bahwa pelukan selama 10 detik sudah cukup untuk mengisi rasa bahagia anak, asalkan pelukan tersebut diberikan dengan tulus dan orang tua benar-benar hadir tanpa distraksi pikiran tentang hal lain.
“Secara psikologis, yang penting hati kita tulus atau tidak. Bisa tidak dalam beberapa puluh detik kita benar-benar ada di situ, meluk dia. Itu yang lebih penting daripada kita ikuti aturan tapi kita meluk doang padahal otak ke mana-mana. Anak-anak lebih butuh kehadiran fisik,” jelas Nirmala.
Nirmala juga menekankan bahwa anak yang lebih besar tetap membutuhkan pelukan hangat dari orang tua mereka. Namun, ucapan dari lingkungan sekitar yang mengaitkan pelukan dengan sifat manja membuat sebagian anak yang sudah masuk pubertas menjadi lebih jarang ingin dipeluk, terlebih di tempat umum. Oleh karena itu, Nirmala mengingatkan orang tua untuk membiasakan pelukan sebagai sesuatu yang wajar dan sebagai upaya menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak.
Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
“Kita juga harus mengajarinya siapa yang boleh peluk, siapa yang tidak boleh, pelukan seperti apa yang boleh dan tidak. Tapi ketika dia masih mau pelukan sama kita sebagai orang tua, dia akan mau-mau saja dipeluk orang tuanya karena tidak dihakimi,” tambahnya.
Selain pelukan, orang tua juga dapat hadir secara utuh baik fisik maupun emosional untuk anak dengan meluangkan waktu sekitar 10 menit untuk bermain dan berinteraksi dengan anak. Kehadiran fisik dan emosional ini sangat penting untuk perkembangan anak.
Nirmala berharap, dengan adanya Hari Memeluk Anak Nasional, semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya memeluk anak mereka secara tulus. Pelukan bukan hanya bentuk kasih sayang, tetapi juga cara efektif untuk memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak, yang berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik mereka.
Pelukan yang tulus memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi anak, tetapi juga bagi orang tua. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk tidak ragu memberikan pelukan hangat dan penuh kasih kepada anak mereka setiap hari.