Studi: Makan Telur 2-4 Kali Seminggu Justru Bantu Turunkan Kolesterol
Telur, sumber protein hewani yang terjangkau, dapat membantu menurunkan kolesterol dan mendukung fungsi otak, jika dikonsumsi dalam porsi yang seimbang.
Telur sering menjadi topik perdebatan dalam bidang kesehatan. Ada yang berpendapat bahwa telur merupakan sumber nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, sementara yang lain khawatir akan tingginya kadar kolesterol yang terkandung di dalamnya. Namun, penelitian terbaru memberikan perspektif baru mengenai pengaruh telur terhadap kesehatan.
Menurut laporan yang dirilis pada Senin (25/11), sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari University of California San Diego (UCSD) menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak selalu berdampak negatif seperti yang banyak dikhawatirkan. Bahkan, telur memiliki peran yang signifikan dalam mendukung kesehatan otak serta fungsi kognitif.
-
Bagaimana telur mempengaruhi kolesterol? Tubuh manusia sebenarnya menghasilkan kolesterol sendiri, dan jumlah produksi ini lebih dipengaruhi oleh lemak jenuh dan trans daripada kolesterol dari makanan.
-
Bagaimana kuning telur mempengaruhi kolesterol tubuh? Tubuh manusia memiliki mekanisme pengaturan yang canggih, di mana hati memproduksi lebih sedikit kolesterol ketika asupan kolesterol dari makanan meningkat.
-
Apa manfaat kuning telur selain kolesterol? Faktanya, kuning telur juga kaya akan nutrisi penting lainnya, seperti vitamin D, B12, dan lemak sehat, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan.
-
Makanan apa yang bantu turunkan kolesterol? Kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang umumnya terdapat dalam kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tubuh.
-
Apa saja makanan untuk turunkan kolesterol? 10 Makanan Penurun Kolesterol yang Cocok Dikonsumsi Setelah Idul Adha
-
Bagaimana menurunkan kolesterol dengan makanan? Luluk merekomendasikan untuk mengganti makanan manis yang mengandung banyak gula dengan pilihan yang lebih sehat, yaitu makanan yang kaya serat dari buah dan sayuran.
Temuan dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa mengonsumsi telur dengan cara yang seimbang dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam batas normal, serta memberikan berbagai manfaat lain yang sering kali tidak disadari. Hasil penelitian ini berpotensi mengubah cara pandang banyak orang mengenai posisi telur dalam pola makan sehari-hari. Dengan demikian, penting untuk mempertimbangkan kembali pandangan yang ada tentang konsumsi telur dan memperhatikan manfaatnya yang mungkin selama ini terabaikan.
Telur dan Hubungannya dengan Kolesterol: Fakta Baru dari Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh UCSD melibatkan sebanyak 890 pria dan wanita untuk meneliti keterkaitan antara konsumsi telur dan kadar kolesterol dalam darah. Hasil studi menunjukkan bahwa mengonsumsi 2-4 butir telur per minggu dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol darah.
Peneliti utama, Donna Kritz-Silverstein, menyatakan bahwa telur mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, asam amino, dan karotenoid. Nutrisi-nutrisi ini sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk memberikan perlindungan bagi otak dari kerusakan yang mungkin terjadi dalam jangka panjang.
Peran Telur dalam Menjaga Fungsi Kognitif Otak
Selain berpengaruh terhadap kadar kolesterol, telur juga memberikan efek yang signifikan bagi kesehatan otak. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 531 wanita, ditemukan bahwa mereka yang secara teratur mengonsumsi telur memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, baik dalam hal memori jangka pendek maupun jangka panjang.
Para peneliti mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mendukung fungsi neuron di otak adalah kandungan kolin dalam telur. "Kolin ini membantu memproduksi neurotransmitter penting, yang berperan dalam memori dan pembelajaran," jelas mereka. Dengan demikian, mengonsumsi telur dapat menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan.
Efek Memasak Telur terhadap Kadar Kolesterol
Meskipun telur mengandung kolesterol alami, dampaknya dapat berbeda-beda tergantung pada metode memasaknya. Penelitian menunjukkan bahwa memasak telur dengan tambahan lemak jenuh atau gula dapat meningkatkan kadar kolesterol yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Di sisi lain, cara memasak yang lebih sehat, seperti merebus atau menggoreng telur tanpa menggunakan minyak berlebih, dapat menjaga kandungan nutrisinya tanpa menambah risiko terhadap kesehatan. Dengan demikian, penting untuk memilih cara memasak yang tepat agar manfaat dari telur dapat diperoleh tanpa menimbulkan efek negatif.
Nutrisi Telur yang Jarang Diketahui
Telur merupakan sumber protein hewani yang tidak hanya rendah lemak tetapi juga kaya akan berbagai nutrisi. Selain mengandung kolin, telur juga kaya akan karotenoid, yang merupakan zat antioksidan yang berperan penting dalam melindungi otak dari proses penuaan.
Menurut penelitian, "karotenoid dalam telur dapat meningkatkan kinerja kognitif." Nutrisi ini berkolaborasi dengan kolesterol alami yang terdapat dalam telur untuk menjaga struktur dan fungsi neuron, yang sangat penting bagi kesehatan otak. Dengan demikian, mengonsumsi telur secara teratur dapat memberikan manfaat signifikan bagi fungsi kognitif dan kesehatan otak secara keseluruhan.
Telur dalam Pola Makan Sehari-Hari
Para pakar merekomendasikan agar konsumsi telur dilakukan secara seimbang. Idealnya, dua hingga empat butir telur dalam seminggu dianggap cukup untuk memperoleh manfaatnya tanpa meningkatkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Selain itu, mereka menekankan pentingnya mengombinasikan telur dengan makanan sehat lainnya, seperti sayuran atau biji-bijian, untuk menciptakan pola makan yang lebih seimbang dan holistik. Dengan cara ini, kita tidak hanya mendapatkan nutrisi dari telur, tetapi juga dari sumber makanan lainnya yang kaya akan vitamin dan mineral.
Apakah telur menyebabkan penyakit jantung?
Tidak, jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat dan tidak digoreng dengan lemak jenuh.
Bisakah telur membantu menurunkan berat badan?
Ya, telur rendah kalori dan tinggi protein, sehingga membantu rasa kenyang lebih lama.
Apa efek makan telur terlalu banyak?
Kelebihan konsumsi bisa meningkatkan risiko masalah pencernaan.