Tahapan Perkembangan Gigi pada Bayi dan Cara Merawatnya, Perlu Diketahui oleh Orangtua
Gigi bayi memiliki tahapan perkembangan yang perlu dipahami oleh orangtua serta melakukan perawatan yang tepat.
Merawat gigi anak perlu dilakukan sesuai dengan tahapan.
Tahapan Perkembangan Gigi pada Bayi dan Cara Merawatnya, Perlu Diketahui oleh Orangtua
Pada bayi yang baru lahir, umumnya belum ditemui gigi yang tumbuh keluar di mulutnya. Walau begitu, seiring bertambahanya usia bayi, gigi ini akan menjadi keluar dan semakin tampak.
-
Kapan gigi bayi biasanya mulai tumbuh? Pertumbuhan gigi pada bayi adalah bagian integral dari perkembangan fisik mereka yang melibatkan serangkaian tahapan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun. Proses ini dimulai sekitar usia enam bulan dan dapat berlangsung hingga usia tiga tahun atau lebih.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan saat merawat bayi baru lahir? Merawat bayi yang baru lahir dapat menjadi tantangan yang harus siap dihadapi. Ini bukan hanya sekedar merawat jasmani anak, tetapi juga emosi dan ikatan batinnya dengan orang tua.
-
Bagaimana nutrisi berpengaruh ke gigi bayi? Kurangnya asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi bayi. Nutrisi yang cukup penting untuk perkembangan tulang, termasuk gigi, dan defisiensi nutrisi dapat berkontribusi pada keterlambatan tumbuh gigi pada anak-anak.
-
Apa yang anak perlu pelajari sejak dini? Mengajarkan anak keterampilan hidup sejak kecil merupakan hal penting untuk pertumbuhan buah hati.
-
Apa yang penting untuk pertumbuhan anak? Berat badan ideal yang dimiliki anak sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatannya.
-
Apa yang bisa dilakuin Ibu saat bayi gigit? Jika bayi benar-benar menggigit, lepaskan bayi dari payudara dan berikan mereka objek lain yang aman untuk dikunyah.
Tahapan perkembangan gigi pada bayi dimulai sejak bayi masih berada dalam kandungan. Pada usia kehamilan 6 minggu, calon gigi bayi mulai terbentuk dari jaringan lunak di rahim.
Pada usia kehamilan 3-4 bulan, calon gigi tersebut mulai mengeras dan menjadi benih gigi. Benih gigi ini akan terus berkembang hingga menjadi gigi susu yang siap muncul.
Gigi susu biasanya mulai muncul pada bayi usia 5-7 bulan, meskipun ada juga bayi yang lebih cepat atau lebih lambat. Gigi pertama yang muncul adalah gigi seri bawah, yaitu dua gigi depan di rahang bawah. Kemudian, pada usia 6-8 bulan, akan muncul gigi seri atas, yaitu dua gigi depan di rahang atas.
Pada usia 9-11 bulan, bayi akan memiliki empat gigi seri atas dan empat gigi seri bawah. Selanjutnya, pada usia 12-16 bulan, akan muncul gigi geraham pertama di belakang gigi seri atas dan bawah. Gigi geraham ini berfungsi untuk menghancurkan makanan.Pada usia 16-20 bulan, bayi akan tumbuh gigi taring di antara gigi seri dan gigi geraham. Gigi taring ini berfungsi untuk mengoyak makanan. Pada usia ini juga, bayi sudah bisa mengunyah makanan padat dengan baik.
Pada usia 20-30 bulan, bayi akan memiliki lengkap 20 gigi susu dengan munculnya gigi geraham kedua di belakang gigi geraham pertama. Gigi geraham kedua ini berfungsi untuk menghaluskan makanan.
Gigi pertama bayi digunakan untuk menggigit makanan (dan palang ranjang, serta mainan, dan jari) bukan untuk mengunyah, yang dimulai saat gigi geraham tumbuh pada tahun kedua. Sebelum itu, bayi umumnya menggunakan gusi mereka untuk menghancurkan makanan.
Kapan Anak Mulai Perlu Memeriksakan Gigi
Pada anak, pemeriksaan gigi pertama disarankan dilakukan 6 bulan setelah gigi pertama tumbuh atau perkiraan pada usia 12 bulan. Bergantung pada usia anak, kunjungan ini dapat mencakup pemeriksaan lengkap gigi, rahang, gigitan, gusi, dan jaringan mulut untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan.
Bagaimana Cara Merawat Gigi Bayi
Walau gigi bayi adalah gigi susu yang akan tanggal, namun perawatannya tidak boleh dikesampingkan. berikut sejumlah cara yang perlu dilakukan oleh orangtua untuk merawat gigi bayi:
Sikat Gigi Bayi secara Teratur
Pastikan untuk menyikat gigi bayi Anda dua kali sehari segera setelah gigi pertama muncul. Sikat gigi yang lucu dapat membuat aktivitas ini lebih menyenangkan. Pastikan sikat gigi memiliki bulu sungguhan dibanding bulu karet, yang cocok untuk memijat gusi tetapi tidak untuk menyikat gigi. Anda juga bisa membersihkan gigi bayi setelah menyusui dan setelah makan dengan menggunakan kain lembap atau pembersih gigi khsus.
Konsumsi Makanan dan Minuman Rendah Gula
Makanan manis, terutama yang berpotensi bersifat merusak seperti makanan olahan dan jus buah, diyakini menjadi penyebab hampir seperempat anak balita mengalami karies gigi. Juga hindari minuman yang diberi gula dan selalu baca label makanan.
Hati-hati dengan Botol
Untuk mencegah kerusakan gigi, hindari memberikan minuman manis dalam botol. Anda juga sebaiknya tidak memberikan botol susu atau formula kepada bayi sebelum tidur, karena gula masih bisa merusak gigi. Setelah menyusui atau memberikan botol, Anda harus menyikat gigi bayi Anda atau membersihkannya dengan kain lembap.
Gunakan Pasta Gigi Berfluorida
Dahulu, dokter anak dan dokter gigi merekomendasikan untuk tidak memulai anak Anda dengan pasta gigi berfluorida sampai ia bisa meludahkan pasta gigi tersebut, sekitar usia 3 atau 4 tahun. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) kini merekomendasikan memulai anak dengan pasta gigi berfluorida dalam jumlah sangat sedikit begitu gigi pertama mereka tumbuh.
Pastikan Bayi Memiliki Alat Makan Sendiri
Hindari berbagi sendok atau alat makan lainnya yang digunakan bersama-sama. Dengan cara ini, bakteri buruk yang ada di mulut Anda tidak dapat menyebar di mulut bayi dan menyebabkan kerusakan gigi.