Tanda Orangtua Terlalu Mengatur atau Menerapkan Overparenting pada Anak
Overparenting atau terlalu mengendalikan anak bisa dikenali tandanya melalui berbagai hal.
Mencegah terjadinya overparenting merupakan hal yang perlu dilakukan untuk mencegah masalah pertumbuhan anak.
Tanda Orangtua Terlalu Mengatur atau Menerapkan Overparenting pada Anak
Mengasuh dan membesarkan anak secara memadai merupakan hal yang sudah sewajarnya dilakukan orangtua. Walau begitu, terkadang muncul kondisi ketika orangtua terlalu mengatur atau menerapkan overparenting pada anak.
-
Apa ciri overparenting? Tanda-tanda overparenting bisa bervariasi, tetapi beberapa ciri umum meliputi kecenderungan orang tua untuk selalu mengawasi dan mengontrol aktivitas anak, melindungi anak dari situasi yang bisa menyebabkan kegagalan atau kekecewaan, serta mengambil alih tugas yang seharusnya bisa dilakukan oleh anak.
-
Kenapa orang tua melakukan overparenting? Biasanya, ini dilakukan dengan niat baik untuk melindungi dan memastikan keberhasilan anak.
-
Bagaimana overparenting mempengaruhi anak? Meskipun niatnya positif, tindakan ini dapat menghalangi anak untuk belajar mandiri dan mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan di masa depan.
-
Siapa yang melakukan overparenting? Orang tua yang melakukan overparenting cenderung mengambil alih tanggung jawab anak, membuat keputusan untuk mereka, serta mengatur setiap aspek kehidupan anak, mulai dari pendidikan hingga interaksi sosial.
-
Apa saja ciri gaya parenting otoriter? Gaya parenting otoriter menekankan pada penerapan aturan yang ketat, kepatuhan, dan disiplin yang tinggi. Orangtua dengan gaya ini memiliki harapan yang sangat tinggi dan tidak ragu untuk memberikan hukuman jika anak-anak mereka melanggar aturan yang telah ditetapkan.
-
Bagaimana cara orang tua otoriter mendisiplinkan anak? Mereka hidup dalam ancaman hukuman dan rasa sakit, yang dapat menyebabkan stres dan masalah psikologis di kemudian hari.
Overparenting biasanya berasal dari keinginan orangtua untuk mengatasi rasa tidak nyaman mereka sendiri, karena mereka tidak tahan melihat anak mereka terluka, gagal, atau membuat kesalahan. Kadang-kadang, orangtua merasa bersalah untuk mendisiplinkan anak mereka dan menolak untuk memberlakukan konsekuensi.
Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah tanda yang bisa dikenali ketika orangtua melakukan overparenting.
Sering Bertengkar dengan Anak
Mengatur dan mengekang kehidupan anak secara berlebih bisa menjadi tanda overparenting. Jika Anda sering berdebat dengan anak berusia 5 tahun tentang makan cukup sayur atau sering berdebat dengan anak berusia 15 tahun tentang gaya rambut mereka, hal ini mungkin menghambat anak menjadi mandiri.
Terlalu Mengekang Anak
Terkadang, mudah untuk berasumsi bahwa ada "cara terbaik" atau "cara yang benar" untuk melakukan segalanya, tetapi asumsi ini dapat mengarah pada pengawasan detail setiap langkah anak Anda. Hal ini bisa berujung orangtua yang terlalu mengekang dan mengatur kehidupan anak sehari-hari.
Tidak Mau Anak Gagal
Tidak ada yang suka melihat anak mereka gagal, tetapi jika Anda selalu berusaha menyelamatkan anak setiap kali mereka mengalami masalah, mereka tidak akan belajar dari kesalahan mereka. Terkadang, anak perlu merasakan kegagalan secara langsung agar bisa menjadi pelajaran untuk masa mendatang.
Kecemasan Berlebihan
Ketika anak bermain, sangat mungkin bahwa Anda menjadi cemas. Namun seiring waktu, hal ini harusnya berkurang. Ketika orangtua selalu cemas dengan hal yang dilakukan anak dan merasa bahwa mereka tak cukup pintar dan kompeten untuk melakukannya, bisa jadi Anda melakukan overparenting.
Mencoba Mengendalikan Perlakuan Orang Lain terhadap Anak
Jika Anda sering terlibat dalam argumen dengan guru, pelatih, penyedia penitipan anak, dan pengasuh lainnya tentang aturan mereka atau perlakuan terhadap anak Anda, bisa jadi Anda overparenting. Mencoba untuk mengendalikan bagaimana orang lain memperlakukan anak merupakan hal yang tidak tepat.
Harapan yang Tidak Sesuai dengan Usia
Terkadang, overparenting berasal dari harapan yang terlalu tinggi. Misalnya, seorang orangtua mungkin melibatkan anak dalam puluhan kegiatan dan bahkan mungkin mengatur waktu luang anak untuk memastikan mereka selalu produktif. Pada saat lain, overparenting terjadi saat orangtua memiliki harapan yang terlalu rendah.
Terlalu Memanjakan Anak
Overparenting sering kali berarti memanjakan. Jika Anda tidak memberikan pekerjaan rumah tangga, mereka tidak akan belajar keterampilan hidup. Melepaskan anak dari tanggung jawab hanya akan merugikan mereka dalam jangka panjang.