Cegah Terjadinya Stunting pada Anak dengan Konsumsi Susu Segar
Konsumsi susu terutama susu segar bisa menjadi cara yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
Konsumsi susu terutama susu segar bisa menjadi cara yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
-
Bagaimana cara mencegah stunting dengan makanan? Pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
-
Bagaimana cara mencegah stunting pada anak? Pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh, dimulai bahkan sebelum kelahiran anak. Berikut beberapa langkah efektif untuk mencegah stunting: Pemenuhan Gizi Ibu Hamil: Pastikan ibu hamil mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium. Secara rutin, konsumsi suplemen zat besi dan asam folat sesuai dengan rekomendasi dokter. Perhatikan agar kenaikan berat badan selama masa kehamilan sesuai dengan anjuran.
-
Makanan apa yang membantu mencegah stunting? Tempe dan tahu adalah sumber protein nabati yang sangat baik, keduanya terbuat dari kedelai.
-
Bagaimana cara mencegah stunting? Hasto mengatakan, cegah stunting penting di periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPH). Sejak terjadinya konsepsi sampai usia bayi dua tahun. 'Dalam masa tersebut pola asuh dan asupan yang berkualitas seperti ikan perlu diberikan kepada anak. Sebab 80 persen kecerdasan anak terbentuk di 1.000 HPK. Ini sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya,' kata Hasto.
Cegah Terjadinya Stunting pada Anak dengan Konsumsi Susu Segar
Stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara signifikan. Menurut dr. Radhian Amandito, Sp.A., seorang dokter spesialis ilmu kesehatan anak dari RS Pondok Indah, mengonsumsi susu segar (fresh milk) pada anak usia enam bulan sampai dua tahun dapat menjadi langkah efektif dalam mencegah risiko stunting.
Hal ini penting karena fase pertumbuhan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kandungan hingga usia dua tahun, merupakan periode yang kritis di mana kebutuhan nutrisi harus terpenuhi dengan baik.
Menurut dokter Radhian, pada periode tersebut pertumbuhan anak sangat cepat, sehingga penting bagi orang tua untuk memastikan asupan kalori dan protein hewani yang cukup, termasuk melalui konsumsi susu.
"Di atas enam bulan sampai dua tahun itu banyak pilihannya bisa dari makanan termasuk susu juga banyak pilihannya, 250 mililiter fresh milk bisa sebanding dengan 1 porsi ayam," jelas Radhian beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dengan demikian, susu segar dapat menjadi alternatif yang sehat dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Langkah paling tepat dalam memerangi stunting, menurut dokter Radhian, adalah dengan memastikan kebutuhan protein hewani terpenuhi, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti ayam, ikan salmon, daging sapi, dan susu.
Rekomendasi terbaru dari World Health Organization (WHO) menyarankan pemberian susu segar mulai dari usia 6 bulan, namun disarankan untuk diberikan dalam bentuk olahan camilan berkalori seperti kue, puding, atau makanan yang mudah dipegang.
Penting untuk dicatat bahwa susu segar lebih disarankan daripada susu formula karena kandungan bakterinya yang tidak terlalu banyak, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi oleh bayi.
Selain itu, kandungan nutrisi dan protein dalam susu segar tetap terjaga karena proses pengolahan yang tidak terlalu lama terpapar dengan suhu panas. Dokter Radhian juga menekankan pentingnya memilih susu segar yang tepat dengan melihat komposisi nutrisi dan jumlah kalorinya.
Sementara itu, penggunaan susu formula secara berlebihan pada anak di atas usia 12 bulan dapat menyebabkan masalah overweight atau obesitas, karena anak sudah dapat memperoleh kalori yang cukup dari makanan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan pola konsumsi susu anak, sesuai dengan rekomendasi dokter.
"6 bulan sampai 2 tahun butuh yang kalorinya cukup kurang lebih 1000 kalori untuk anak aktivitas normal. Kedua Bioactive milk components seperti whey protein, kalsium, lactoferin untuk pencernaan dan untuk imun. Dan ketiga cocok untuk masing-masing usia," katanya.
Untuk anak usia 1-2 tahun, dokter Radhian menyarankan konsumsi susu segar sebanyak 250 mililiter per hari, dengan pembagian waktu yang tepat seperti setelah bangun pagi, setelah makan siang, atau beberapa jam sebelum tidur. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya dengan optimal.
Dengan memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, termasuk melalui konsumsi susu segar, orang tua dapat berperan aktif dalam mencegah terjadinya stunting pada anak. Langkah-langkah sederhana ini dapat memiliki dampak yang besar dalam memastikan anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.