Trik Bersihkan Kutu Beras dengan Efektif, Tanpa Cabai dan Cuka
Kutu beras yang mulai berdatangan bisa dihilangkan secara efektif meski tidak menggunakan cabai atau cuka. Ini dia caranya.
Kutu beras yang mulai berdatangan bisa dihilangkan secara efektif meski tidak menggunakan cabai atau cuka. Ini dia caranya.
Trik Bersihkan Kutu Beras dengan Efektif, Tanpa Cabai dan Cuka
Hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan utama sehari-hari, sehingga ketersediaan, mutu, dan kebersihan beras menjadi amatlah vital. Walaupun begitu, beras bukan berarti bebas ancaman kesehatan, terutama serangan kutu.
Tetapi, tak perlu khawatir, karena kutu beras bisa diatasi secara efektif, sebagaimana yang dijelaskan oleh pengguna TikTok dengan nama akun @adleiv. Dalam metodenya yang dibagikan, hanya menggunakan tiga bahan dapur untuk mengusir kutu beras.
Apa saja bahan yang digunakan? Temukan jawabannya dalam rangkuman berikut ini pada Kamis (21/03/2024).
Simpan Beras di Tempat yang Tepat
Jangan simpan beras di tempat yang lembab dan panas
Menyimpan beras dalam jumlah besar sekaligus bukanlah tindakan yang disarankan karena dapat menarik kehadiran kutu. Akan tetapi, jika sudah dibeli, beras perlu ditempatkan di lokasi yang sesuai.
Yang jelas, beras harus disimpan di tempat yang memiliki suhu sejuk dan sedikit kering.
Jemur Beras
Jangan langsung buang beras yang sudah dihinggapi kutu
Salah satu langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengeringkan beras tersebut sehingga kutu yang ada dapat keluar.
Meskipun demikian, proses pengeringan beras sendirinya tidaklah begitu berhasil. Hanya sejumlah kecil kutu yang akan meninggalkan beras. Maka dari itu, diperlukan tiga bahan dapur untuk menghalau kutu dari beras tersebut.
Tambahkan Daun Jeruk, Daun Salam dan Bawang Putih
Letakkan ketiga bahan ini di atas beras yang dijemur
Dikutip dari sumber WebMD, penggunaan ramuan alami lebih disarankan daripada menggunakan bahan kimia dalam mengatasi masalah kutu karena bisa berdampak negatif pada kesehatan mata, kulit, dan sistem pernapasan.
Sebagai contoh, daun jeruk, daun salam, serta bawang putih adalah bahan alami yang efektif untuk mengusir kutu pada beras.
Beras Sudah Bebas dari Kutu
Kutu beras akan mulai keluar sampai habis
Dalam beberapa menit setelah tiga bahan tambahan diserap oleh beras, hampir semua serangga yang tersembunyi dalam beras akan muncul dan keluar, menjadikan beras bersih secara menyeluruh.
Metode ini terbukti berhasil dalam mengusir serangga dari beras tanpa memerlukan waktu yang lama. Namun, disarankan untuk melaksanakan proses ini di area terbuka agar rumah tidak terpapar serangga.
Agar Beras Tidak Kutuan Dikasih Apa?
Pastikan wadah penyimpanan beras benar-benar kering. Karena beras dapat menyerap kelembapan dan berpotensi menjadi tempat yang cocok untuk pertumbuhan bakteri, kuman, serta jamur.
Satu langkah yang bisa dilakukan adalah meletakkan daun salam di atasnya ketika disimpan, hal ini dapat mencegah serangan kutu.
Apakah Garam Bisa Menghilangkan Kutu Beras?
Sebelum memasak, beras perlu direndam dalam air yang telah diberi garam selama beberapa jam.
Tindakan ini bertujuan untuk memastikan kutu dan telurnya mati. Dengan begitu, beras akan bersih dan aman untuk dikonsumsi.
Apakah Bawang Putih Bisa Menghilangkan Kutu Beras?
Cara sederhana untuk mengusir kutu beras adalah dengan menggunakan bawang putih. Beberapa siung bawang putih dapat ditempatkan di area yang sering didatangi kutu, seperti dalam wadah penyimpanan beras. Aroma kuat yang dihasilkan oleh bawang putih akan membuat kutu beras menjauh.
Apakah Bubuk Kopi Bisa Menghilangkan Kutu Beras?
Serbuk kopi dapat dimasukkan ke dalam wadah plastik sebagai cara untuk mengusir kutu. Buatlah beberapa lubang kecil di plastik tersebut dan letakkan di atas beras. Aroma kuat dari kopi akan membuat kutu tidak betah dan menjauh.
Berapa Lama Kutu Beras Bertahan Hidup?
Siklus hidup kutu beras berlangsung selama 30-45 hari pada kondisi optimal, dengan suhu ideal sekitar 29 derajat Celcius, kelembaban 70%, dan kadar air biji 14%. Imago kutu beras dapat bertahan hidup tanpa makanan selama sekitar 36 hari, menurut penelitian yang diutarakan oleh Sitepu dkk, 2004.
