Waspada Risiko Amputasi pada Balik Penderita Diabetes, Kenali Sejumlah Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya
Penderita diabetes umumnya akan berisiko mengalami amputasi, kenali penyebab dan cara pencegahannya.
Amputasi merupakan komplikasi serius dari diabetes yang sering kali dihadapi oleh penderita penyakit diabetes. Pada umumnya, penderita diabetes menghadapi risiko lebih besar untuk menjalani amputasi pada tungkai bawah. Penyebab utama amputasi sering kali adalah luka atau borok yang tidak sembuh-sembuh. Banyak faktor yang dapat menyebabkan penderita diabetes mengalami amputasi, seperti kadar gula darah yang tinggi dan merokok dapat meningkatkan risiko komplikasi yang berhubungan dengan kaki, yang dapat menyebabkan perlunya amputasi.
Amputasi pada penderita diabetes merupakan masalah yang cukup umum. Menurut data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 130.000 orang di Amerika Serikat mengalami amputasi setiap tahun akibat komplikasi diabetes. Meskipun jumlah ini tampak signifikan, amputasi hanya mencakup sebagian kecil dari lebih 37,3 juta penderita diabetes di negara tersebut. Walaupun manajemen diabetes dan perawatan kaki yang lebih baik telah menurunkan angka amputasi ekstremitas bawah dalam dua dekade terakhir, penelitian tahun 2018 menunjukkan adanya peningkatan kasus amputasi terkait diabetes pada individu dewasa muda dan menengah di AS. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai amputasi, mari kita tinjau terlebih dahulu berbagai jenis diabetes.
-
Apa yang bahaya dari diabetes? 'Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang di Indonesia tidak mengetahui kalau mereka mengidap diabetes,' ucap Ikhsan.
-
Kenapa diabetes melitus perlu diwaspadai? Penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus. Apa saja sih komplikasi yang bisa terjadi?
-
Kenapa diabetes jadi bahaya? Hiperglikemia, atau kadar gula darah yang tinggi, menjadi penyebab utama penyakit diabetes.
-
Siapa yang berisiko tinggi diabetes? Ikhsan menyarankan individu dengan berat badan berlebih dan/atau riwayat keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup mereka jika tidak dapat menghindari begadang, guna mengurangi risiko terkena diabetes.
-
Siapa yang berisiko diabetes? Di sisi lain, jika kadar gula darah puasa Anda berada di rentang 100 hingga 125 mg/dL, Anda mungkin akan didiagnosis dengan prediabetes. Ini menandakan bahwa Anda memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dalam waktu dekat, terutama jika tidak ada perubahan dalam gaya hidup menuju yang lebih sehat.
-
Apa saja penyebab diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang muncul karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Gula darah atau glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh. Untuk dapat memanfaatkan glukosa, tubuh membutuhkan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Insulin berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Memahami Tipe Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat, dan jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global menurut laporan CDC dan WHO. Dilansir dari Medical News Today, terdapat dua tipe utama diabetes di antaranya:
- Tipe 1: Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin.
- Tipe 2: Tubuh resisten terhadap kerja insulin dan gagal memproduksi hormon ini dalam jumlah yang cukup untuk mengimbanginya.
- Ada satu lagi jenis diabetes yang disebut diabetes gestasional, yang hanya memengaruhi wanita hamil dan biasanya sembuh setelah mereka melahirkan.
Namun, diabetes tipe 2 memiliki dampak yang lebih berat dibandingkan jenis lainnya. Kondisi ini adalah gangguan serius dan kronis yang dapat menimbulkan komplikasi signifikan, termasuk risiko amputasi yang lebih tinggi.
Penyebab Amputasi
Sebagian penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi daripada yang lain. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut merupakan faktor-faktor yang menyebabkan risiko amputasi yang lebih tinggi, antara lain:
- Kadar gula darah yang tinggi
- Merokok
- Kerusakan saraf di kaki (neuropati perifer)
- Kapalan atau jagung
- Kelainan bentuk kaki
- Sirkulasi darah yang buruk ke lengan dan tungkai (penyakit arteri perifer)
- Riwayat ulkus kaki
- Pernah menjalani amputasi sebelumnya
- Masalah penglihatan
- Penyakit ginjal
- Tekanan darah tinggi, di atas 140/80 milimeter air raksa (mm Hg)
Mengapa Amputasi Diperlukan?
Diabetes dapat mengakibatkan beberapa kondisi medis yang meningkatkan risiko amputasi, terutama pada kaki dan tungkai. Dilansir dari Healthline, Salah satu kondisi tersebut adalah Penyakit Arteri Perifer (PAD), di mana pembuluh darah menyempit, mengurangi aliran darah ke kaki dan tungkai. PAD dapat memperburuk gangguan saraf, dikenal sebagai neuropati perifer, yang membuat Anda tidak merasakan nyeri. Akibatnya, luka atau ulkus di kaki yang tidak terasa ini dapat berkembang menjadi infeksi yang serius.
Aliran darah yang berkurang memperlambat penyembuhan luka dan membuat tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi. Jika infeksi tidak dapat dikendalikan atau kerusakan jaringan tidak dapat diperbaiki, amputasi mungkin menjadi pilihan terakhir. Amputasi paling sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti kaki, pergelangan kaki, atau tungkai.
Tips Pencegahan Amputasi pada Penderita Diabetes
- Pengelolaan Gula Darah: Mengontrol kadar gula darah merupakan langkah utama untuk mencegah amputasi. Ini dapat dilakukan dengan mengikuti pola makan yang sehat, menghindari makanan dan minuman manis, serta menjalani olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari.
- Perawatan Kaki: Merawat kaki dengan baik dapat mencegah luka atau ulkus menjadi masalah. Periksa kaki setiap hari untuk menemukan kemerahan, luka, memar, atau perubahan warna. Gunakan cermin pembesar untuk melihat bagian bawah kaki dan periksa sensasi menggunakan benda ringan. Pastikan untuk memakai kaus kaki bersih, kering, dan sepatu yang cocok.
- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan kaki secara berkala oleh tenaga medis profesional dan lakukan pemeriksaan diri di rumah untuk mendeteksi masalah sejak dini.
- Edukasi dan Kesadaran: Pelajari risiko dan langkah pencegahan untuk diabetes serta dorong dukungan keluarga dan komunitas dalam perawatan diabetes.
Tindakan Selanjutnya
Jika Anda mengidap diabetes dan kadar gula darah Anda tidak terkelola dengan baik, ambil langkah segera untuk memperbaikinya. Konsumsi obat diabetes seperti yang direkomendasikan dokter, ikuti rencana diet dan olahraga yang disarankan, dan mulai rutin memeriksa kaki Anda. Cuci kaki setiap hari dan keringkan dengan baik, hindari berjalan tanpa alas kaki, dan hindari merawat kapalan atau bunion sendiri. Pilih sepatu yang nyaman dan sesuai dengan bentuk kaki Anda.
Amputasi tidak harus menjadi bagian dari perjalanan diabetes Anda. Dengan mengelola gula darah dan merawat kaki dengan baik, Anda dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan menjaga kesehatan kaki Anda.