3 Bintang Bersinar di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Memasuki macthday keempat, persaingan di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kian panas dan mencekam.
Memasuki pertandingan keempat, persaingan di Grup C pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin ketat dan menegangkan. Jepang masih berada di posisi teratas dengan sembilan poin. Australia mengikuti di tempat kedua, diikuti oleh Arab Saudi dan Bahrain, yang masing-masing mengumpulkan empat poin.
Sementara itu, Timnas Indonesia berada di posisi kelima dengan tiga poin, hasil dari tiga pertandingan yang semuanya berakhir imbang. Di dasar klasemen, China masih tanpa poin.
Selanjutnya, Skuad Garuda akan menghadapi China di Qingdao Youth Football Stadium pada hari Selasa, 15 Oktober 2024. Dalam laga tersebut, Shin Tae-yong bertekad untuk meraih tiga poin pertama setelah sebelumnya bermain imbang melawan Bahrain, Australia, dan Arab Saudi.
Seperti di grup lainnya, Grup C pun dihuni oleh pemain-pemain bintang yang menjadi andalan timnas masing-masing. Mereka tidak hanya diharapkan untuk memberikan kontribusi, tetapi juga menjadi kunci dalam meraih kemenangan.
Oleh karena itu, nama-nama mereka sering muncul dalam susunan pemain utama. Mengingat perjalanan menuju putaran final Piala Dunia 2026 masih panjang dan penuh tantangan, peran serta kontribusi mereka sangat krusial.
Berikut adalah tiga pemain bintang yang bersinar di Grup C pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk dari Timnas Indonesia.
Wataru Endo
Tim Samurai Biru Jepang memiliki banyak pemain berkualitas dunia yang membuat mereka tampil mengesankan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah satu pemain yang patut diperhatikan adalah Wataru Endo.
Gelandang bertahan yang gigih ini menjadi sosok penting di balik keberhasilan tim Hajime Moriyasu dalam tiga pertandingan yang berakhir dengan kemenangan gemilang.
Kehadirannya di lini tengah membuat permainan Jepang lebih terorganisir, berkat pengalaman dan jam terbangnya yang tinggi di kompetisi Eropa. Meskipun ia baru mencetak satu gol, jumlah tersebut masih kalah dibandingkan dengan Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, dan Ayase Ueda, yang masing-masing sudah mencetak dua gol.
Namun, tidak ada yang bisa meragukan bahwa Wataru Endo, yang sebelumnya bermain untuk VfB Stuttgart di Jerman, adalah pilar andalan Hajime Moriyasu.
Mohamed Marhoon
Baik suka maupun tidak, nama winger Timnas Bahrain ini layak dicatat sebagai salah satu pemain yang menonjol di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia menarik perhatian saat Bahrain menghadapi Timnas Indonesia di Riffa beberapa waktu lalu.
Pemain yang bernaung di Kuwait SC dan berusia 26 tahun ini berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-15 melalui tendangan bebas yang memukau. Mohamed Marhoon kembali mencetak gol pada menit ke-90'+9 dengan memanfaatkan skema sepak pojok.
Gol yang kontroversial tersebut mengakhiri harapan Indonesia untuk meraih kemenangan setelah sempat unggul 2-1 berkat gol dari Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick. Hasil akhir 2-2 menjadikan Mohamed Marhoon sebagai pahlawan di mata masyarakat Bahrain, namun menjadi sosok yang tidak disukai oleh para pendukung Skuad Garuda.
Mencetak dua gol dalam satu pertandingan tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi dalam pertandingan yang sengit seperti di Riffa kemarin.
Namun, keberuntungan berpihak kepada Mohamed Marhoon. Ia menjadi pemain Bahrain pertama yang berhasil mencetak gol dalam tiga laga, setelah sebelumnya tim asuhan Dragan Talaji menang 1-0 atas Australia lewat gol bunuh diri dan kalah 0-5 dari Jepang.
Rafael Struick
Memilih Rafael Struick sebagai pemain bintang Timnas Indonesia adalah keputusan yang sangat tepat. Golnya ke gawang Timnas Bahrain pada menit ke-74 benar-benar menunjukkan kualitas dunia.
Setelah menerima umpan sempurna dari Thom Haye, Rafael Struick menggiring bola ke dalam kotak penalti meski dikelilingi oleh empat pemain Bahrain. P
emuda tampan tersebut kemudian melepaskan tendangan plesing yang mengarah ke sisi kanan gawang, membuat kiper tuan rumah, Ebrahim Lutfallah, hanya bisa tertegun.
Ini merupakan gol pertama bagi penyerang berusia 21 tahun tersebut di timnas senior. Gol Rafael Struick mengubah kedudukan dari 1-1 menjadi 2-1. Seandainya gol kedua Bahrain pada menit ke-90'+9 tidak terjadi dengan kontroversi, bisa dipastikan Rafael Struick akan diakui sebagai pahlawan kemenangan Skuad Garuda.
Dalam pertandingan melawan China, pelatih Shin Tae-yong kemungkinan besar masih akan menurunkan bekas pemain ADO Den Haag yang kini bermain di Brisbane Roar, Australia, sebagai starter.