3 Faktor Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia U-20 dari Yordania di Mandiri Challenge Series
Walaupun memiliki keunggulan jumlah pemain sejak menit ke-19, Timnas Indonesia U-20 tetap kalah 0-1 dari Yordania U-20.

Timnas Indonesia U-20 memulai perjalanan mereka di Mandiri U-20 Challenge Series 2025 dengan hasil yang kurang memuaskan. Tim yang dikenal dengan sebutan Garuda Nusantara ini harus menelan kekalahan dari Timnas Yordania U-20 yang bermain dengan 10 orang. Meskipun memiliki keunggulan jumlah pemain sejak menit ke-19, Timnas Indonesia U-20 tetap kalah dengan skor 0-1 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada malam Jumat (24/1/2025) WIB. Kekalahan ini terjadi setelah Timnas Indonesia U-20 kecolongan di awal laga, di mana gawang mereka dibobol oleh Ibrahim Mohammad Abdallah Sabra melalui sundulan pada menit ketiga.
Pada menit ke-19, situasi tampak lebih baik bagi Garuda Nusantara ketika Yordania U-20 kehilangan kiper mereka, Salameh Ali Salameh Salman, akibat kartu merah. Namun, meskipun mendapatkan keuntungan tersebut, skuad asuhan Indra Sjafri tidak mampu memanfaatkan peluang untuk menyamakan kedudukan atau bahkan berbalik unggul. Akhirnya, mereka harus menerima kenyataan pahit dengan skor akhir 0-1. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kekalahan Timnas Indonesia U-20 dari Yordania dalam pertandingan ini.
Kurang Konsentrasi di Awal Laga

Timnas Indonesia U-20 mengalami kejutan dari Yordania U-20. Di awal pertandingan, lini belakang, khususnya sektor kiri, tampak lengah terhadap serangan cepat yang dilancarkan oleh tim lawan. Baru tiga menit laga berlangsung, duo bek tengah Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge, terkejut dengan pergerakan cepat Ibrahim Mohammad Abdallah Sabra yang menyambut umpan silang dengan sebuah tandukan yang keras dan terarah. Kiper Timnas Indonesia U-20, Ikram Al Giffari, hanya bisa terdiam melihat gawangnya dibobol oleh Ibrahim Mohammad Abdallah Sabra.
Gagal Memaksimalkan Keunggulan Pemain
Sejak babak pertama, tim tamu Yordania terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah kehilangan kiper mereka. Kejadian tersebut terjadi pada menit ke-19 ketika Salameh Ali Salameh Salman menerima kartu merah. Untuk mengatasi situasi ini, pelatih Peter Meindertsma menarik keluar Omar Khadr dan menggantinya dengan kiper Abdullah Al-Shaqran.
Meskipun dalam kondisi sulit, Al-Shaqran menunjukkan performa yang mengesankan, salah satu aksi terbaiknya adalah menepis tendangan penalti yang dieksekusi oleh Welber Jardim pada menit ke-23. Dengan keunggulan jumlah pemain, timnas Indonesia U-20 terus menekan pertahanan Yordania tanpa henti. Namun, semua usaha yang dilakukan oleh Muhammad Ragil dan rekan-rekannya selalu gagal membuahkan hasil.
Kurang Tenang
Faktor lain yang memengaruhi adalah ketidaktenangan para pemain Timnas Indonesia U-20 saat menghadapi peluang emas, terutama di babak kedua. Pada menit ke-61, Aulia Rahman memiliki kesempatan untuk mencetak gol dengan tembakan dari posisi yang cukup terbuka, namun sayangnya bola yang ia tendang melenceng dari sasaran.
Setelah tujuh menit, Welber Jardim memberikan umpan terobosan kepada Toni Firmansyah. Sayangnya, tendangan Toni terlalu lemah sehingga mudah ditangkap oleh kiper Yordania. Selain itu, Timnas U-20 Indonesia juga harus fokus dalam bertahan, karena mereka beberapa kali harus menghadapi tekanan dari pemain Yordania yang berusaha menembus pertahanan. Di tambahan waktu babak kedua, Toni Firmansyah kembali mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol, namun tembakannya berhasil dihalau oleh kiper lawan.