Catatan Rapor Merah untuk Lini Belakang Timnas Indonesia U-20 di Dua Uji Coba Jelang Piala Asia U-20 2025
Apa yang perlu diperbaiki oleh tim Indra Sjafri setelah menghadapi dua kekalahan di awal kompetisi ini?
![Catatan Rapor Merah untuk Lini Belakang Timnas Indonesia U-20 di Dua Uji Coba Jelang Piala Asia U-20 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/29/113045.414-rapor-merah-lini-belakang-timnas-indonesia-u-20-jelang-piala-asia-u-20-2025-kebobolan-3-gol-di-dua-uji-coba-apa-yang-perlu-dibenahi-1.jpg)
Timnas Indonesia U-20 terus mengalami kekalahan dalam turnamen mini Mandiri U-20 Challenge Series 2025. Dalam dua pertandingan yang telah dilakoni, hasil yang didapatkan sangat mengecewakan. Terbaru, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin (27/1/2025) malam, anak asuh Indra Sjafri harus mengakui keunggulan Timnas Suriah U-20 dengan skor 0-2. Gol pertama dicetak oleh Majd Ramadhan pada menit ke-28, diikuti oleh Anas Hussam yang menggandakan keunggulan di menit ke-66, sekaligus memastikan kemenangan bagi tim dari Timur Tengah tersebut.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-20 juga mengalami kekalahan di laga pertama melawan Yordania U-20 dengan skor tipis 0-1. Saat ini, Suriah U-20 memimpin klasemen dengan mengumpulkan enam poin dari dua pertandingan, sama seperti Yordania U-20, namun unggul dalam selisih gol. Penampilan lini belakang Timnas Indonesia mendapatkan sorotan tajam setelah dua kekalahan yang dialami. Pertanyaan yang muncul adalah, apa yang perlu diperbaiki oleh tim Indra Sjafri berdasarkan hasil buruk ini?
Kebobolan 3 Gol
![Catatan Rapor Merah untuk Lini Belakang Timnas Indonesia U-20 di Dua Uji Coba Jelang Piala Asia U-20 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/tempImage/2025/01/29/113057.280-untitled-1.jpg)
Dalam pertandingan melawan Suriah, pelatih Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan dalam susunan pemain. Mufli Hidayat, Alfharezzin Buffon, Kadek Arel, dan Dony Tri Pamungkas diturunkan, sementara Iqbal Gwijangge dan Sulthan Zaky tidak ikut bermain seperti pada laga pertama melawan Yordania. Indra Sjafri memutuskan untuk melakukan rotasi pemain guna meningkatkan pengalaman dan jam terbang mereka sebelum mengikuti turnamen Piala Asia U-20 2025.
Dua gol yang dicetak oleh tim Suriah menunjukkan adanya masalah dalam koordinasi di antara pemain, terutama Kadek Arel dan rekan-rekannya. Gol pertama tercipta melalui kerja sama yang sangat baik, di mana Manaf berhasil menyundul bola masuk ke gawang. Sementara itu, gol kedua merupakan hasil dari tendangan bebas Anas yang tidak dapat diantisipasi oleh kiper Ikram Algiffari.
Tingkatkan Fokus
![Catatan Rapor Merah untuk Lini Belakang Timnas Indonesia U-20 di Dua Uji Coba Jelang Piala Asia U-20 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/tempImage/2025/01/29/113103.415-untitled-1.jpg)
Timnas Indonesia U-20 telah mengalami kebobolan sebanyak tiga gol dalam dua laga pertama mereka di turnamen ini. Salah satu momen mengejutkan terjadi ketika mereka menghadapi Yordania U-20. Di awal pertandingan, lini belakang, terutama sektor kiri, tampak lengah saat Yordania melancarkan serangan cepat.
Baru tiga menit pertandingan berjalan, bek tengah Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge, dikejutkan oleh pergerakan cepat Ibrahim Mohammad Abdallah Sabra, yang menyambut umpan silang dengan tandukan keras dan akurat. Kiper Timnas Indonesia U-20, Ikram Al Giffari, hanya bisa terdiam melihat gawangnya dijebol oleh Ibrahim Mohammad Abdallah Sabra.
Bermain Secara Terbuka Memiliki Risiko
Setelah mengalami kekalahan dari Suriah, Timnas Indonesia U-20 perlu melakukan banyak evaluasi. Pelatih Indra Sjafri menyatakan bahwa timnya telah melakukan sejumlah kesalahan, terutama dalam mengantisipasi dua gol yang dicetak oleh lawan. "Semua pemain saya pikir bermain bagus. Tapi ada kesalahan-kesalahan memang secara grup, taktikal kami. Dan dua gol terjadi karena memang ada kesalahan. Nanti itu yang akan kami perbaiki," ungkap Indra Sjafri setelah pertandingan.
Timnas Indonesia U-20 berusaha untuk bermain dengan gaya yang terbuka. Seperti biasanya, mereka mengandalkan umpan lambung baik dari sisi sayap maupun dari tengah. Namun, sayangnya, banyak umpan tersebut berhasil dihalau oleh pemain lawan.
"Kami memang tidak punya keinginan bermain tertutup atau bertahan, tapi kami coba bermain lebih ofensif. Saya pikir tadi memang Syria bermain dengan cepat. Dari bertahan ke menyerang transisinya cepat. Dari menyerang ke bertahan juga cepat," jelas Indra Sjafri.