Bos Persija Beri Ultimatum ke Carlos Pena: Bisa Dipecat jika Tidak Masuk Empat Besar di Akhir Musim BRI Liga 1
Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, memberikan ultimatum kepada pelatih Carlos Pena terkait kinerja timnya.
Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, memberikan ultimatum kepada pelatih tim, Carlos Pena. Tim yang dikenal dengan sebutan Macan Kemayoran ini diharapkan dapat menyelesaikan musim BRI Liga 1 2024/2025 sesuai dengan target yang telah ditentukan. Saat ini, Persija berada di posisi kedua klasemen sementara BRI Liga 1, dengan mengumpulkan 40 poin dari 23 pertandingan, yang terdiri dari sebelas kemenangan, tujuh hasil imbang, dan lima kekalahan.
Meskipun demikian, Persija memiliki poin yang sama dengan Dewa United yang berada di posisi ketiga, dan hanya terpaut satu angka dari Persebaya Surabaya yang menduduki posisi kedua. Sebenarnya, Persija sempat berada di peringkat kedua dan hanya berjarak tiga angka dari pemimpin klasemen sementara, Persib Bandung, setelah pekan ke-19 BRI Liga 1 yang berlangsung pada 21 Januari 2025.
Empat Pertandingan Tanpa Kemenangan

Setelah mengalami empat pertandingan tanpa meraih kemenangan, yang terdiri dari tiga hasil imbang dan satu kekalahan, Persija Jakarta semakin menjauh dari persaingan untuk meraih gelar juara BRI Liga 1. Pada pertandingan terakhir, Persija harus puas bermain imbang 2-2 melawan Persib Bandung dalam pekan ke-23 BRI Liga 1 yang berlangsung pada 16 Februari 2025, meskipun mereka sempat unggul dua gol di awal pertandingan.
Posisi Persija di zona empat besar BRI Liga 1 juga terancam, mengingat mereka hanya memiliki selisih dua poin dari Bali United yang berada di peringkat kelima. "Kalau seandainya lewat dari empat besar, peringkat kelima, enam, atau tujuh, Carlos Pena out. Ada punishment, ada reward," ungkap Prapanca.
Berada di Posisi Empat Besar

Pada awal musim BRI Liga 1, Persija Jakarta mengontrak Carlos Pena dengan durasi satu tahun dan menetapkan target untuk mencapai posisi empat besar. Prapanca, selaku manajemen tim, menyatakan, "Kalau dia bisa membawa Persija ke nomor dua atau bahkan satu, tentu ada renumerasi yang membuat pelatih itu bisa bertahan. Jadi, kuncinya ada di pelatih bahwa kami tidak mau komplain karena masih on the track di empat besar."
Lebih lanjut, Prapanca menambahkan, "Kecuali tahu-tahu melorot ke peringkat kesepuluh, pasti entah itu diganti atau istilahnya dikeramasin lah."