Bobby Nasution Belum Dipecat PDIP, Ini Alasan Hasto
Hasto ingatkan orang-orang yang telah diberi karpet merah sampai mengantarkan ke kursi kekuasaan untuk tetap beretika.
Hasto singgung soal etika.
Bobby Nasution Belum Dipecat PDIP, Ini Alasan Hasto
Bobby Nasution Belum Dipecat PDIP, Ini Alasan Hasto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menegaskan partainya mempersilakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk mundur.
Namun dia mengingatkan orang-orang yang telah diberi karpet merah sampai mengantarkan ke kursi kekuasaan untuk tetap beretika.
“Kami mengambil jalan baik-baik, silakan kalau memang sudah tidak cocok mundur, kan suatu solusi yang penuh etika, yang penuh tata krama dan sence of responsibilty yang penuh dengan etika,”
tegas Hasto Kristiyanto, usai menghadiri pengukuhan Guru Besar Prof Mamun Murod di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Hasto mengaku akan memberikan waktu kepada Bobby jika merasa sudah tidak sejalan dengan garis partai. PDIP saat ini belum akan melakukan pemecatan terhadap Bobby.
“Pemecatan? Kita kasih waktu nanti pak Komar, bidang kehormatan yang akan melanjutkan proses,”
ucap Hasto.
Hasto pun mengenang masa-masa partai banteng ini memberikan karpet merah terhadap suami dari Kahiyang Ayu, hingga mengantarkan ke pucuk pemimpin daerah di kota besar di pulau Sumatera itu.
“Kami kan juga sudah berikan, tanya ke mas Bobby, saat itukan mas Bobby menyatakan komitmennya untuk memajukan Medan dan juga Sumatera, maka kami punya kader internal dan memberikan karpet merah kepada mas Bobby,” u
cap Hasto.
Tak hanya itu, PDIP kata Hasto juga memikirkan calon wakil Bobby di Medan. Ternasuk juga ketika Bobby akan maju sebagai caleg 2024 setelah berakhir masa jabatan wali kota dalam pemilu tahun depan.
“Sampai juga pencalonan legislatif kami tanya apakah ada aspirasi dari mas Bobby sebagai caleg. Tetapi itulah watak-watak, sisi gelap kekuasaan. Ketika loyalitas tidak lagi diangap sebagai sesuatu nilai yang memperkokoh karakter pemimpin, ketika hanya ambisi kekuasaan dan melibatkan diri dalam berbagai manifestasi jabatan tiga periode sebenarnya itu bukan pemimpin berprestasi,”
tegas Hasto.