Melihat Pengalaman Arab Saudi, Apakah Pemecatan Shin Tae-yong Merupakan Langkah Tepat?
Perdebatan mengenai masa depan Shin Tae-yong menghasilkan berbagai pendapat, baik yang mendukung maupun yang menentang.
Shin Tae-yong resmi dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Calon pelatih baru bakal segera dikenalkan ke publik.
Pergantian pelatih merupakan hal yang lazim dalam dunia sepak bola, dan banyak pelatih terkenal seperti Thomas Tuchel, Joachim Loew, dan Antonio Conte juga pernah mengalami situasi serupa.
Terlebih lagi, Erik ten Hag baru saja dipecat oleh Manchester United. Meskipun pemecatan pelatih sering dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan performa tim, kasus Shin Tae-yong harus dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama mengingat insiden yang terjadi di Arab Saudi.
Perubahan pelatih di Arab Saudi menjadi sorotan utama
Arab Saudi mencatat sejarah penting di Piala Dunia 2022 di bawah asuhan pelatih Herve Renard. Meskipun tidak berhasil melanjutkan ke babak selanjutnya, mereka berhasil mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan Argentina 2-1. Namun, setelah turnamen tersebut, penampilan mereka menurun drastis, yang berujung pada pemecatan Herve Renard. Posisi pelatih kemudian diisi oleh Roberto Mancini, yang sebelumnya sukses mengantarkan Timnas Italia meraih gelar juara Euro 2020.
Di bawah kepemimpinan Mancini, performa Arab Saudi tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Mereka gagal memenuhi harapan di Piala Asia 2023, dengan catatan enam kekalahan, lima hasil imbang, dan hanya tujuh kemenangan selama era Mancini. Akhirnya, Mancini dipecat, dan Herve Renard kembali diangkat sebagai pelatih. Meskipun sudah memiliki pemahaman yang baik tentang timnya, Renard ternyata mengalami kesulitan untuk membawa Arab Saudi tampil lebih baik, dengan catatan tiga kekalahan dari enam pertandingan yang dijalani.
Pelajari dari pengalaman Arab Saudi
Kasus Arab Saudi dapat menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Meskipun ada hubungan antara Mancini dan para penggemar, pergantian pelatih tidak selalu menjamin adanya perbaikan hasil secara instan, bahkan jika pelatih tersebut sudah mengenal para pemainnya.
Pelatih dan pemain tentunya memerlukan waktu untuk beradaptasi. Dalam situasi Herve Renard, dia tidak memiliki waktu untuk beradaptasi karena langsung menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Teluk 2024.
Indonesia bisa saja mengalami kondisi serupa. Hal ini dikarenakan pelatih baru mungkin tidak akan memiliki cukup waktu untuk beradaptasi, mengingat Indonesia akan bertanding melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025 mendatang. Namun, pergantian pelatih juga dapat membawa perbaikan dalam prestasi, seperti yang terjadi pada Luis de la Fuente di Spanyol dan Lionel Scaloni di Argentina.