Harta Kekayaan Erick Thohir: Fakta Menarik dan Kontroversi Pemecatan Shin Tae Yong PSSI
Sebagian pihak menilai langkah yang diambil Erick Thohir tidak pantas.
Ketua Umum PSSI yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, tengah menjadi sorotan publik setelah memutuskan untuk memberhentikan pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae Yong.
Keputusan ini memicu perdebatan di tengah masyarakat, dengan pandangan yang beragam. Sebagian pihak menilai langkah tersebut tidak pantas, mengingat Shin Tae Yong telah berjasa membawa nama Timnas Indonesia ke kancah internasional.
Di sisi lain, keputusan ini juga memunculkan rasa ingin tahu publik mengenai jumlah kekayaan yang dimiliki oleh Erick Thohir. Lalu, sebenarnya berapa total kekayaan yang dimiliki oleh Ketua PSSI tersebut?
Harta Kekayaan Erick Thohir
Melansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Erick memiliki total kekayaan mencapai Rp2,3 triliun. Angka tersebut mencankup tanah dan bangunan senilai Rp419 miliar yang berada di Kota Depok, Bekasi, Pasuruan, Jakarta Selatan, Bogor, Tanggerang, Jakarta Pusat hingga Kabupaten Manggarai Barat.
Untuk alat transportasi dan mesin juga tercatat sebesar Rp4,9 miliar, yang terdiri atas mobil Mercedez Bens, Motor Honda NF125TR, Mobil Hyundau IONIQ 5 EV, dan Mobil Hyunday Genesis.
Selain itu, Ketua PSSI juga memiliki harta bergerak lainnya Rp28 miliar, surat berharga Rp1,7 triliun, kas dan setara kas Rp192 miliar, harta lainnya Rp149 miliar dan memiliki utang Rp203 miliar. Sehingga total keseluruhan harta kekayaan milik Erick Rp2.313.421.974.354 atau Rp2,3 triliun.
Media Korea Selatan Soroti Keputusan Ini
Diberitakan sebelumnya, media-media di Korea Selatan secara masif menyoroti keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia. Menurut XportsNews, langkah yang diambil oleh federasi sepak bola Indonesia ini sulit untuk dipahami, sementara OSEN berpendapat bahwa pemecatan tersebut dilakukan secara terburu-buru.
Sebagaimana diketahui, PSSI yang dipimpin oleh Ketua Umum Erick Thohir mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Senin (6/1) pagi WIB.
Erick Thohir menjelaskan bahwa ada dinamika yang cukup signifikan yang terjadi menjelang pertandingan Timnas Indonesia melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang menjadi dasar pertimbangan untuk berpisah dengan Shin Tae-yong.
Kejadian ini cukup mengejutkan, mengingat STY baru saja menandatangani kontrak baru dengan federasi pada Juni 2024 yang berlaku hingga 2027. Pada saat itu, Shin Tae-yong berhasil memenuhi target yang ditetapkan PSSI dengan membawa tim senior ke fase gugur Piala Asia 2023 dan mengantarkan Timnas Indonesia U-23 meraih peringkat keempat di Piala Asia U-23 2024.
Dalam konferensi pers tersebut, Erick Thohir menyatakan, "Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat."