Mickael Partodikromo, Pemain Keturunan Jawa Selangkah Lagi Bawa Kaledonia Baru ke Piala Dunia 2026
Mickael Partodikromo, gelandang Timnas Kaledonia Baru yang memiliki darah Jawa, sangat bersemangat untuk membawa negaranya berpartisipasi di Piala Dunia.

Kejutan besar mungkin akan terjadi di Piala Dunia 2026 ketika Kaledonia Baru, sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik, hampir pasti akan menjadi salah satu pesertanya. Yap, Kaledonia Baru berada di ambang sejarah dengan kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Meskipun negara ini hanya memiliki populasi sekitar 295 ribu jiwa dan menduduki peringkat ke-152 dalam ranking FIFA, mereka berpotensi menjadi negara kedua setelah Jepang, serta di luar tiga tuan rumah, yang berhasil mendapatkan tiket untuk bermain di putaran final Piala Dunia 2026. Untuk mewujudkan hal ini, Kaledonia Baru harus mengalahkan Selandia Baru dalam pertandingan final kualifikasi Piala Dunia 2026 zona OFC (Oseania) yang akan berlangsung di Eden Park, Auckland, Selandia Baru, pada hari Senin siang WIB (24-3-2025).
Kaledonia Baru berhasil mencapai final kualifikasi setelah meraih kemenangan atas Tahiti, yang juga merupakan negara Francophone, dengan skor 3-0 di Sky Stadium, Wellington, pada hari Jumat lalu. Jika mereka mampu meraih kemenangan melawan Selandia Baru besok,
Kaledonia Baru akan mencatatkan sejarah sebagai tim dengan peringkat terendah dan ukuran negara terkecil yang pernah tampil di Piala Dunia. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan di pentas dunia dan membuktikan bahwa negara kecil pun bisa bersaing di level tertinggi.
Pemain tengah dari Kaledonia Baru yang memiliki keturunan Jawa

Keberhasilan yang diraih Kaledonia Baru ini terjadi kurang dari setahun setelah kerusuhan hebat mengguncang ibukota Noumea, yang menyebabkan lebih dari selusin jiwa melayang dan menimbulkan krisis politik yang hingga kini belum teratasi. Dalam situasi ini, semangat dan suasana positif menyelimuti tim Kaledonia Baru. "Kami harus memberikan harapan," kata Jekob Jeno, gelandang Timnas Kaledonia Baru, menjelang pertandingan melawan Selandia Baru.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh rekannya, Mickael Partodikromo. "Ini adalah momen luar biasa yang selalu kami impikan," tambah Partodikromo, gelandang berusia 29 tahun.
"Rasanya luar biasa karena kami bermain untuk negara kami. Seperti yang Anda tahu, kami menghadapi situasi sulit di rumah. Jadi, kemenangan ini untuk rakyat kami, untuk negara kami," ungkap pemain keturunan Jawa tersebut.
Melihat namanya, sudah bisa ditebak bahwa Mickael Partodikromo memiliki darah Jawa, tepatnya dari Sleman, DIY. Selain itu, gelandang yang kini bermain di klub Saint Sebastien ini juga pernah berhubungan dengan klub Liga 1, Madura United. Pada tahun 2020, Mickael Partodikromo sempat mengikuti latihan dan seleksi di Laskar Sape Kerrab, yang saat itu dilatih oleh Rahmad Darmawan.
Namun, meskipun ia bisa berbahasa Indonesia, walaupun tidak terlalu fasih, pada akhirnya ia tidak berhasil menarik perhatian pelatih dan gagal direkrut oleh tim asal Pulau Garam tersebut.
Selandia Baru menghadapi tantangan besar

Meskipun bukan favorit, Kaledonia Baru masih memiliki kesempatan, terutama dengan kehadiran Georges Gope-Fenepej di lini depan. Pemain sayap berusia 36 tahun ini berhasil mencetak dua gol ke gawang Tahiti dengan penyelesaian chip yang dapat dianggap sebagai salah satu gol terbaik di liga-liga Eropa. Namun, kenyataannya adalah bahwa Gope-Fenepej mungkin tidak akan sering mendapatkan peluang jika Selandia Baru kembali menunjukkan dominasi seperti yang terjadi saat melawan Fiji. Seperti yang diketahui, Selandia Baru baru saja mengalahkan Fiji dengan skor mencolok 7-0 di semifinal sebelumnya.
Penyerang dari Nottingham Forest, Chris Wood, menjadi bintang kemenangan All Whites dengan mencetak gol hanya dalam enam menit pertama pertandingan. Ia melengkapi hattrick dengan dua gol sundulan yang luar biasa tak lama setelah jeda, sebelum akhirnya ditarik keluar dari lapangan. Dengan performa yang mengesankan ini, Selandia Baru menunjukkan kekuatan mereka dan menjadi ancaman serius bagi Kaledonia Baru di pertandingan mendatang.
Hanya Sejengkal Lagi untuk Mewujudkan Impian

Sementara Kaledonia Baru telah mencapai tahap yang luar biasa dalam pencarian mereka untuk tampil di Piala Dunia, Selandia Baru masih perlu menunjukkan kemampuan mereka untuk lolos. Kepulauan yang ditemukan oleh penjelajah James Cook pada tahun 1774 ini belum pernah sedekat ini dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut.
Di sisi lain, Selandia Baru hanya memiliki dua pengalaman di Piala Dunia, yaitu pada tahun 1982 dan 2010. Namun, kali ini mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk lolos berkat perubahan sistem kualifikasi yang memberikan slot tetap bagi negara-negara Oseania.
Tim yang kalah dalam pertandingan ini masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan melalui jalur play-off antar-konfederasi, yang melibatkan enam tim untuk memperebutkan dua tempat terakhir di Piala Dunia 2026. Dengan demikian, Mickael Partodikromo dan rekan-rekannya hanya tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan impian mereka tampil di Piala Dunia. Pertanyaannya adalah, apakah mereka mampu mencapainya?
Sumber: AAP via Yahoo News