Profil Omar Mohamed Al-Ali, Wasit Asal Timur Tengah yang Akan Memimpin Laga China vs Timnas Indonesia
Wasit asal UEA, Omar Mohamed Al-Ali, disebut akan memimpin laga Timnas China kontra Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Wasit Omar Mohamed Al-Ali dari Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan akan memimpin pertandingan antara Timnas China dan Timnas Indonesia dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, pada Selasa malam, 15 Oktober 2024. Omar Al-Ali, yang lahir di Sharjah, UEA, pada tahun 1988, kini berusia 36 tahun.
Namun, Timnas Indonesia tengah mengalami trauma terkait wasit dari Timur Tengah. Tim yang dijuluki Garuda itu merasa dirugikan oleh wasit Ahmed Al-Khaf dari Oman saat bermain imbang 2-2 melawan Timnas Bahrain di matchday ketiga Grup C di Bahrain National Stadium, Riffa, pada Jumat dini hari, 11 Oktober 2024. Ahmed Al-Khaf memberikan waktu tambahan enam menit, tetapi Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-99, meskipun peluit panjang baru dibunyikan pada menit ke-90+11.
Sosok Omar Al-Ali
Menurut catatan Transfermarkt, Omar Al-Ali telah menjabat sebagai wasit dalam enam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan 2026. Pertandingan terakhir yang dipimpinnya adalah saat Timnas Australia kalah 0-1 dari Timnas Bahrain pada 5 September 2024. Dalam pertandingan tersebut, Omar Al-Ali memberikan lima kartu kuning kepada tiga pemain Australia dan dua pemain Bahrain, serta mengeluarkan satu kartu merah kepada penyerang Australia, Kusini Yengi.
Selain itu, Omar Al-Ali juga pernah menjadi wasit di berbagai ajang, seperti Piala Asia 2023, Piala Dunia U-17 2023, Piala Asia U-23 2022, Piala AFF 2022, Liga Champions Asia, dan Piala AFC.
Kepala Divisi di Balaikota Sharjah
Dalam sebuah wawancara dengan Emarat Al Youm pada tahun 2018, Omar Al-Ali mengungkapkan tentang profesinya sebagai wasit. Ia juga menyatakan bahwa ia memiliki pekerjaan tetap sebagai Kepala Divisi di Balaikota Sharjah, UEA.
"Saya menjabat sebagai kepala divisi di Balai Kota Sharjah, di mana tugas saya meliputi penyusunan rencana dan penetapan tujuan," kata Omar Al-Ali.
"Selain itu, saya juga bertanggung jawab untuk memantau keuangan departemen saya. Pekerjaan ini mirip dengan tugas seorang wasit, karena memerlukan usaha, kesabaran, dan kepribadian yang tangguh," tambahnya.
Karier Sebagai Wasit
"Pada tahun 2009, saya memulai karier sebagai wasit dengan hasrat yang besar untuk menjadi wasit terkenal, terinspirasi oleh sosok-sosok wasit hebat di bidang ini," kata Omar Al-Ali.
"Saya menjalani perjalanan karier sebagai wasit, mulai dari level usia muda, kemudian bergabung dengan tim utama, hingga berpartisipasi dalam kompetisi profesional. Saya memilih jalur ini karena tantangannya yang menarik, dan saya sangat menyukai setiap tantangan yang ada. Ambisi saya sebagai wasit adalah meraih prestasi di tingkat internasional, mengikuti jejak wasit-wasit sebelumnya yang telah memberikan kontribusi besar dan menciptakan reputasi yang kuat bagi wasit UEA," tuturnya.
Wasit Mengajarkan Arti Kesabaran
"Dalam setiap pertandingan yang saya pimpin, saya berusaha memperlakukan para pemain layaknya teman, karena kerjasama mereka sangat membantu dalam mengatur jalannya pertandingan. Terkadang, sebagai wasit, saya perlu tetap tenang untuk menenangkan pemain yang dalam keadaan tegang," jelas Al-Ali.
"Pengalaman sebagai wasit mengajarkan saya arti kesabaran, dan dalam karier profesional saya, saya belajar untuk menerima kritik, bersabar, bekerja keras, serta menyelesaikan tugas dengan baik agar hasilnya dapat diterima oleh semua pihak."
"Selain itu, pengalaman sebagai wasit juga memperkuat karakter saya, yang memungkinkan saya untuk mengelola pekerjaan dengan lebih baik. Dari posisi ini, saya juga mendapatkan banyak pelajaran dari berbagai budaya yang saya temui," tambahnya.
Sumber: Emarat Al Youm